"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Kamis, 29 Juni 2023

INI KEUTAMAAN DAN HIKMAH DARI KURBAN. KAMU WAJIB TAHU!

(Pemotongan Hewan Kurban di Masjid Al Muslimin)

Sumber Ilmu.com-Idul Adha adalah salah satu hari besar Islam yang dirayakan oleh seluruh Umat Islam di dunia. Di hari itu juga, diadakan qurban atau menyembelih hewan yang sejarahnya di awali kisah Nabi Ismail As dan Nabi Ibrahim As.

Hingga saat ini Idul Adha merupakan puncaknya ibadah haji, bagi yang sudah menjalankannya. Bagi kamu yang berkurban simak keutmaan dan hikmahnya ibadah kurban dibawah ini!

Ibadah Kurban merupakan kegiatan menyembelih kambing (biri-biri) yang dilaksanakan Pada hari Raya Idul Adha atas dasar Taqarrub yaitu usaha mendekatkan diri kepada Allah Swt untuk meraih gelar takwa.

Sejarah ibadah Kurban yang pertama kali terjadi dimuka bumi. Singkat cerita, Nabi Adam As memerintahkan kedua putranya (Qabil dan Habil) untuk berkurban. Maka, barangsiapa yang kurbannya diterima oleh Allah Swt, ia lah yang berhak menikahi Iqlima yang memiliki paras yang cantik berseri.

Qabil yang berprofesi sebagai petani, mempersembahkan kurbannya berupa hasil bumi miliknya. Hanya saja, hasil bumi yang dikeluarkannya begitu buruk. Sementara habil yang berprofesi sebagai peternak, mempersembahkan kurbannya seekor kambing. Jika Qabil berkurban dengan hasil tanaman yang buruk, lain dengan Habil yang berkurban dengan seekor kambing pilihan terbaik miliknya.

Dari persembahan masing-masing Qabil dan Habil, kita bisa menilai, mana yang benar-benar ikhlas, dan mana yang tidak. Tentu, Habillah yang tampak ikhlas karena berkurban dengan kambing pilihan terbaik miliknya. Bukan Qabil yang dengan tanaman buruk hasil panennya. Ini juga mengindikasikan bahwa Qabil bukanlah seorang yang bertakwa dan taat kepada Allah Swt.

Dalam konteksnya ibadah Kurban yang sekarang melihat dari sejarah diatas, maka Hewan yang kita Kurbankan itu mestilah yang benar-benar sehat dan terbaik, dan yang paling penting adalah Shohibul Kurban memiliki sifat ikhlas.

Adapun Hukum melaksanakan kurban adalah Sunnah wajibah (muakkad) bagi setiap muslim yang mampu. Allah Swt berfirman:

“Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS Al-Kautsar: 2)

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Tirmizi dikemukakan, bahwasannya Nabi Saw bersabda:

“Tidak ada amal yang dikerjakan oleh anak Adam pada hari Raya Kurban yang lebih Aku sukai selain dari menumpahkan darah (berkurban). Sungguh hewan kurban yang dijadikan kurban itu pada hari kiamat nanti akan datang dengan tanduk-tanduk, kuku-kuku, dan bulu-bulunya. Sungguh darah hewan kurban itu sudah ditempatkan disuatu tempat oleh Allah ‘Azza Wa Jalla sebelum jatuh diatas tanah (dan akan menjadi minyak wangi), sehingga badan mereka (yang berkurban) akan semerbak mewangi.”

Dalam hadis Hasan juga di sebutkan bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya oleh para sahabat:

“Apa sesungguhnya kurban itu? Beliau menjawab: Kurban adalah Sunnah ayah kalian, Ibrahim. Mereka bertanya lagi: Apa yang kita peroleh darinya? Beliau menjawab: dengan setiap bulu akan dibalas kebaikan. Mereka bertanya: Bagaimana kalau bulu biri-biri? Beliau menjawab: dengan setiap rambut dari bulu biri-biri juga akan dibalas kebaikan” (HR. Ibnu Majah dan Tirmizi)

Dari penjelasan singkat diatas dapat diambil beberapa hikmah dari pelaksanaan ibadah Kurban. Sebagai berikut:

Pertama, sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt (taqarrub). Banyak cara mendekatkan diri kepada Allah, ibadah kurban salah satunya. Namun perlu dicatat bahwa ibadah ini harus diniatkan kepada Allah semata. Sesuai firman Allah swt.

“Katakanlah sesungguhnya Sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta Alam.” (QS Al-An’am: 162)

Makna dari “ibadah” (an-nusuki) dalam ayat diatas adalah menyembelih hewan kurban sebagai bentuk Taqarrub kepada Allah Swt.

Kedua, menghidupkan Sunnah Bapak Muwahhidin (bapak orang-orang yang meng Esa kan Allah), yakni Nabi Ibrahim As. Karena dialah orang yang pertama diperintahkan oleh Allah Swt melakukan kurban dengan menyembelih putranya, yakni Nabi Ismail as. Kemudian Allah swt menebusnya dengan seekor biri-biri besar sebagai pengganti.

Allah swt berfirman:

“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar” (QS. As-Saffat: 107)

Ketiga, sebagai media untuk membahagiakan keluarga di hari raya dan memupuk kasih sayang kepada fakir yang ada disekitar kita.

Keempat, sebagai tanda syukur kita kepada Allah Swt yang telah menjadikan hewan ternak tunduk kepada kita.

Allah Swt berfirman:

“…maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami menundukkan unta-unta itu kepada kalian, mudah-mudahan kalian bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya….” (QS Al-Hajj: 36-37)

Dikutip dalam kitab Minhaj al-Muslim-Abu Bakar Jabir al Jaza’iri.

 

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support