"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Selasa, 06 Juni 2023

DAHSYATNYA HARI KIAMAT

Allah Swt. hendak menegakkan kiamat tanpa tiupan sangkakala menurut rahasia yang telah saya jelaskan dalam al Ihya’, gunung-gunung beterbangan dan berjalan seperti awan, lautan memancar sebagiannya terhadap bagian yang lain, matahari jatuh sehingga alam kembali menjadi gelap gulita. Gunung-gunung memancarkan api. Sebagian alam terlipat ke dalam sebagian lainnya. Bintang-bintang jatuh berserakan seperti benang yang berserak dari pintalannya. Langit kembali menjadi seperti minyak mawar yang berputar. Bumi berguncang dengan guncangan yang keras, kadang-kadang mengerut dan kadang-kadang pula terhampar seperti kulit yang disamak sehingga Allah memerintahkan pengosongan cakrawala. Tidak ada lagi makhluk hidup yang tersisa ditujuh lapis bumi dan tujuh lelangit serta al-Kursi, kecuali telah kehilangan jiwanya. Jika makhluk hidup bersifat ruhani, hilanglah ruhnya. Bumi telah luput dari kegiatan mereka dan langit kehilangan para penghuninya dari berbagai makhluk yang mengesakan Allah.

Kemudian Allah Swt. tampak pada Maqam, lalu menggenggam tujuh langit di tangan kanan-Nya dan tujuh bumi di tangan kiri-Nya. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman: “Wahai dunia, wahai yang rendah, dimanakan para pencintamu. Kematian mereka adalah karena keindahanmu dan kelalaian karena kilauanmu.”

Selanjutnya, Allah memuji diri-Nya dengan apa saja yang Dia kehendaki dan membanggakan kekekalan yang terus menerus, keagungan yang langgeng, kerajaan yang abadi, kekuasaan yang kokoh, dan kebijaksanaan yang unggul. Lalu Allah ‘Azza wa Jalla bertanya, “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” Akan tetapi, tidak ada seorangpun yang menjawab. Karena nya, Allah menjawab sendiri, “Milik Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa.” Lalu, Dia melakukan perbuatan yang lebih agung dari pada yang pertama. Dia mengambil lelangit pada satu jarinya dan bumi pada jari yang lain. Kemudian Dia menggoncangkannya seraya berfirman,”Akulah Penguasa Yang Maha Kuasa. Dimanakah para penyembah berhala yang menyembah selain-Ku dimana sisi-Ku? Mereka menyekutukan Aku, tetapi memakan rezeki-Ku. Dimanakah orang-orang yang dengan rezeki-Ku berbuat kemaksiatan? Dimanakah al-jababirah? Dimanakah orang yang sombong dan angkuh? Milik siapakah kerajaan hari ini?”

Seperti itu pula, Allah Swt. mendiami apa saja yang Dia kehendaki. Dari ‘Arsy ke Maqam itu tidak ada mahkluk hidup yang berakal. Allah Swt. telah melarang budak-budak untuk mendengar di surga mereka. Kemudian Allah Swt. Menampakkan sebuah sumur di Neraka Saqar. Darinya keluar lidah api, lalu membakar empat belas lautan sebagaimana api membakar bulu yang berserakan. Tidak ada yang tersisa setetes air pun. Bumi menjadi hitam dan langit seperti lelehan minyak dan tembaga yang mencair. Ketika lidah api itu mendekat untuk merenggut awan langit, Allah meniup api itu hingga padam. Tidak ada lagi lidahnya yang berkobar. Kemudian, Allah Swt. Membuka salah satu khazanah ‘Arsy. Di dalamnya  terdapat lautan kehidupan. Lalu, lautan itu menghujani bumi.

Tiba-tiba, ia menjadi seperti sperma laki-laki. Bumi yang kekeringan menjadi hidup kembali, sementara hujan itu terus-menerus mengguyur hingga membasahi seluruh permukaannya. Tinggi air itu mencapai empat puluh hasta. Tiba-tiba, jisim-jisim mulai tumbuh dari tulang ekor.

Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa manusia memulai kehidupan dari pangkal ekor dan darinya mereka kembali dihidupkan. Sementara itu, di dalam riwayat lain disebutkan: “Seluruh manusia rusak, kecuali pangkal ekornya. Darinya ia berasal dan darinya pula ia kembali.” Pangkal ekor itu adalah tulang sebesar biji kacang tanpa memiliki sumsum. Darinya tumbuh jisim-jisim itu didalam kuburnya seperti tumbuhnya sayuran sehingga sebagiannya bercampur dengan sebagian yang lain dan kepala seseorang ada pada bahu orang lain dan tagan seseorang ada pada punggung orang lain. Hal itu disebabkan banyaknya manusia.

Inilah makna firman Allah ‘Azza wa Jalla: Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kami pun ada kitab yang memelihara. (QS Qaf:4)

Tubuh-tubuh yang tumbuh itu sempurna dalam ukurannya masing-masing. Bayi menjadi bayi, orang tua menjadi orang tua, orang dewasa menjadi orang dewasa, pemuda menjadi pemuda, dan remaja menjadi remaja. Allah Swt. memerintahkan agar angin berhembus di bawah ‘Arsy yang di dalamnya terdapat api yang lembut. Hal itu tersingkap dari bumi. Bumi tetap datar tanpa ada gunung, bukit, dan lembah diatasnya. Gunung-gunung kembali menjadi kerikil.

Kemudian Allah Swt. menghidupkan Israfil. Lalu, Israfil meniup sangkakala yang terbuat dari batu Baitul Maqdis. Sangkakala itu terompet dari cahaya yang memiliki enam belas lingkaran. Didalam setiap lingkaran terdapat lubang sejumlah bilangan ruh manusia. Kemudian ruh-ruh manusia keluar sambil bersuara lebah, lalu memenuhi tempat-tempat yang kosong itu. Setiap ruh pergi menuju raganya masing-masing. Mahasuci Zat yang mengilhamkannya kepada mereka, hingga binatang liar, burung, dan setiap yang bernyawa. Semuanya seperti yang difirmankan oleh Allah Swt.: Kemudian ditipu sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing) (QS al-Zumar: 68)

 

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support