"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Selasa, 06 Juni 2023

MEREKA TERUSIR DARI TELAGA RASULULLAH

            Kebanyakan ulama berpendapat bahwa orang-orang yang terhalang untuk mendatangi telaga Rasulullah adalah orang-orang munafik yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran. Demikian halnya dengan orang-orang murtad yang telah masuk Islam kemudian kafir dan mati dalam keadaan kafir.

            Para ulama berkata,”Boleh jadi mereka dikumpulkan dalam keadaan putih berseri pada wajah dan kaki mereka. Dengan anggapan bahwa orang-orang munafik itu termasuk kaum muslimin secara lahir. Mereka mengerjakan sholat secara lahir. demikian halnya dengan orang-orang murtad. Sebelumnya mereka masuk Islam dan mengerjakan sholat. Lantas, Nabi menyeru mereka ke telaga disebabkan ciri yang ada pada mereka. Lalu, dikatakan kepada beliau, “Mereka bukanlah termasuk golongan dari orang-orang yang dijanjikan kepadamu (mereka lebih mengganti keislaman sepeninggalanmu). Orang-orang munafik tidak meninggal diatas keislaman yang mereka tampakkan secara lahir. Adapun orang-orang yang murtad, mereka telah mengganti dengan kembali menjadi kafir setelah beriman.

            Amalan yang ditampakkan kepada beliau ialah amalan orang-orang beriman dengan sebenar-benar keimanan. Supaya beliau mintakan ampun dan berdoa kepada Allah untuk mereka. Adapun orang-orang kafir dari umat ini, termasuk orang-orang munafik dan murtad, amalan mereka tidak di tampakkan kepada Nabi Saw. Karena mereka tidak termasuk orang-orang yang pantas untuk di mintakan ampun atas mereka, sehingga amalan mereka tidak bermanfaat sama sekali ketika di tampakkan kepada Nabi Saw.

            Para ulama berkata, “Hikmah dari pencegahan Nabi terhadap sebagian umat untuk mendatangin telaganya ialah untuk menunjukkan kepada setiap umat telaga Nabi mereka. ini menunjukkan pada keadilan beliau dan pada penghormatan beliau kepada para Nabi. Bukan berarti beliau mengusir mereka dari telaganya.

            Rasulullah Saw adalah orang yang paling dermawan, paling mulia atas seluruh makhluk Allah yang lain. Sebagai bukti hal ini, At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Samurah bin Jundub r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga, dan sesungguhnya, mereka berbangga-bangga siapakah di antara mereka yang paling banyak di datangi orang (pengikut), dan aku berharap akulah Nabi yang paling banyak pengikutnya yang mendatangiku.” 

            Imam al-Ghazali berkata: “Yaitu yang paling banyak pengikutnya juga mendatangi telaganya yang mulia.” Telaga adalah rahmat Allah untuk Rasul-Nya Muhammad, juga untuk umat beliau. Ia termasuk keutamaan Rasulullah Saw untuk memuliakan umatnya.

            Hudzaifah bercerita:

            “Pada suatu hari Rasulullah Saw tidak keluar kepada kami. Kami mengira beliau tidak akan keluar selamanya. Ketika keluar, beliau bersujud. Kami pun mengira jiwanya telah di cabut ketika itu. Ketika beliau mengangkat kepalanya, beliau besabda, “Sungguh, Rabbku meminta pendapatku mengenai umatku.” Apa yang Aku perbuat terhadap mereka? Rabbku meminta pendapatku lagi untuk kedua kalinya. Aku pun berkata kepada-Nya, “Terserah Engkau wahai Rabb, mereka adalah makhluk-Mu dan hamba-hamba-Mu.”

            Allah berfirman, “Aku tidak akan menghinakanmu dama perkara umat. Allah memberiku kabar gembira bahwa yang pertama kali masuk surga dari umatku berjumlah tujuh puluh ribu orang. Bersama setiap seribu dari mereka terdapat tujuh puluh ribu orang. Mereka masuk surga tanpa hisab.

            Kemudian, Dia mengutus utusan kepadaku dan berkata,”Berdoalah, doa mu akan dikabulkan, dan mintalah, permintaanmu akan diberikan.” Aku bertanya, ‘Apakah Dia akan memberi permintaanku?’ Dia berkata, “Tidaklah Allah mengutusku kepadamu melainkan karena Dia ingin memberimu.”

            Sungguh rabbku telah memberiku (kenikmatan) tidak ada kesombongan. Dia mengampuni dosa-dosaku  yang telah lalu dan yang akan datang, menjanjikan kepadaku bahwa umatku tidak akan merasakan lapar, dan tidak dikalahkan. Allah memberiku Kautsar, yaitu sebuah sungai di surga yang airnya mengalir ke telagaku. Dia mengaruniaiku ‘Izzah, kemenangan, rasa takut yang hinggap pada musuh dalam jarak satu bulan. Allah menjanjikan kepadaku bahwa akulah Nabi yang pertama kali masuk surga. Dihalalkan ghanimah (harta rampasan perang) untuk ku dan umatku dan dihalalkan pula bagi kita banyak hal yang dahulu di haramkan bagi umat sebelum kita.”

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support