"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Selasa, 06 Juni 2023

KEADAAN MANUSIA SAAT BANGKIT DARI KUBUR

Ketika setiap orang duduk di atas kuburannya, di antara mereka ada yang telanjang, yang berpakaian putih dan yang hitam. Ada yang memiliki cahaya seperti lampu yang besar. Ada yang memiliki cahaya seperti matahari. Hanya masing-masing dari mereka senantiasa menuundukkan kepala sambil merenungkan apa yang diketahui dan diperbuat selama seribu tahun sehingga muncul api yang bersuara dari arah barat menggiring makhluk ke Mahsyar. Kepala makhluk itu dibuatnya bingung, baik manusia, jin, binatang liar, maupun burung. Masing-masing mengambil amalannya dan berkata,”Bangunlah dan pergilah ke Mahsyar.”

Barang siapa yang ketika itu memiliki amalan yang baik, amalannya berubah menjadi baghal. Ada yang amalannya berubah menjadi keledai dan ada yang menjadi biri-biri. Kadang-kadang amalan itu membawanya dan kadang-kadang amalan itu melemparkannya. Bagi masing-masing mereka dijadikan cahaya yang terpancar di hadapannya dan juga dari sebelah kanannya. Cahaya itu berjalan di hadapannya dalam kegelapan. Inilah makna firman Allah Swt.: “Cahaya mereka memancar di hadapan dan disebelah kanan mereka” (QS al Tahrim: 8)

Sementara itu, disebelah kirinya tidak ada cahaya, melainkan kegelapan pekat yang tidak ada orang pun yang dapat melihat. Disitulah orang-orang kafir dan orang yang ragu tersesat. Orang Mukmin memandang kekuatan kepekatannya, lalu memuji Allah atas limpahan cahaya yang memberi petunjuk di dalam kesulitan itu. Ia berjalan di hadapan mereka sebab Allah menyingkapkan kepada hamba Mukmin yang diberi nikmat itu ihwal orang-orang sengsara yang disiksa untuk menjelaskan kepadanya jalan-jalan faedah. Sebagaimana diperlihatkan kepadanya perbuatan penghuni surga dan penghuni neraka.

Dalam hadis shahih disebutkan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah  Saw. “Bagaimana kami berkumpul di Mahsyar, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,”Dua di atas unta, lima di atas unta, dan sepuluh di atas unta.” Makna hadis ini, wallahu a’lam, adalah bahwa suatu suatu kaum saling bertemu di dalam Islam, lalu Allah swt. merahmati mereka. Dari amalan mereka itu diciptakan untuk seekor unta yang mereka kendarai. Hal itu disebabkan lemahnya amalan mereka karena mereka itu bersekutu. Karenanya, mereka seperti kaum yang keluar dalam perjalanan yang jauh, yang tidak ada yang orang lain bersama mereka.

Di antara mereka ada yang membeli seekor binatang tunggangan yang membawanya, maka dua atau tiga bersekutu didalam membayarnya. Mereka membeli seekor binatang tunggangan yang mereka giring dijalan. Kadang-kadang untuk membeli seekor unta saja bersekutu sepuluh orang. Hal itu disebabkan tangan mereka menggenggam harta, yakni mereka tidak menggunakannya, tetapi mereka diberi keselamatan. Oleh karena itu, beramallah, niscaya Allah menunjukkan kepadamu amalan yang akan menjadi seekor unta untuk mu yang terhindar dari persekutuan. Ketahuilah bahwa hal itu merupakan perniagaan yang menguntungkan.

Adapun orang-orang yang bertaqwa itu adalah perutusan. Sebagaimana hal itu difirmankan Allah Swt: (Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat (QS. Maryam: 85)

Didalam hadis gharib disebutkan bahwa pada suatu hari Rasulullah Saw. bersabda kepada para sahabat,”Ada seseorang dari Bani Israil yang mengerjakan banyak kebaikan sehingga ia dikumpulkan bersama kalian.” Para sahabat bertanya, “Apa yang ia perbuat?” Beliau menjawab,”Ia mewarisi harta yang banyak dari bapaknya. Lalu, ia membeli sebidang kebun dan membagikannya kepada orang-orang miskin. Ia berkata,’Ini adalah kebun saya di sisi Allah.’ Ia pun membagi-bagikan uang yang banyak kepada orang-orang lemah. Ia berkata,’Dengan uang ini saya membeli budak perempuan dan laki-laki dari Allah.’ Ia memerdekakan banyak budak. Ia berkata,’Mereka adalah para pelayan saya disisi Allah.’ Lalu, pada suatu hari ia melihat orang buta. Ia melihat kadang-kadang orang itu dapat berjalan dan kadang-kadang tersungkur. Karenanya, ia membelikannya untuknya kendaraan yang dapat membawanya ke tempat yang ia kehendaki. Ia berkata, ‘Ini adalah kendaraan saya yang akan saya tunggangi disisi Allah Swt. Demi Zat yang diri saya dalam kekeasaan-Nya, sungguh seakan-akan saya melihat kendaraan itu didatangkan kepada saya lengkap dengan pelana dan tali kekangnya untuk saya kendarai menuju tempat penantian.”

Di antara manusia ada yang dikumpulkan dengan fitnah duniawinya. Karenanya, ada kaum yang diuji dengan sepotong kayu dan dilakukan terus-menerus sehingga menjadi kebiasaan mereka. Ketika salah seorang dari mereka bangkit dari kuburnya, ia mengambil sepotong kayu itu dengan tangan kanannya, lalu melemparkannya. Ia berkata,”Semoga Allah menjauhkanmu dari rahmat-Nya. engkau telah melalaikanku dari berzikir kepada Allah.” Tetapi, kayu itu kembali kepadanya dan berkata,”Aku akan tetap menemanimu hingga Allah memberikan keputusan di antara kita. Dia adalah sebaik-baik Yang menghukumi.

Demikian pula pemabuk dibangkitkan sebagai pemabuk, pengecut akan dibangkitkan sebagai pengecut, dan setiap orang yang dibangkitkan menurut keadaan yang mencegahnya dari jalan Allah. Seperti itu pula disebutkan dalam hadis shahih:”Peminum khamar dikumpulkan sementara botol tergantung dileher mereka dan cawan tergenggam di tangan mereka. Tubuh mereka lebih bau daripada setiap bangkai dimuka bumi. Setiap makhluk yang melewati mereka pasti melaknat mereka.

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support