"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Rabu, 21 Juni 2023

Apa Saja Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa? Yuk Simak Penjelasannya!

Pada prinsipnya, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal.

    Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Dalam membicarakan faktor intern ini, terdapat dua  faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu : faktor jasmaniah, dan faktor psikologis.

a)      Faktor Jasmaniah

Kesehatan, Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah.

Cacat tubuh, Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau di usahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.

b)      Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Yaitu sebagai berikut :

(1)   Intelegensi

Intelegensi merupakan satu kecerdasan yang di miliki manusia untuk merespon, mengadaptasi apa yang ada di sekelilingnya dengan cara berfikir, merasa dan bertindak.

(2)   Perhatian

Perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek serta menampakkan adanya banyak atau sedikit kesadaran yang menyertai aktivitas yang di lakukan.

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang di pelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.

(3)   Minat

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Mengenai minat ini antara lain dapat di bangkitkan dengan cara-cara berikut sebagai berikut:

(a)   Membangkitkan adanya suatu kebutuhan

(b)   Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau

(c)   Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik

(d)   Menggunakan berbagai macam untuk mengajar.


(4)   Motivasi Belajar

Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang di tandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sadirman AM mengatakan bahwa seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa motivasi mendorong kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi, fungsi motivasi itu meliputi berikut ini :

1)  Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

2)    Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang di inginkan .

3)  Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

(5)   Bakat

Bakat merupakan kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai jenis yang di miliki seseorang, biasanya berbentuk keterampilan atau sesuatu bidang ilmu.

(6)   Kematangan

Kematangan merupakan suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu di perlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar.

(7)   Kesiapan

Kesiapan merupakan kesediaan baik fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seeseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu di perhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

    Faktor Eksternal

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat di golongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

a)      Lingkungan Sosial

Ada tiga lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi hasil belajar, yaitu sebagai berikut:

    Lingkungan sosial sekolah

Lingkungan sosial sekolah meliputi: guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.

     Lingkungan sosial masyarakat

Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan yang belum di milikinya.

    Lingkungan sosial keluarga

Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

Pernyataan di atas menyerupai  hadits Rasulullah yang berbunyi :

عَنْ أبِي هُرَ يْرَ ةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَا لَ قَالَ رَسُوْ لِ الله صلى الله عليه وسلم مَا مِنْ مَوْ لُوْ دٍ إِلَّايُو لَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ أوْ يُمَجِّسَاِنهِ كَمَا  تُنْتَجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةٌ  جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيْهَا مِنْ جَدْ عَاءَ ثُمَّ يَقُوْ لُ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فِطْرَةَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ  عَلَيْهَا لَا تَبْدِ يْلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ (متفق عليه)

Dari abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW berbeda: “Tidak ada seorang anak (adam) melainkan dilahirkan atas fitrah (islam), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi atau beragama nasrani atau beragama majusi. Bagaikan seekor binatang melahirkan seorang anak. Bagaimana pendapat mu apakah didapati kekurangan? Kemudian abu hurairah menbacakan firman Allah (Q.S. ar-rum:30). (tetaplah atas) firman Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah (agama Allah). (HR. Muttafaq’Alaih).

Hadis di atas menjelaskan tentang status fitrah setiap anak, bahwa setatusnya bersih, dan Islam baik anak seorang Muslim ataupun non-Muslim. Kemudian orang tuanya lah yang memelihara dan memperkuat keislamannya atau bahkan mengubah menjadi tidak muslim, seperti Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Hadis ini memperkuat bahwa pengaruh orang tua sangat dominan dalam membentuk kepribadian seorang dengan faktor-faktor pengaruh pendidikan lain. Kedua orang tua mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dalam mendidik anaknya.

Dari penjelasan di atas maka jelaslah bahwasannya peran orang tua/keluarga sangatlah penting dalam mendidik anak. Oleh sebab itu orang tua mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam mendidik anak.

e)      Lingkungan non sosial

Ada tiga lingkungan non sosial yang dapat mempengaruhi hasil belajar, yaitu sebagai berikut:

(1)   Lingkungan alamiah

kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.

(2)  Faktor instrumental

Perangkat belajar yang dapat di golongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga, dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabus, dan lain sebagainya.

(3)  Faktor materi pelajaran

Faktor ini hendaknya di sesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, di sesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena  itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat di terapkan sesuai dengan kondisi siswa.

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support