"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Sabtu, 17 Juni 2023

SHALAT HARI RAYA IDUL ADHA (LENGKAP DENGAN KHUTBAH)

 

Shalat Idul Adha adalah shalat yang diadakan pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah yang bertepatan dengan ibadah haji di Makkah Al-Mukarramah dan kerena itu disebut juga dengan Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban kerena disunnahkan berkurban bagi yang mampu. Dan hikmah disegerakan sholat idul adha adalah supaya agar dapat menyembelih hewan kurban dan agar si yang bekurban dapat memakan daging kurban yang dia kurbankan. Adapun dalil dasar idul adha dijelaskan dalam ( QS Al-Kautsar :2)

. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَر

Artinya: “Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada allah)”.      

 Hadits Bukhari dan Muslim .

أُمِّ عَطِيَّةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْها قَالَتْ : أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ . قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ : لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا .

 

Artinya: Ummu Atiyyah berkata: Rasulullah menyuruh kami perempuan untuk keluar di Idul Fitri dan Idul Adha. Baik wanita yang baru balig, wanita` sedang haid dan wanita perawan. Sementara orang yang haid dipisahkan dari (tempat) shalat. Agar mereka dapat menyaksikan kebaikan dan doa umat Islam." Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, ada di antara kami yang tidak mempunyai jilbab." Beliau mengatakan, "Sebaiknya saudara perempuannya memberinya jilbab."

Hadits sahih dalam kitab Sahihul Jamik:

 أفضل أيام الدنيا أيام العشر

Artinya: Sebaik-baik hari dunia adalah hari kesepuluh

 Hadits sahih menurut Tirmidzi riwayat ahlussunan:

أفضل الأيام عند الله يوم النحر ثم يوم القَرّ

Artinya: Hari paling utama di sisi Allah adalah hari raya Qurban kemudian hari Qarr atau hari kesebelas Dzulhijjah.

Adapun keutamaan dari sholat idul adha adalah:

1.      Bersegerahlah untuk mendatangi sholat idul adha

2.      Memakai pakaian yang baik tidak mesti baru tetapi baju yang dipakai atau yang dikenakan adalah baju bagus dan bersih

3.      Disunnahkan untuk membaca surah as-sajadah.


HUKUM MELAKSANAKAN SHALAT IDUL ADHA

Sunnah tidak makan sebelum shalat idul adha. Pada hari raya Idul Adha, hukumnya sunnah bagi setiap muslim untuk tidak makan sampai selesai shalat Idul Adha. Ini merupakan kebalikan dari Idul Fitri yang disunnahkan makan sebelum berangkat ke masjid untuk shalat. Berdasarkan pada hadits riwayat Ahmad :

عن عبد الله بن بريدة، عن أبيه قال: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ، وَلَا يَأْكُلُ يَوْمَ الْأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

Artinya: Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya ia berkata: "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak keluar pagi pada hari Idul Fitri sehingga beliau makan, dan beliau tidak makan pada hari Idul Adha sehingga beliau pulang (dari shalatnya) kemudian memakan daging kurbannya"

Rukun dan sunnat Shalat idul adha sama halnya dengan sholat-sholat lainnya, Namun ada beberapa penambahan. Rukun dan sunnat sholat idul adha yaitu sebagai berikut:

1.      Berjamaah

2.      Takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua

3.      Mengangkat tangan setinggi bahu pada setiap takbir

4.      Setelah takbir yang kedua sampai takbir yang terakhir membaca tasbih

5.      Membaca surat pendek

6.      Imam menyaringkan bacaannya

7.      Khutbah dua kali setelah sholat sebagaimana sholat jumat

8.      Pada khutbah idul adha memaparkan tentang hukum-hukum Qurban

9.      Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya

10.  Makan terlebih dahulu sebelum sholat idul adha

Untuk jemaah haji beda, bedanya kita yang jemaah haji harus takbir berakhir mereka lantunkan setelah mereka melempar jumroh dimina dan mereka harus bertakbir berakhirnya setelah adzan setelah hari tasrik.

CARA MELAKSANAKAN SHOLAT HARI RAYA IDUL ADHA

Dalam Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu kecuali setelah shalat idul adha selesai, dianjurkan juga sholat idul adha dikerjakan lebih awal dibanding dengan sholat idul fitri, agar dapat segera dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan kurban.

Adapun Tata cara pelaksanaan sholat idul adha yaitu:

1.      Ketika imam sampai dimesjid, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya sholat.

2.  Imam segera menuju mihrab (tempat imam) lalu niat sholat disertai takbiratul ihram , yang niatnya

 

 أصلي سنة عيد الأضحي ركعتين إماما للة تعالي

 Artinya: Niat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah.

Sebagai makmum:

 أصلي سنة عيد الأضحي ركعتين مأموما للة تعالي

Artinya: Niat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah.

1.    Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca doa iftitah, kemudian melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada Rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat ke dua. Lalu membaca tasbih di sela-sela takbir.


سُبْحَانَ اللهْ وَالْحَمْدُ لِلهْ وَلآ اِلَهَ اِلَّا اللهْ وَاللهُ اَكْبَرْ

(SubhanAllah walhamdulillah walailaha illAllah wAllahu Akbar)

Artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar.

2.     Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca ta’awwudz, surat Al-Fatihah dan surat yang disunnahkan: seperti surat Qaf atau Al A’la pada rakaat pertama, dan surat Al-Qomar atau Al-Ghasiah pada rakaat kedua.

3.      Selesai melaksanakan shalat, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulai nya khutbah.

4.      Setelah itu, khotib menuju mimbar khutbah

5.      Kemudian muraqi membaca doa

(Allahumma qowwal islam minal mu’minina walmu’minat wayassirhum ala iqomatiddin wahtim lana minka bilkhoiri waya khoirinnasirina birahmatika ya arhamarrohimin).

6.      Selesai do’a, khotib menucapkan salam kemudian duduk

7.      Lalu, muraqi membaca takbir sebanyak tiga kali

8.      Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama, khotib duduk sejenak, disusul muraqi membaca salawat

9.      Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua  sampai selesai

Setelah menyelesaikan sholat idul adha kemudian umat muslim menyembelih hewan qurban dari jamaah yang telah berkecukupan untuk dipotong dan dibagikan kepada fakir miskin disekitarnya.

 KHUTBAH HARI RAYA IDUL ADHA

Khutbah Idul Adha 1444 H: “Empat Pelajaran dari Kisah Nabi Ibrahim AS dan Keluarganya”

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَاَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ

 

Membaca Allahu Akbar sebanyak(3x) Walillahilhamdu (MUQODDIMAH)

Kisah seorang kholilulloh kekasih Allah SWT,  nabi Ibrahim as yang Allah uji kecintaannya, antara cintanya kepada keluarga ( nabi Ismail as dan Siti hajar )  dan cintanya kepada Allah. Alhamdulillah cintanya kepada Allah melebihi dari segalanya, hal ini membuat kita bahkan nabi Muhammad SAW harus mengambil pelajaran darinya.Allah berfirman dalam (QS.Al-mumtahanah:4)

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ

Artinya: “Sesungguhnya telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia.”(QS. Al-Mumtahanah: 4)

Ada Empat pelajaran yang terdapat dari kisah nabi Ibrahim as dan keluarganya:

Berbaik sangka kepada Allah SWT

Di dalam kitab;  Anbiyaa Allah ( Nabi – Nabi Allah) di karang oleh Ahmad Bahjat beliau menjelaskan.

Pada suatu hari, Ibrahim as terbangun dari tidurnya.Tiba-tiba dia memerintahkan kepada istrinya, Siti Hajar, untuk mempersiapkan perjalanan dengan membawa bayinya.Perempuan itu segera berkemas untuk melakukan perjalanan yang panjang.Pada saat itu nabi Ismail masih bayi dan belum disapih.

Ibrahim as melangkahkan kaki menyusuri bumi yang penuh dengan pepohonan dan rerumputan, sampai akhirnya tiba di padang sahara. Beliau terus berjalan hingga mencapai pegunungan, kemudian masuk ke daerah jazirah Arab. Ibrahim  menuju ke sebuah lembah yang tidak di tumbuhi tanaman, tidak ada buah-buahan, tidak ada pepohonan, tidak ada makanan, tidak ada minuman, tempat itu menunjukkan tidak ada kehidupan di dalamnya.

Di tempat itu beliau turun dari punggung hewan tunggangannya, kemudian menurunkan istri dan anaknya. Setelah itu tanpa berkata-kata beliau meninggalkan istri dan anaknya di sana. Mereka berdua hanya dibekali sekantung makanan dan sedikit air yang tidak cukup untuk dua hari.Setelah melihat kiri dan kanan beliau melangkah meninggalkan tempat itu.

Tentu saja Siti hajar terperangah diperlakukan demikian, dia membuntuti suaminya dari belakang sambil bertanya“Ibrahim hendak pergi ke manakah engkau?” Apakah engkau akan meninggalkan kami di lembah yang tidak ada sesuatu apapun ini?

Ibrahim as tidak menjawab pertanyaan istrinya.Beliau terus saja berjalan, Siti hajar kembali mengulangi pertanyaannya, tetapi Ibrahim as tetap membisu.Akhirnya Siti hajar paham bahwa suaminya pergi bukan karena kemauannya sendiri.Dia mengerti bahwa Allah memerintahkan suaminya untuk pergi. Maka kemudian dia bertanya,“apakah Allah yang memerintahkanmu untuk pergi meninggalkan kami? Ibrahim menjawab, “benar“.  Kemudian istri yang shalihah dan beriman itu berkata,” kami tidak akan tersia-siakan selagi Allah bersama kami. Dia-lah yang telah memerintahkan engkau pergi.Kemudian Ibrahim terus berjalan meninggalkan mereka.

Nabi Ibrahim dan Siti hajar, mampu berbaik sangka kepada Allah SWT mereka meyakini bahwa selagi mereka bersama Allah, maka tidak akan ada yang menyengsarakannya, tidak akan ada yang dapat mencelakainya, tidak akan ada yang dapat melukainya.

Mencari rezeki yang halal

Setelah Ibrahim as meninggalkan istri dan anaknya untuk kembali meneruskan perjuangannya berdakwah kepada Allah.Siti hajar menyusui Ismail sementara dia sendiri mulai merasa kehausan.Panas matahari saat itu menyengat sehingga terasa begitu mengeringkan tenggorokan. Setelah dua hari, air yang di bawah habis, air susunya pun kering. Siti hajar dan Ismail mulai kehausan.Pada waktu yang bersamaan, makanan pun habis, kegelisahan dan kekhawatiran membayangi Siti hajar.

Ismail mulai menangis karena kehausan. Kemudian sang ibu meninggalkannya sendirian untuk mencari air. Dengan berlari – lari kecil dia sampai di kaki bukit Shafa.Kemudian dia naik ke atas bukit itu. Di taruhnya kedua telapak tangannya di kening untuk melindungi pandangan matanya dari sinar matahari, kemudian dia menengok ke sana kemari, mencari sumur, manusia, kafilah atau berita. Namun tidak ada sesuatu pun yang tertangkap pandangan matanya.Maka dia bergegas turun dari bukit Shafa dan berlari – lari kecil sampai di bukit Marwa. Dia naik ke atas bukit itu, barangkali dari sana dia melihat seseorang, tetapi tidak ada seorang pun.

Hajar turun dari bukit Marwa untuk menengok bayinya. Dia mendapati Ismail terus menangis .tampaknya sang bayi benar-benar kehausan. Melihat anaknya seperti itu, dengan bingung dia kembali ke bukit Shafa dan naik ke atasnya.Kemudian dia ke bukit Marwa dan naik ke atasnya, Siti hajar bolak – balik antara dua bukit, Shafa dan Marwa, sebanyak tujuh kali.

Ada rahasia yang jarang di kupas dari kejadian ini.Yaitu kesungguhan Siti hajar dalam mencari air di keluarkan segala tenaganya bolak balik dari Shafa dan Marwa, walaupun bolak balik dari Shafa dan Marwa belum mendapatkan air dia terus berusaha.Walaupun akhirnya air itu ada di dekat anaknya sendiri.Ini memberikan pelajaran kepada kita untuk bersungguh-sungguh dalam menjemput rezeki dengan mengeluarkan segala kemampuan yang kita miliki karena Kita di perintahkan bukan Cuma melihat hasil tapi juga usaha dan tenaga yang kita keluarkan, Rasulullah SAW sangat mencintai orang-orang yang bekerja keras.

Berkorban untuk Allah SWT

Ketika Ismail bertambah besar, hati Ibrahim as tertambat kuat kepada putranya. Tidak mengherankan karena Ismail hadir di kala usia Nabi Ibrahim sudah tua. Itulah sebabnya beliau sangat mencintainya.Namun Allah hendak menguji kecintaan Ibrahim as denganujian yang besar disebabkan cintanya itu.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ﴿١٠٢﴾

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”.  (QS. Ash Shaaffat: 102 )

Ibrahim mengambil jalan yang paling baik, yaitu berkata yang jujur dan lemah lembut kepada putranya, ketimbang menyembelihnya secara paksa.     

Mendidik Keluarga

Nabi Ismail tidak akan menjadi anak yang penyabar jika tidak mendapat pendidikan dari ibunya dan Siti hajar tidak akan menjadi seorang yang penyabar jika tidak di didik oleh nabi Ibrahim as. Dan nabi Ibrahim as tidak akan dapat sabar jika tidak didikan dari Allah SWT melalui wahyuNya.Seorang anak dalam perkembangannya membutuhkan proses yang panjang, maka peran orang tua dalam membentuk perilaku yang berakhlaq mulia sangat dibutuhkan, perhatian sempurna kepada anak semenjak dari masa mengandung, melahirkan hingga sampai masa Kewajiban ini diberikan di pundak orang tua oleh agama dan hukum masyarakat. Karena seseorang yang tidak mau memperhatikan pendidikan anak dianggap orang yang mengkhianati amanah Allah.




Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support