"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Minggu, 18 Juni 2023

Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum Secara Makro (Luas)


        Sumber Ilmu.com-Dalam membahas langkah-langkah pengembangan kurikulum, sangat perlu diperhatikan perbedaan antara langkah-langkah pengembangan kurikulum secara makro dalam artian luas dan umum dengan langkah-langkah pengembangan kurikulum secara mikro/sempit. Secara makro, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum adalah dari segi azas sosiologis, filosofis, historis, psikologis dan scientific. Sedangkan dalam pengembangan kurikulum secara mikro desain kurikulum yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah tertentu.

            Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum secara makro (luas) adalah :

1.  Pengaruh faktor yang mendorong terhadap pembaharuan kurikulum, seperti tujuan tertentu yang awalnya dipengaruhi faktor sejarah, sosiologis, falsafah, psikologis, dan ilmu pengetahuan. Kemudian pengaruh faktor penemuan riset dan tekanan-tekanan.

2.   Inisiasi pengembangan, yaitu proses pengambilan keputusan dalam sistem pendidikan mengenai suatu pengembangan yang hendak dilaksanakan.

3.    Inovasi kurikulum baru yang harus mengikuti fase-fase tertentu seperti: pelaksanaan percobaan dan mengadakan evaluasi maupun revisi materi dan metode, selanjutnya penyebaran.

4.  Difusi atau penyebaran pengetahuan dan pengertian pengembangan kurikulum di luar lembaga pengembangan.

5. Implementasi kurikulum yang telah dikembangkan di sekolah-sekolah. Setelah sekolah dan masyarakat umum responsif, maka kurikulum baru dapat diterapkan di sekolah.

6.    Evaluasi kurikulum, yaitu para pengembang kurikulum mengadakan penilaian terhadap kurikulum yang telah dilaksanakan, dengan mendapat umpan balik dari para guru, murid, administrator sekolah, orang tua siswa dan BP3 (Komite sekolah). Hasil evaluasi ini nantinya dimanfaatkan untuk mengadakan revisi dan pengembangan selanjutnya.

Dalam membahas langkah-langkah pengembangan makrokospis kurikulum kita harus membuat distinksi antara langkah-langkah pengembangan kurikulum  makrokospis dan langkah-langkah pengembangan kurikulum mikrokospis. Pada yang pertama kita mengidentifikasi faktor-faktor pengaruh dari segi historis, sosiologis, filosofis, psikologis dan saintifik. Terhadap kurikulum dalam arti makro, luas, umum. Pada yang terakhir kita berusaha untuk menterjemahkan pengembangan kurikulum makrokospis ke dalam desain kurikulum (kurikulum mikrokospis), sebab bagaimana pun juga pengembangan kurikulum tak berarti tanpa realisasi nya dalam desain kurikulum. Desain kuriklum inilah yang dilaksanakan di sekolah sekolah. Sangat tepat penegasan  Alexander dan Saylor “it is one of the most pivotal concers in the whole area of curriculum planning” kita dapat memperluasnya, desain kurikulum bukan hanya merupakan proses pengembangan kurikulum.

Langkah langkah pengembangan kurikulum makrokospis adalah sebagai berikut :

1.  Pengaruh factor faktor yang mendorong pembaharuan kurikulum

a. Tujuan (objektif) tertentu, yang permulaannya di dorong oleh pengaruh factor sejarah, sosiologis, ilmiah, psikologis dan ilmu pengetahuan.

b.  Hasil-hasil penemuan riset dalam interaksi belajar mengajar

c.Tekanan-tekanan, baik yang berasal dari kelompok penekanan maupun dari pengujian-pengujian eksternal.

2.   Inovasi pengembangan

        Proses  pengambilan keputusan baik di dalam maupun di luar sistem pendidikan mengenai satu pengembangan atau inovasi kurikulum tertentu hendak dilaksanakan.

3.    Inovasi kurikulum baru

        Kurikulum baru dikembangkan melalui proyek proyek pengembangan kurikulum yang  harus mengikuti fase-fase:

a.   Penentuan tujuan  (objektif) kurikulum

b.  Produksi “materials” (seperti buku, alat visual perangkat) dan penciptaan metode ajar belajar yang sesuai.

c.    Pelaksanaan percobaan-percobaan terbatas pada sekolah-sekolah

d.    Evaluasi dan revisi “materials”dan metode

e.    Penyebaran yang takterbatas “materials”dan metode yang sudah direvisi.

4. Difusi (penyebaran) pengetahuan dan pengertian tentang pengembangan kurikulum di luarlembaga-lembaga pengembangan kurikulum.

    Hasil hasil percobaan kurikulum disebarluaskan di sekolah-sekolah dan masyarakat melalui pemahaman pengertian. Sehingga mereka akan responsive terhadap pembaharuan yang hendak dilaksanakan.

5.   Implementasi kurikulum yang telah dikembang kan oleh sekolah-sekolah

        Setelah sekolah sekolah dan masyarakat umumnya responsive, kurikulum baru segera diterapkan di sekolah sekolah.Tentu saja pertama-tama guru-guru harus dipersiapkan melalui program pendidikan guru, peraturan guru, pembinaan pada ‘centre’ guru dan sebagainya.

6.   Evaluasi kurikulum

        Pada pengembangan kurikulum mengadakan penilaian terhadap kurikum yang telah dilaksanakan, dengan mendapatkan umpan balik dari pada guru, murid, administrator sekolah, orang tua siswa, BP3, dan sebagainya. Hasil evaluasi dimanfaatkan untuk mengadakan revisi yang baik, atau perubahan total kurikulum menjadi suatu kurikulum yang baru lagi. 

    Konsep pengembangan kurikulum sesungguhnya adalah suatu perencaan kurikulum yang bertujuan untuk memperoleh suatu kurikulum yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni perubahan perilaku para siswa. Secara klasik, pendekatan terhadap pengembangan kurikulum terdiri dari tiga langkah, yakni:

a.       Merumuskan tujuan tujuan dalam bentuk tingkah laku,

b.   Memilih dan menentukan situasi belajar untuk mencapai tujuan tujuan tersebut, dan

c. Merancang serta mengembangkan metode assessment untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan.

            Evaluasi terhadap kurikulum pada dasarnya adalah pemberian rekomendasi terhadap usaha pengembangan kurikulum. Rekomendasi adalah pernyataan pernyataan yang menspesifikasikan gagasan-gagasan tentang kurikulum, yang merupakan hasil pemufakatan bersama, bukan menjadi ukuran teknis yang bersifat mutlak dan ketat. Rekomendasi tidak sama dengan ukuran teknis (technical standards).

Pengembangan kurikulum terdiri atas beberapa tahap atau tingkat, yaitu:

1.  Pelaksanaan kurikulum makro

        Pada tingkat ini, pelaksanaan dibahas dalam skope (ruang lingkup) nasional, yang meliputi tri-pusat pendidikan yaitu pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah di luar sekolah, baik secara vertical maupun horizontal dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional.Secara vertical berhubungan dengan kaitan dan kontiniunitas (kesinambungan) pelaksanaan kurikulum dalam berbagai tingkatan pendidikan sekolah. Secara horizontal berhubungan dengan kaitan pelaksanaan kurikulum dalam tingkatan pendidikan atau sekolah yang sama sekali pun jenis pendidikan atau sekolahnya berbeda.

2.   Kurikulum Pada Tahap Institusi

Pada tingkat ini adalah pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Pokok – pokok yang dikembangkan antara lain:

a. Tujuan lembaga pendidikan atau sekolah. Dapat juga ditambahkan kompetensi (kemampuan) lulusan yang diharapkan sebelum sekolah ini.

b.     Bidang studi yang dipelajari sesuai dengan tujuan sekolah tersebut.

c.  Tenaga pendidikan (tenaga guru dan tenaga pendidik lainnya seperti pustakaan, ahli media, tenaga bimbingan dan penyuluhan, ahli pengembangan kurikulum, sosial worker, dokter, administrator, dan tata usaha).

d.  Fasilitas yang diperlukan baik kampus, lokal dan perlengkapannya maupun fasilitas alat bantu(media) pengajaran. 

3.   Pelaksanaan Kurikulum Tahap Bidang Studi

        Wujud pelaksanaan kurikulum tingkat bidang studi ini telah dalam bentukgaris-garis besar program pengajaran (GBPP) setiap bidang studi. Pengembangan lebih lanjut dari GBPP bidang studi tersebut ialah silabus, yang telah diurutkan untuk setiap pertemuan belajar-mengajar dalam suatu semester atau catur wulan. GBPP suatu bidang studi berisi pokok-pokok dari suatu bidang studi, antara lain:

a.   Tujuan bidang studi (bias disebut tujuan kurikuler). Dalam hal ini dapat pula ditambahkan kompetensi yang akan dicapai dari bidang studi itu dalam rangka mencapai kompetensi lulusan suatu sekolah

b.     Topik-topik dan sub topic atau pokok-pokok bahasan dan sub topic bahasan

c.      Kegiatan belajar mengajar dalam garis besarnya

d.      Media dan sumber yang baik digunakan

e.      Prosedur kurikulum tahap program belajar mengajar

            Dengan memperhatikan kurikulum tersebut, pada tahap ini atas dasar HBPP suatu bidang studi dijabarkan ke dalam program belajar mengajar. Program belajar mengajar dapat berbentuk bermacam-macam, seperti :

a.       Paket modul

b.      Paket belajar

c.       Paket terprogram

d.      Satuan pelajaran. Bentuk program belajar mengajar yang umumnya digunakan di Indonesia

e.       Satuan acara perkuliahan untuk pendidikan tinggi

            Mengenai proses pembuatan program belajar mengajar, pemerintah telah memberlaku kan nya melalui prosedur pengembangan sistem instruksional (PPSI).

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support