Nabi Saw telah
menganjurkan umatnya untuk mengerjakan amal-amal perbuatan, yang dengan
amal-amal itu, Allah akan memantapkan kedua kaki pelakunya di atas shirath.
Diantaranya:
Pertama: Senantiasa berada di Masjid
Sebagaimana telah
disebutkan dari Abu Darda’, saya telah mendengar Rasulullah bersabda, “Masjid
itu adalah rumah bagi setiap orang yang bertakwa. Dan Allah akan memberikan
kesenangan, rahmat, dan (keselamatan) melintas di atas shirath menuju keridhaan
Allah ke dalam surga bagi siapa saja yang menjadikan masjid-masjid sebagai
rumahnya.
Dalam sebuah
hadits yang lain diterangkan; Suatu kaum datang dan berhenti diatas shirath
(jembatan), seraya berkata: “Siapakah yang bakal menyelamatkan kita dari api
neraka, padahal kita tidak kuasa untuk melewati di atas shirath itu.” Maka
menangislah mereka. Lalu datanglah Malaikat Jibril as. dan bertanya kepada
mereka: “Apakah yang menghalangi kalian untuk lewat di atas shirath ini?”
Mereka menjawab:”Kami takut dengan api neraka.” Malaikat Jibril as.
berkata:”Ketika kalian didunia menemui lautan, bagaimanakah kalian melaluinya?”
Mereka menjawab:”Dengan mengendarai perahu.” Maka malaikat Jibril as
mendatangkan kepada mereka sebuah masjid dalam bentuk perahu yang mana mereka
pernah sholat di dalamnya. Maka duduklah
mereka diatas masjid tersebut, lalu melewati Shirath itu, dan dikatakan kepada
mereka:”Inilah masjid-masjid yang telah kalian pergunakan untuk sholat
berjamaah.”
Berdasarkan
penjelasan di atas, maka diriwayatkan dalam suatu hadits, bahwasannya Allah
Swt. mengumpulkan beberapa masjid di dunia yang bentuk nya dirubah seperti
unta, kakinya dari intan, lehernya dari za’faran, kepalanya dari misik yang
harum baunya, punggungnya dari zamrud hujau, yang bisa menaiki unta itu adalah
ahli jama’ah dan orang-orang yang ahli adzan yang menuntunya, sedangkan imamnya
yang menggiring unta itu. lalu mereka bersama-sama melewati pelataran kiamat.
Maka berserulah Allah Swt: “Wahai para penghuni halaman (kiamat), mereka itu
bukanlah dari golongan malaikat yang dekat, bukan pula dari golongan Nabi dan
Rasul, tetapi mereka itu adalah umat Muhammad Saw. yang menjaga shalatnya
dengan berjamaah.
Kedua: Bersedekah dengan Baik
Maksudnya, agar
sedekah itu berasal dari harta yang halal juga tepat sasarannya. Abu Nu’aim dan
Al-Asbahani telah meriwayatkan secara marfu’, “Barang siapa bersedekah dengan
baik, ia akan melintasi di atas shiath dengan lapang.” Di dalam An-Nihayah
dikatakan, “Maksudnya ia melintas dengan lapang dada tanpa rasa takut.
Ketiga: Menerima Pembatalan pembelian seorang mukmin dan memaafkan
kesalahannya.
Dari Abu Hurairah
ia berkata, Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang menerima pembatalan
pembelian saudaranya maka Allah akan mengampuni kesalahannya pada hari kiamat.”
(Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihut Targhib wa Tarhib)
Keempat: Mempermudah kesulitan orang lain
Aisyah Ummul
Mukminin mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa menjadi penghubung
bagi saudaranya yang muslim kepada penguasa dalam menyampaikan satu kebaikan
atau mempermudah satu kesulitan, maka Allah Swt akan membantunya dalam
melintasi sirath pada hari kiamat pada saat tergelincirnya kaki-kaki.” (Di
Dhaifkan oleh Al-Albani dalam Shahihut Targhib wa Tarhib)
Kelima: Membantu kebutuhan orang lain dan tanggap terhadap
keperluan mereka.
Dari Anas, bahwa
seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah,
siapakah manusia yang paling di cintai Allah? “Beliau bersabda, “Manusia yang
paling di cintai Allah adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia
lainnya, dan amal yang paling di cintai Allah adalah membahagiakan seorang
muslim, mengatasi kesulitannya, membayar hutangnya atau mengobati rasa
laparnya, dan berjalan bersama saudaraku untuk satu keperluan lebih aku cintai
daripada aku beri’tikaf di masjid ini selama satu bulan.
Dan barangsiapa
yang menahan amarahnya dan ia mampu untuk melampiaskannya jika ia mau, maka
Allah akan memenuhi hatinya pada hari kiamat dengan keridhaan, dan barangsiapa
yang berjalan bersama saudaranya untuk keperluan hingga ia dapat memenuhinya,
maka Allah akan memantapkan kedua kakinya pada hari kiamat dimana kaki-kaki
akan tergelincir.”
Dalam riwayat Ibnu
Hibban,”Barangsiapa menolong seorang hamba untuk memenuhi kebutuhannya, maka
Allah akan memantapkan tempat berpijaknya pada hari kiamat dimana kaki-kaki
akan tergelincir.”(HR. Ibnu Hibban dan dilemahkan oleh Al-Albani)
Keenam: Melindungi seorang mukmin dari gunjingan orang munafik.
Dari Sahal bin
Mu’adz bin Anas Al-Juhani, dari bapaknya, bahwa Nabi bersabda: “Barangsiapa
yang melindungi seorang mukmin dari gunjingan yang tampaknya munafik, niscaya
Allah akan mengutus kepadanya seorang malaikat yang akan melindungi dagingnya
dari api neraka Jahannam pada hari kiamat. Barangsiapa menuduh seorang muslim
dengan tujuan ingin mencemarkannya, maka Allah akan menahannya di atas shirath
Jahannam hingga ia dibersihkan dari dosa yang telah ia katakan.”
0 Post a Comment:
Posting Komentar