Menentukan
Strategi Mengajar
Sumber Ilmu.com-Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan betapa pentingnya strategi
mengajar untuk diperlihatkan dalam proses pembelajaran. tetapi strategi
bukanlah satu-satunya variable yang paling menentukan dalam proses pencapaian
tujuan pembelajaran yang optimal, sebab belajar dan pembelajaran mencakup
variable yang sangat kompleks dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Berbagai strategi, metode, teknik dan taktik yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran seperti ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi,
karyawisata, observasi, studi kasus dan problem solving, role playing,
simulasi dan sebagainya turut mempengaruhi keberhasilan suatu proses
pembelajaran.
Menentukan strategi mengajar serta cepat akan dipengaruhi oleh
faktor anak didik, khususnya yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik.
Perkembangan itu sendiri merupakan proses berlangsungnya perubahan-perubahan
dalam diri seseorang yang meliputi aspek perkembangan kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Oleh karena itu, seorang pengajar tidak akan dapat menentukan
strategi pengajaran yang akurat tanpa mengetahui perkembangan-perkembangan
peserta didik.
Seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa
penentuan strategi pembelajaran yang digunakan perlu mempertimbangkan berbagai
faktor yang bersifat eksternal diluar sekolah, sebab faktor-faktor tersebut
juga turut mempengaruhi efektivitas implementasi suatu strategi yang disusun
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hubungan ini Sanjaya (2008)
mengemukakan beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menentukan
strategi pembelajaran yaitu:
a. Pertimbangan
yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk bahan pertimbangan ini
ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab guru sebelum menentukan satu jenis
strategi pembelajaran. Pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Apakah tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif atau
psikomotor.
2) Bagaimana
kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkat tinggi atau
tingkat rendah.
3) Apakah untuk
mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademik.
b. Pertimbangan
yang berhubungan bahan atau materi pembelajaran. Beberapa pertanyaan yang harus
dijawab guru dalam mempertimbangkan aspek ini, adalah:
1) Apakah materi
pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu
2) Apakah untuk
mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu atau tidak
3) Apakah tersedia
buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu.
c. Pertimbangan
yang berhubungan siswa. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab guru dalam
pertimbangan aspek ini adalah:
1) Apakah strategi
pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik
2) Apakah strategi
pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan dengan kebiasaan dan gaya
belajar siswa
3) Apakah strategi
pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi siswa.
d. Pertimbangan
yang berhubungan hal-hal lainnya. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab guru
dalam pertimbangan aspek ini adalah:
1) Apakah untuk
mencapai tujuan yang diinginkan cukup hanya dengan satu strategi saja
2) Apakah strategi
yang digunakan merupakan satu-satunya strategi pembelajaran yang paling tepat
digunakan
3) Apakah strategi tersebut memiliki tingkat efektivitas dan efesiensi kalau digunakan dengan situasi dan kondisi disekolah dan kelas.
Prinsip
Penggunaan Strategi Pembelajaran
Seperti diuraikan, banyak model pembelajaran yang dapat dipilih
oleh seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga dapat memacu
peningkatan hasil pembelajaran di kelas. Tetapi yang harus di sadari oleh
seorang guru adalah bahwa tidak semua model yang cocok untuk semua mata
pelajaran atau pokok bahasan serta kompetensi lulusan yang diinginkan. Hal ini
dinyatakan oleh Killen (1998) yang menyatakan bahwa “No teaching strategy is
better than others in all circumstance, so you have be able to use a variety of
teching strategies, and make rational decions when each of the strategies is
likely to most effective.”
Pernyataan Killen tersebut mengisyaratkan kepada guru untuk
berhati-hati dan secara cermat mempertimbangkan dalam menetapkan strategi
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Sanjaya (2008)
mengungkapkan beberapa pertimbangan tersebut sebagai berikut:
a.
Berorientasi
pada Tujuan
b.
Aktivitas
c.
Individualitas
d.
Integritas
Tujuan merupakan komponen utama yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Hal ini sangat penting
karena mengajar pada dasarnya adalah untuk mencapai tujuan. Agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal guru perlu memikirkan strategi apa
yang paling tepat, efektif, dan efesien untuk mencapai tujuan proses
pembelajaran. Dengan demikian, berarti seorang guru sebelum memilih strategi
harus memahami secara mendalam landasan dan pemikiran tentang sebuah model dan
strategi pembelajaran. Untuk meningkatkan apa sebuah strategi pembelajaran
tersebut, dan keterampilan apa yang akan tumbuh sebagai dampak dari sebuah
model atau strategi pembelajaran yang disusun.
Seperti diketahui belajar adalah perubahan perilaku, sebagai akibat
pegalaman belajar, berbuat, dan berlatih. Oleh karena itu, dalam menetapkan
strategi harus dipertimbangkan aktivitas apa yang akan dikembangkan dan
strategi mana yang paling optimal mengembangkan aktivitas tersebut.
Dalam memilih model strategi pembelajaran, seorang guru harus juga
mempertimbangkan sejauh mana strategi pembelajaran yang akan digunakan akan
dapat meningkatkan kemampuan yang diinginkan pada setiap individu siswa bukan
hanya mempertimbangkan dari aspek kelompok siswa. Sebab hakikat pembelajaran
adalah membuat semua siswa di kelas dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Mengembangkan kepribadian siswa melalui pembelajaran merupakan tujuan yang
patut dipertimbangkan dalam menetapkan strategi pembelajaran yang akan
digunakan.
Pembelajaran bukan hanya bertujuan mengembangkan salah satu aspek
dari kepribadian siswa, tetapi mencakup semua aspek, baik kognitif, afektif
maupun psikomotorik. Ketiga aspek tersebut sudah semestinya dipertimbangkan
dalam memilih strategi pembelajaran, apakah sebuat strategi hanya mengembangkan
aspek kepribadian yang menjadi tujuan pembelajaran atau tidak, adakah dampak
pengiring dari suatu strategi pembelajaran mampu menunjang perkembangan atau
pertumbuhan berbagai aspek tersebut. Hal tersebut harus menjadi petimbangan dan
pemikiran seorang guru dalam menetapkan strategi pembelajaran.
Dalam perspektif Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,
khususnya pada Bab IV Pasal 19 secara tegas dinyatakan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara:
a.
Interaktif
b.
Inspiratif
c.
Menyenangkan
d.
Menantang
e.
Memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif
f.
Memberi ruang
lingkup yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dari penegasan peraturan pemerintah tersebut di atas, tampak sekali
bahwa pembelajaran yang diamanatkan oleh peraturan tersebut adalah proses
pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh aspek pengembangan dan
pertumbuhan peserta didik secara komprehensif.
Untuk mencapai proses pembelajaran seperti kriteria yang
diamanatkan oleh peraturan pemerintah tersebut tidaklah mudah, sebab indicator
pembelajaran saja, tetapi memerlukan berbagai strategi pembelajaran. Atau
dengan kata lain diperlukan variasi strategi pembelajaran agar dapat
menghasilkan proses pembelajaran sesuai dengan kriteria tersebut. Sama halnya
dengan permainan sepak bola, ternyata dalam satu pertandingan seorang pelatih
tidak dapat hanya menggunakan satu strategi saja, tetapi selalu berbagai
strategi secara variatif. Hal ini secara tegas dinyatakan Killen (1998) bahwa “No
teaching strategy is better than others in all circumstance, so you have be
able to use a variety of teching strategies, and make rational decions when
each of the strategies is likely to most effective.”.
0 Post a Comment:
Posting Komentar