Allah telah mengingatkan kita dalam
kitab-Nya yang mulia akan tangung jawab yang agung ini. Yang ia juga merupakan
tanggung jawab besar yang paling utama yang dibebankan kepada manusia serta
yang akan ditanya dan dipertanggung jawabkan kelak pada hari kiamat.
Tanggung jawab itu ialah mengasuh
keluarga dan menjaganya yang terdiri dari istri dan anak. Yaitu, dalam bentuk
mendidik mereka atas dasar iman dan penegakan ibadah hanya untuk Allah. Seperti
sholat, dan puasa serta mengajari mereka adab-adab islami. Sebab, istri dan
anak akan mengikuti ayahnya selama di dalam rumah serta akan tumbuh sebagaimana
yang ayah mereka didikan dan ajarkan. Allah mengetahui hal ini.
Anak-anak akan mengikuti tabiat
ayahnya sewaktu masih kecil. Jika, ia di biasakan dengan adab-adab yang islami
serta di ajari untuk selalu melakukan sholat, puasa, serta cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, maka
mereka akan terdidik tumbuh dan berkembang di atasnya serta akan selalu
mengerjakan amal ini sepanjang hidupnya di dunia. Akan tetapi, jika sang ayah
lali dan mengesampingkan pendidikannya serta malas dan tidak mengajarinya
dengan adab yang islami, disamping tidak membiasakan dan mendidik mereka agar
senantiasa beribadah kepada Allah, maka mereka akan tumbuh tidak berdasar
ketaatan kepada Allah. Ini yang banyak kita dapatkan dalam rumah-rumah kamu
muslimin hari ini.
Selain itu, agar seorang muslim kelak pada hari kiamat tidak akan mengatakan di hadapan Allah, “Wahai Rabbku, sesungguhnya aku hanyalah bertanggung jawab atas diriku sendiri saja,” maka Allah dan Rasul-Nya telah mengingatkan agar seorang mukmin bertakwa kepada Allah di dalam mengurusi istri dan anaknya. Allah Swt berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya
malaikat-malaikat yang keras, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Secara lahir, ayat
ini menunjukkan bahwa yang termasuk dalam tanggung jawab ayah dan ibu terhadap
anak-anaknya serta menjadi tanggung jawab sang ayah atas istri dan anak-anaknya
ialah agar tidak membawa mereka dan membiarkan mereka menempuh jalan yang
menuju kepada kehancuran. Kehancuran yang paling parah ialah masuk ke dalam
neraka Jahannam pada hari kiamat.
Anas r.a
meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menanyakan kepada setiap
pemimpin atas apa yang telah Allah amankan kepadanya, apakah ia menjaganya
ataukan menyia-nyiakannya, sampai seorang laki-laki akan ditanyai mengenai
anggotanya keluarganya.” (HR. Ibnu Hibban no. 4570 dan Al-Banni dalam Shahihut
Targhib wa Tarhib menyatakan hadits ini hasan shahih)
Tanggung jawab yang paling penting ialah yang berkaitan tentang
menjaga mereka agar senantiasa melaksanakan kewajiban agama serta mendidik mereka agar selalu menjaganya dan mengajari
mereka dengan pelajaran-pelajaran yang islami. Ibnu Umar mendengar bahwa
Rasulullah ﷺ bersabda,”Setiap
orang dari kalian adalah bertanggung jawab dan ditanya tentang tanggung jawab.
Seorang penguasa bertanggung jawab dan akan ditanya tentang tanggung jawabnya.
Seorang laki-laki adalah bertanggung jawab dalam keluarganya dan diatanya
tentang tanggung jawabnya. Seorang perempuan bertanggung jawab didalam rumah
suaminya dan ditanya tentang tanggung jawabnya. Seorang pembantu adalah
bertanggung jawab atas harta tuannya dan ditanyatentang tanggung jawabnya.”
Ibnu Umar
berkata,”Sepertinya beliau juga bersabda, Seorang laki-laki bertanggung jawab
terhadap harta ayahnya dan ditanya tentang tanggung jawabnya. Dan setiap orang
dari kalian adalah bertanggung jawab dan ditanya tentang tanggung jawabnya.”
Seorang perempuan
di dalam rumah suaminya sepenuhnya bertanggung jawab seperti halnya sang suami.
Ia bertanggung jawab mengurus anak-anaknya dan mendidiknya. Selain itu,
mengajarkan seluruh pengetahuan tentang syariat Islam kepada anak-anaknya, yang
di antaranya yang paling utama ialah kejujuran, cinta kepada Allah, menegakkan
sholat, puasa, dan seluruh beban kewajiban yang lain.
Demikian pula,
kelak pada hari kiamat, ia akan mempertanggung jawabkan apa yang telah Allah
percayakan untuk ia jaga. Seperti, menjaga keutuhan rumah tangga sang suami,
hartanya, menjaga kehormatan dan kemuliaannya, serta menunaikan semua
kewajiban.
0 Post a Comment:
Posting Komentar