Guru dan siswa banyak bedanya, tetapi siswa dan guru
banyak kesamaannya. Bila siswa liburan dari sekolah
itulah yang sama yakni membahagiakan guru dimana guru
yang baik adalah yang senang bila mendapat kabar siswa
dapat berlibur dengan gembira.
Sumber Ilmu.com- Enak menjadi
guru, banyak liburnya, siswa libur gurupun libur. Itulah anggapan sebagian
orang di masyrakat, bahkan orang tua dimana anaknya menjadi siswa disekolah.
apakah benar libur siswa, maka libur pula gurunya, apakah guru yang libur
benar-benar meninggalkan dunia pendidikan dan pembelajaran?
Guru bukan hanya mengajar terbatas di ruang kelas, bukan hanya
mendidik dilingkungan sekolah, guru adalah pendidik, pengayom masyarakat di
mana didalamnya ada kegiatan pendidikan, pembelajaran, pelatihan, dan juga
pembinaan. Jadi guru bukan hanya terikat pada jadwal jam pelajaran, atau tempat
dimana ia bertugas, menjadi guru maka selamanya selama 24 jam ia hadir di
tengah-tengah kehidupan menjadi panutan, memberikan pencerahan, bahkan menjadi
tempat menyelesaikan masalah ketika masyarakat membutuhkan.
Bagaimana pula bila siswa libur sekolah, jelas guru tak pernah
libur. Justru itulah bedanya guru yang lain, seperti tiga perbedaan dibawah
ini:
Pertama, Beda Guru dengan tugas administrasi, perbedaan tugas ini
bukan semata guru adalah jabatan fungsional, sementara tugas administrasi
adalah struktural. Totalitas pekerjaan guru tidak hanya sebatas Surat Keputusan
(SK) pada setiap tahun ajaran, lebih dari itu guru terus menerus bekerja seakan
tanpa libur, tanpa istirahat, bahkan tanpa jeda dan tiap pertemuan. Berakhir
satu kegiatan, disusul dengan kegiatan, selesai pelatihan satu kompetensi,
menyusul penataran berikutnya, begitulah guru terus menerus bergumul dengan
berbagai kegiatan apakah itu pada waktu pembelajaran, terlebih di luar jam
pembelajaran.
Kedua, Bila SPBU buka 24 jam, tetapi guru 27 jam. Guru itu bekerja
27 jam dalam satu hari satu malam, benar adanya dimana guru berangkat kesekolah
mengajar sejumlah siswa, masih dijalan telah mendapatkan perhatian masyarakat,
apakah guru rajin, terlambat atau bahkan tidak masuk kerja. Memberikan
pelajaran pada jam yang tepat, membawa anak praktikum didalam maupun di luar
kelas adalah rutinitas yang tiada henti. Seperti tiada hentinya pekerjaan guru,
apalagi menjelang ujian apakah
mempersiapkan soal-soal ujian, mempersiapkan nilai remedial, bahkan
mempertimbangkan kelulusan siswa, adalah bagian penting dari pekerjaan diluar
jam pelajaran. Rutinitas yang terjadi pada guru seperti ini bukan untuk dibaca
atau dijadwal semata, lebih dari itu bila ini adalah bagian dari pekerjaan
menuju profesionalitas, maka kenikmatan menjadi guru akan tumbuh, muncul dalam
kegiatan rutin tadi. Dan kebosananpun hilang sehingga pekerjaan guru bukan
hanya sekedar tantangan, akan tetapi kenikmatan merekayasa masa depan dengan
kerja diluar jam pelajaran.
Ketiga, Bila bekerja karena hati, maka liburanpun tetap bagian dari
pelajaran. Pada akhirnya guru yang memiliki hati sebagai awal dari pekerjaan,
maka ia akan melakukan semua tindakan dengan senang, dengan ikhlas, akhirnya
menjadi amal yang terus menerus menyemangati dalam pekerjaan. Libur sekolah
bukan sekedar menghitung hari untuk selanjutnya akan melakukan pembaharuan
pembelajaran di tahun mendatang, akan tetapi refleksi-refleksi ringan akan
menjadi jadwal yang menyenangkan.
Bagaimana mengelolas waktu dengan baik, maka beberapa tips utama
untuk guru dalam meningkatkan efektivitas pendidikan dan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Guru
yang baik harus memahami bahwa waktu adalah uang, tetapi uang tidak selamanya
dapat menjadi kegiatan pendidikan.
2. Guru
yang baik harus memiliki perencanaan tentang waktu, sat kapan ia harus
merencanakan pembelajaran, saat kapan harus mengembangkan pembelajaran dan
kapan pula ia harus mengevaluasi hasil pembelajarannya.
3. Guru
yang baik harus mampu memanfaatkan waktu kapan untuk dirinya, kapan untuk
pembelajaran disekolah, kapan untuk masyarakat dan terlebih kapan untuk
keluarganya.
4. Guru
yang baik bukan yang paling banyak jam mengajarnya, akan tetapi guru yang dapat
menyeimbangkan antara mengembangkan pembelajaran dengan merefleksi diri tentang
upaya meningkatkan keterampilan mengajarnya.
5. Guru
yang baik adalah guru yang mampu memanfaatkan liburan sebagai bagian dari
kegiatan pembelajaran.
Dikutip Dalam Buku Tips Untuk Guru Pemula-Dr. Mardianto, M.Pd
Terima kasih pak
BalasHapus