"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Rabu, 21 Juni 2023

Apa Itu Hasil Belajar? Simak Penjelasannya

Hasil belajar merupakan kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dari defenisi di atas dapat di simpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu kemampuan/potensi, di mana kemampuan siswa ini bisa di asah setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.

Hasil belajar merupakan segala perilaku yang di miliki peserta didik sebagai akibat dari proses belajar yang di tempuhnya. Dari defenisi di atas dapat di simpulkan bahwasannya segala perilaku siswa yang baik maupun buruk merupakan proses belajar yang di jalaninya.

 Sejalan dengan defenisi di atas, Nana Sudjana menyatakan di dalam buku Evaluasi Pendidikan Islam bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang di miliki siswa setelah ia menerima pelajaran.Dari teori di atas dapat di simpulkan bahwasannya hasil belajar merupakan perilaku yang terdapat pada diri peserta didik yang mengakibatkan terjadinya proses belajar.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan (kognitif, afektif, psikomotor) bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat di peroleh suatu pemahaman bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang di miliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang di sebabkan oleh pengalaman. 

Kemampuan yang di miliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1)      Ranah Kognitif

        Ranah kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Bloom mengelompokkan ranah kognitif ke dalam enam kategori dari yang sederhana sampai yang paling kompleks dan di asumsikan bersifat hirarkis, yang berarti tujuan pada level yang tinggi dapat di capai apabila tujuan pada level yang rendah telah di kuasai. Tingkatan kompetensi tersebut meliputi : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

        Ranah ini bertujuan pada orientasi kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai pada satu kemampuan untuk memecahkan masalah.

2)      Ranah Afektif

        Ranah afektik adalah ranah yang berhubungan dengan nilai dan tingkah laku. Setiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu objek. Ini berarti bahwa sikap itu di pengaruhi oleh berbagai faktor yang ada pada diri masing-masing seperti perbedaan bakat, minat, pengetahuan, pengalaman, intensitas perasaan dan juga situasi lingkungan.

3)      Ranah Psikomotorik 

               Ranah psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan gerak baik gerak otot, gerak organ mulut maupun gerak olah tubuh lainnya. Yang termasuk dalah ranah psikomotorik ini adalah yang menyangkut kegiatan otot dan kegiatan fisik. Harrow membagi ranah psikomotorik ke dalam lima level yang di mulai dari gerak sederhana sampai ke gerakan yang komplek. Level tersebut meliputi : meniru, manipulasi, ketetapan gerak, artikulasi, dan naturalisasi.

Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar di atas, dapat di simpulkan bahwa pengertian hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang di miliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat di lihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Hal di atas sesuai dengan firman Allah Surah Al Mujadilah ayat 11 yang berbunyi :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِي ٱلۡمَجَٰلِسِ فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ ١١

Artinya:

 “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al Mujadilah : 11)

            Ini adalah ajaran dari Allah Swt untuk para hamba Nya yang beriman ketika berada dalam majelis perkumpulan, yang sebagian dari mereka ada orang yang baru datang meminta agar tempat duduk di perluas. Termasuk bersopan santun dalam hal ini adalah dengan memberikan kelonggaran tempat baginya agar maksudnya bisa terpenuhi, bukan untuk mengganggu orang yang memberi kelonggaran tempat tersebut. Maksud saudara nya pun terpenuhi tanpa harus terganggu.

            Balasan itu berdasarkan jenis amal perbuatannya, siapapun yang memberi kelonggaran, maka akan di beri kelonggaran oleh Allah Swt, siapapun yang memberi keleluasaan para saudaranya, maka Allah Swt, akan memberi keleluasaan.

            Dan apabila di katakan berdirilah kamu, artinya, berdirilah dari tempat duduk kalian, karena adanya suatu keperluan mendesak, maka berdirilah, maksud nya bersegeralah berdiri agar kemaslahatan hal seperti ini termasuk bagian dari ilmu dan iman.

            Allah Swt akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan beriman berdasarkan ilmu dan keimanan yang Allah berikan kepda mereka. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Masing-masing di beri balasan berdasarkan amal nya. Perbuatan baik akan di balas baik dan perbuatan buruk akan di balas buruk pula.

            Di dalam ayat ini terdapat penjelasan tentang keutamaan ilmu. Dan keindahan serta buah dari ilmu adalah dengan beradab dengan adab-adab ilmu serta menunaikan tuntunannya.

            Tafsif di atas dapat di simpulkan bahwa guru akan memberikan nilai yang tinggi kepada siswa yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, sebagaimana Allah memberikan derajat yang tinggi kepada manusia yang beriman. Hal ini menunjukkan bahwa usaha kita lakukan akan di balas dengan kebaikan, apakah berupa nilai yang tinggi ataupun kasih sayang dari guru maupun teman.

            Sejalan dengan ayat di atas, di dalam surah Al Najm ayat 39-41 juga menjelaskan mengenai hasil belajar yang berbunyi :

 وَمِنَ ٱلَّيۡلِ فَسَبِّحۡهُ وَإِدۡبَٰرَ ٱلنُّجُومِ ٤٩   وَأَنَّ سَعۡيَهُۥ سَوۡفَ يُرَىٰ ٤٠

 ثُمَّ يُجۡزَىٰهُ ٱلۡجَزَآءَ ٱلۡأَوۡفَىٰ ٤١

Artinya :

dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah di usahakannya (39) dan bahwasannya usahanya itu kelak akan di perlihatkan (keoadanya) (40) kemudia akan di beri belasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna (41) (Q.S An Najm ayat 39-41)

Di dalam tafsir Al Qur’an oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-sa’di menjelaskan bahwanya seorang manusia tida memperoleh selain apa yang telah di usahakannya, artinya setiap orang tidak akan mendapatkan balasan apa pun dari amalan orang lain dan tidak menanggung dosa siapa pun.

            Dan bahwasannya usaha nya itu kelak akan di perlihatkan (kepadanya) yakni di akhirat, dan kebaikan akan di pisahkan dari keburukan, kemudian akan di beri balasan kepadanya balasan yang paling sempurna, yaitu yang mencakup seluruh amal, amalan yang baik di balas baik dan amalan yang buruk akan di balas buruk pula.

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support