Pengadilan, perhitungan, dan penimbangan amal perbuatan seluruh
manusia telah usai. Lembaran catatan amal perbuatan telah terbang dan diterima
oleh manusia, sebagian orang dengan tangan kanan, sebagian dengan tangan kiri,
dan sebagian lagi dari balik punggung. Semua ini telah dilalui. Selanjutnya,
Allah memberikan perintah pada jembatan shirath. Kemudian, itu terbentang di
atas neraka Jahannam. Jembatan itu dibentangkan agar orang-orang beriman, para
pelaku perbuatan maksiat, dan orang-orang munafik dari kalangan umat Muhammad
Saw. dapat menyeberang.
Shirath adalah
jembatan yang dibentangkan di atas neraka Jahannam. Hanya Allah Swt yang
mengetahui seberapa panjang jembatan itu. rasulullah Saw telah menggambarkan
jembatan itu. Jembatan itu licin, diatasnya terdapat kait-kait daging besar dan
runcing.
Jembatan shirath
dibentangkan di atas neraka agar dilewati oleh orang-orang beriman, baik dari
kalangan Islam maupun ahli kitab. Para pelaku dosa besar dan perbuatan maksiat
dari kalangan umat Muhammad Saw juga diharuskan menyeberangi jembatan ini. Imam
Muslim meriwayatkan bahwa Abu Sa’id Al-Khudri r.a berkata,” Rasulullah telah
menyampaikan kepada ku bahwa jembatan shirath itu lebih tipis dari sehelai
rambut dan setajam pedang.”
Ibnu Mas’ud r.a
berkata, “Jembatan shirath merupakan jalan yang lurus sepanjang neraka.
Bentuk seperti pedang yang tajam, dapat mematahkan, dan licin. Di atas jembatan
shirath itu, terdapat besi-besi yang berasal dari neraka. Besi-besi ini mencakar
dan mencengkram siapa saja yang dikehendaki. Di antara orang-orang yang
menyeberangi shirat, terdapat orang yang berlari secepat kilat hingga akhir dia
dapat selamat. Ada yang berlari seperti angina hingga ai selamat sampai di
seberang. Ada yang berlari secepat kuda.Ada pula yang berlari biasa dada
nadaang berjalan.” (Diriwayatkan oleh Thabrani dan Baihaqi dengan Sanad
yang shahih).
Dari Ubaid bin
Umair bahwa Nabi Saw bersabda, “Jembatan shirath itu berada di atas neraka.
Bentuknya setajam pedang. Di kedua sisi jembatan itu, terdapat besi-besi dan
pagar runcing. Besi dan pagar runcing ini harus dilalui oleh semua orang
sehingga (ada sebagian yang) tersangkut, terkoyak. Demi yang jiwaku di
tangan-Nya, orang-orang yang berjumlah lebih dari Rabi’ah dan Madhar akan
benar-benar dikoyak oleh satu kait daging yang besar. Para malaikat yang berada
di kedua sisi jembatan shirath berdoa, Ya Allah, selamatkan! Selamatkan!”
(HR Baihaqi dan Ibnu Abi ad-Dun-ya).
Dari Abu Hurairah
r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Kemudian, jembatan shirath dibentangkan
di atas neraka dan aku adalah rasul pertama yang menyeberanginya dan
dilanjutkan dengan umatku. Pada saat itu, tidak seorang pun yang berbicara.
Hanya para rasul berbicara. Mereka mengucapkan, ‘Ya Allah, selamatkan!
selamatkan! Di dalam neraka, terdapat besi runcing (tempat menggantungkan
daging) seperti As-Sa’dan. Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan duri
As-Sa’dan? Mereka menjawab. ‘Ya kami tahu.’ Rasulullah bersabda,’Besi-besi
runcing itu seperti duri As-Sa’dan. Namun hanya Allah yang tahu sebesar apa
besi-besi beruncing itu. Besi-besi itu akan menyambar manusia karena amal
perbuatannya yang pernah dilakukan didunia.” (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah
Swt telah menciptakan shirath (jembatan) yang berada di atas neraka, yaitu
jembatan yang terletak di tengah-tengah neraka Jahannam yang sangat licin dan
dapat menggelincirkan. Jembatan ini mempunyai 7 gardu (pos), yang setiap gardu
(pos) jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun, seribu tahun berupa tanjakan
yang tinggi, seribu tahun dataran, dan seribu tahun berupa lereng yang curam. Dia lebih kecil dan lembut daripada rambut, lebih tajam daripada
pedang, dan lebih gelap dibandingkan malam yang pekat. Setiap gardu mempunyai 7
cabang, setiap cabang bentuknya bagai panah yang tajam. Duduklah setiap hamba
di atas setiap gardu tersebut dan ditanyakan kepadanya tentang
perintah-perintah Allah Swt.
Pada gardu (pos)
yang pertama seorang hamba akan di tanya tentang keimanannya, jika ia
terpelihara dari sifat-sifat kafir dan riya’, maka tetaplah ia diatas gardu dan
jika tidak, maka ia dilemparlah ia kedalam api neraka. Pada gardu (pos) yang
kedua seorang hamba diatanya tentang sholatnya. Pada gardu (pos) yang ketiga
seorang hamba ditanya tentang zakatnya. Pada gardu (pos) yang keempat seorang
hamba akan ditanya tentang puasanya. Pada gardu (pos) kelima seorang hamba akan
ditanya tentang haji dan umrahnya. Pada gardu (pos) yang keenam seorang
hambaakan di Tanya tentang wudhu’ dan mandi junubnya. Dan gardu (pos) ketujuh
seorang hamba ditanya tentang budi baik terhadap kedua orang tuanya, menyambung
tali persaudaraan dan penganiayaan, Dan jika seorang hamba lolos dari
pertanyaan-pertanyaan ini maka tetaplah ia pada pos dan jika tidak, maka ia
akan dilemparkan ke dalam api neraka.
Maka lewatlah
kelompok yang pertama bagaikan kilat yang menyambar. Kelompok yang kedua
bagaikan angina kencang. Kelompok yang ketiga bagaikan burung yang terbang.
Kelompok yang keempat bagaikan kuda yang berlari. Kelompok yang kelima bagaikan
orang yang berlari. Kelompok keenam bagaikan orang yang berjalan. Dan kelompok
yang ketujuh melewatinya selama sehari semalam, ada yang melewatinya selama
satu bulan, satu tahun, dua tahun, tiga tahun dan adapula yang melewatinya
selama 15.000 tahun (lamanya) dari tahun di dunia.
Arti dari jembatan
shirath dibentangkan di atas neraka adalah dibentangkan di berbagai sisi
neraka. Jadi, jembatan shirath itu banyak membentang di atas neraka. Ketika
menyeberangi shirath, tidak seorang pun yang bercakap-cakap atau berbicara.
Hanya para rasul yang berbicara karena saat itu adalah saat yang amat
mengerikan dan menakutkan. Para rasul berdoa untuk umatnya masing-masing. Doa
ini menunjukkan bahwa mereka amat sayang kepada umatnya.
0 Post a Comment:
Posting Komentar