Secara
etimologi, kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Dalam bahasa Inggris, Leadership yang berarti kepemimpinan,
dari kata Leader berarti pemimpin dan
akar katanya to lead yang terkandung
beberapa arti yang saling erat berhubungan bergerak lebih awal, berjalan di
awal mengambil langkah awal, berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan
pikiran pendapat orang lain, membimbing, menuntun dan menggerakkan orang lain
melalui pengaruhnya.
Kepemimpinan
adalah kepribadian yang dimiliki oleh seorang direksi. Kepemimpinan adalah
merupakan kemampuan memerintah dan mempengaruhi orang lain agar mau
melaksanakan sesuatu pekerjaan sesuai dengan keinginannya. Dengan kata lain
kepemimpinan adalah kemampuan memerintah dan mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan
sesuatu pekerjaan agar tujuan yang telah di tetapkan dapat tercapai.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي
ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَٰزَعۡتُمۡ فِي شَيۡءٖ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ
إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٞ
وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلًا ٥٩
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasulnya, serta Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan kepada Allah (Al Quran dan Rasulullah (Sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih akibatnya (QS: An-Nisa’ 59)”.
Kepemimpinan
dalam Organisasi atau perusahaan merupakan spirit untuk memutar roda
pemberdayaan organisasi. Artinya peran
sentral dalam organisasi tidak pernah lepas dari kinerja seorang pemimpin untuk
menggerakkan potensi potensi dalam organisasi tersebut, seperti yang dikatakan
oleh Suryad, bahwa dalam konteks organisasi yang paling urgen adalah
kepemimpinan yang efektif dan diikat oleh rencana aksi yang dibarengi dengan
kemampuan dan keterampilan dari pola kepemimpinan apalagi pada aspek pengarahan
dalam organisasi. Bagaimana pun juga kemampuan dan ketarampilan kepemimpinan
dalam pengarahan adalah faktor penting efektivitas pemimpin terutama dalam
perusahaan.
Adapun menurut para ahli mengenai
pengertian kepemimpinan ini:
1. Gary menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses yang disengaja dari seseorang untuk membuat struktur, memfasilitasi aktivitas dan hubungan di dalam kelompok atau organisasi.
2. Handoko menyatakan kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
3. Sedangkan menurut Hasibuan mengatakan kepemimpinan adalah cara seorang mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Menurut Robbins, seperti yang dikutip oleh Sudarwan Danim dan Suparno, kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi kelompok kearah pencapaian tujuan.
Berdasarkan
pengertian beberapa di atas dapat di simpulkan bahwa kepemimpinan merupakan
suatu proses mempengaruhi dan mengarahkan perilaku orang lain, baik individu
maupun kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kepemimpinan terdapat
unsur-unsur seperti pimpinan, kelompok yang dipimpin, sasaran, aktivitas,
interaksi, dan kekuatan.
Kepemimpinan
adalah suatu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan organisasi sehinhgga
kemampuan pemimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi.
Maka, esensi kepemimpinan adalah kepengikutan kemauan orang lain untuk
mengikuti kemauan pemimpin.
Pemimpin
yang sukses itu mampu mengelola organisasi, bisa memengaruhi secara konstruktif
orang lain dan menunjukkan jalan serta perilaku benar yang harus dikerjakan
bersama-sama (melakukan kerja sama), dan bahkan kepemimpinan sangat memengaruhi
semangat kerja kelompok.
Gaya-Gaya
Kepemimpinan
Gaya-gaya
kepemimpinan (Leadership Style)
seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan
pencapaian tujuan perusahaan. Pemilihan gata kepemimpinan yang benar dan tepat
dapat mengarahkan pencapaian tujuan perseorangan maupun organisasi perusahaan.
Dengan gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan pencapaian
tujuan perusahaan akan terabaikan dan pengarahan terhadap karyawan akan menjadi
tidak jelas. Kelengkapan persyaratan kepemimpinan yang dimilikioleh setiap
pimpinan adalah berbeda satu sama lain. Juga pemimpin dalam mempengaruhi orang
lain ditentukan oleh faktor-faktor antara lain, yakni seperti keterampilan,
bakat, kemampuan, sifat dan karakter yang dimiliki.
1. Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan
otoriter adalaj jika kekuasaaan (wewenang) sebagian besar mutlak tetap berada
pada pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang.
Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin,
bawahan tidak di ikutsertakan untuk memberikan saran-saran, ide, dan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan
partisipatif ialah bila seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya
dilakukan dengan cara persuasive, menciptakan kerja sama yang serasi,
menumbuhkan loyalitas dan partisipasi para bawahannya. Pemimpin memotivasi para
bawahan, agar merasa ikut memiliki perusahaan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan Delegatif, bila seorang
pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan dengan lengkap sehingga bawahan
tersebut dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan dengan bebas
atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli pada cara
bawahan dalam mengambil keputusan, dan mengerjakannya dengan sepenuhnya,
diserahkan pada bawahan itu. Pada prinsipnya pemimpin bersikap menyerahkan dan
mengatakan kepada bawahan, “inilah pekerjaan yang harus saudara kerjakan, saya
tidak peduli, terserah saudara bagaimana mengerjakannya asal pekerjaaan
tersebut bisa diselesaikan dengan baik”.
Indikator-indikator kepemimpinan
Dari sekian banyak studi untuk membagi sumber kekuasaan pemimpin, usaha yang dilakukan oleh French dan Paven nampaknya merupakan hasil usaha yang bisa diterima secara luas, mereka membagi atas tujuh sumber indicator.
Kedudukan
sebagai pengawas
Pemimpin
yang diartikan sebagai pemgawas memiliki kekuasaan untuk menciptakan ras
atakut. Pemimpin yang mempunyai kekuasaan jenis ini mempunyai kemampuan untuk
mengenakan hukuman, atau pemecatan. Dalam kehidupan manusa pada umumnya, orang
mempunyai kekuasaan ini selalu dihubungkan dengan penggunaan kekerasan fisik
atau bahkan diwujudkan dalam benturan senjata seperti perang.
Kebutuhan akan
prestasi
Kebutuhan
akan prestasi ini bersumber dari keahlian, kecakapan, atau pengetahuan yang
dimiliki seorang pemimpin yang diwujudkan lewat rasa hormat, dan pengaruhnya
terhadap orang lain. Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan keahliannya untuk
memberikan fasilitas terhadap perilaku kerja orang lain.
Kecerdasan
Kecerdasan seseorang pemimpin pada jabatan yang dipegang oleh pemimpin secara normal, semakin kekuasaan legitimasinya mempunyai kecenderungan memiliki kecerdasan yang tinggi, karena pemimpin tersebut merasakan bahwa ia mempunyai hak atau wewenangyang diperoleh dari jabatan dalam organisasinya.
Ketegasan
Kekuasaan ini bersumber pada
sifat-sifat pribadi dari seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan referensinya
pada umumnya disenangi oleh orang lain karena kepribadiannya yang mampu menarik
para bawahan dapat memberikan identifikasi tersendiri terhadap pengaruh
pimpinannya.
Kepercayaan
diri
Kekuasaan
ini bersumber atas kemampuan untuk menyediakan penghargaan atau hadiah bagi
orang lain, seperti misalnya gaji, promosi, atau penghargaan jasa,. Dengan
demikian kekuasaan ini sangat bergantung pada seseorang yang mempunyai sumber
untuk menghargai memberikan hadiah tersebut. Tujuan dari kekuasaan ini dapat
diperkirakan secara jelas, yakni harus dinilai dengan hadiah-hadiah tersebut.
Inisiatif
Kekuasaan
ini bersumber karena adanya akses informasi yang dimilki oleh seorang pemimpin
yang dinilai sangat berharga oleh pengikutnya. Sebagai seorang pemimpin maka
semua informasi yang dating dari luar organisasi. Denga demiakian pimpinan merupakan
sumber informasi.
Hubungan dengan
bawahan
Kekuasaan
ini bersumber pada hubungan yang dijalin oleh pimpinan dengan orang-orang
penting dan berpengaruh baik diluar atau di dalam organisasi. Seorang pemimpin
yang tinggi kekuasaannya hubungannya dengan ini cenderung meminta saran-saran
dari orang lain, karena mereka membantu mendapatkan hal-hal yang menyenangkan
dan menghilangkan hal-hal yang tidak menyenangkan dari kekuasaan hubungan ini.
Dari
uraian diatas dapat diketahui bahwa banyak sumber kekuasaan seorang pemimpin.
Kekuasaan ini bisa berasal dari paksaan, keahlian, legitimasi, penghargaan,
referensi, bahkan dari informasi. Seorang pemimpin dapat mempengaruhi orang
lain dengan kekuasaan yang dimilikinya tersebut, sehingga orang lain mau jadi pengikutnya.
Oleh : Ade Hamid Al-Faridho
0 Post a Comment:
Posting Komentar