Pembelajaran
merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Sehingga pembelajaran dapat dimaknai bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadinya proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran
pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan pesan tetapi juga merupakan
aktivitas professional yang menuntut pendidik dapat menggunakan keterampilan
dasar mengajar secara terpadu serta menciptakan situasi efisien. Maka dari itu,
dalam pembelajaran pendidik perlu menciptakan suasana yang kondusif dan
strategi belajar yang menarik minat peserta didik. (Vevy Liansari dan Rahmania,
2020: 2)
Pembelajaran
yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi kreativitas pengajar,
pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan mengajar yang mampu
memfasilitasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target
belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan
peserta didik melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang
fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreativitas pendidik akan membuat
peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
Pembelajaran
adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit dalam pengertian ini
terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai
hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan
metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan ini
pada dasarnya merupakan inti dari peencanaan pembelajaran. Dalam hal ini
istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain)
sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa
tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi
berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran menaruh perhatian
pada “Bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “Apa yang dipelajari
siswa”.
Dengan demikian
perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mengorganiasasi pembelajaran,
bagaimana cara menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi
antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama
bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Pada kenyataan yang kita lihat
disekolah-sekolah, seringkali guru terlalu aktif di dalam proses pembelajaran,
sementara siswa dibuat pasif, sehingga interaksi antara guru dengan siswa dalam
proses pembelajaran tidak efektif. Jika proses pembelajaran lebih di dominasi
oleh guru, maka efektivitas pembelajaran tidak akan dapat dicapai. Untuk
menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif, guru dituntut agar mampu
mengelola proses pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga
ia mau dan mampu belajar. (Akhiruddin dan Rosnatang, 2017: 21-22)
0 Post a Comment:
Posting Komentar