Allah telah memberikan kebebabasan
untuk memilih keimanan atau kekafiran kepada manusia selama masih ada di dunia.
Allah Swt berfirman, “Dan katakanlah, Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu,
maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa
yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi
orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka
meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seoerti besi yang
mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat
istirahat yang paling jelek.” (QS. Al Kahfi: 29).
Jika orang-orang kafir telah berdiri
dihadapan Allah, mereka akan ditanya tentang kekafiran mereka dan mengapa
mereka memilih kafir. Allah juga akan meminta mereka untuk mendatangkan
sekutu-sekutu yang dahulu mereka sembah. Allah Swt berfirman:
“Dan dikatakan kepada mereka,”dimanakah berhala-berhala yang dahulu
kamu selalu menyembahnya selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau
menolong diri mereka sendiri?”
(QS. Asy-Syu’ara: 92-93)
Allah juga telah
bersumpah bahwa dirinya kelak akan bertanya kepada orang-orang kafir tentang
kebohongan dan perbuatan mereka yang telah menjadikan tandingan selain Allah.
Allah berfirman:
“Dan mereka sediakan untuk berhala-behala yang mereka tiada
mengetahui (kekuasaannya), satu bagian dari rezeki yang telah Kami berikan
kepada mereka. Demi Allah, sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang
kamu ada-adakan.”(QS. An-Nahl:
56)
Adapun yang
dimaksud kebohongan mereka ialah kekafirannya terhadap Allah dan kesyirikannya
yang telah membuat sekutu tandingan selain Allah. Oleh karena itu, mereka akan
ditanya mengenai kekafiran dan kesyirikannya. Sungguh, amat celakalah
orang-orang yang zalim dari kejadian dan pemandangan hari yang sangat dahsyat.
0 Post a Comment:
Posting Komentar