Sumber Ilmu.com-Imam Ibnul
Qayyim al-Jauziyah Rahimahullah menceritakan dari seorang kawannya yang
terpercaya sebuah kejadian yang yang penuh ibroh, katanya: “Aku pernah melihat
seekor semut datang menuju bangkai belalang, dia ingin mencoba menariknya
tetapi dia tidak kuat untuk menariknya sendiri, lalu dia pergi tak jauh dari
itu, kemudian datang dengan beberapa rombongan semut. Aku angkat belalang
tersebut dari bumi. Tatkala si semut datang ke tempat area belalang, dia dan
rombongan semut lainnya berputar-putar mencari kembali kesarangnya
masing-masing. Setelah itu aku taruh kembali bangkai belalangnya. Semut itu
datang lagi dan mendapatinya lalu berusaha untuk menariknya tapi tak kuat, maka
dia pergi tak jauh memanggil teman-temannya sehingga mereka berdatangan tetapi
saya angkat lagi belalangnya. Tatkala mereka berputar-putar tidak mendapatinya
maka mereka pulang lagi.
Akupun kembali menaruh belalang lagi dan ternyata semut itu kembali
lagi dan memanggil lagi teman-temannya lalu aku angkat lagi. Tatkala mereka
sudah berputar-putar disekitar area tapi tak mendapatinya, maka merekapun
membuat satu lingkaran dan menjadikan semut itu ditengah-tengah mereka kemudian
mereka mengeroyoknya dan memotongnya satu persatu anggota tubuhnya. (Miftah Dar Sa'dah-Ibnu Qayyim Al Jauzi)
Diantara faedah kisah ini kekompakan hewan dan gotong royongnya mereka dalam meringankan beban. Dan faedah lainnya bahwa binatang pun membenci dan mengutuk para pembohong. Perhatikanlah tatkala para semut tadi sudah merasa dibohongi sebanyak tiga kali, maka mereka menghukum pembohong tersebut dan mengeroyok nya ramai-ramai.
0 Post a Comment:
Posting Komentar