Ketiga anggota badan ini merupakan
yang paling utama dalam mendapatkan beban hukum taklif. Selain itu, berapa
banyak yang telah Allah dan Rasulullah bicarakan mengenai ketiga anggota tubuh
yang dimiliki setiap manusia ini.
Hal ini disebabkan karena urgensinya
yang mempunyai hubungan erat dengan keimanan kepada Allah serta peran penting
dan berpengaruh terhadap keistiqomahan ataupun kesesatan seseorang. Kita juga
mengakui betapa besarnya pengaruh dari ketiganya dalam membangun pribadi muslim
yang mukmin. Sebab, ketiganya berperan aktif dalam beristiqomah, atau
sebaliknya terjerumus dalam hal-hal yang haram.
Karena dengan mata, tatkala aku
melihat sesuatu yang haram kemudian aku mengamatinya, mengikutinya,
memelototinya, sehingga aku pun membawa mataku ke jalan yang haram. Atau, aku
juga bisa menundukkannya dan menahannya, sehingga aku bisa selamat dan berarti
telah memilih jalan yang di ridhai Allah.
Demikian pula sama halnya dengan
pendengaran. Sebab, telinga juga telah siap mendengarkan segala sesuatu, baik
yang haram ataupun halal, yang mubah atau yang haram. Aku bertanggung jawab.
Karena itu, aku seharusnya menjaga telinga ku agar tidak mencuri-curi dengar
semua yang telah Allah haramkan, atau mendengar berita bohong yang kemudian
menyebarkan nya kepada orang lain, sehingga bisa menimbulkan fitnah, Allah Swt
berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka
(kecurigaan), karena sebagian prasangka itu dosa. Dan adakah seorang di antara
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)
Inilah tanggung
jawab telinga. Yaitu, agar tidak mendengarkan yang haram. Allah Swt berfirman:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua
nya akan diminta pertanggung jawaban.” (QS. Al-Isra’: 36)
Adapun pertanyaan
yang kelak akan Allah tanyakan pada hari kiamat ialah mengapa kalian
mendengarkan sesuatu yang tidak dihalalkan bagi kalian? Mengapa kalian melihat
sesuatu yang tidak halal untuk kalian lihat? Misalnya aurat.
Adapun tentang hati, maka Allah akan bertanya, “Kenapa kamu berniat
kuat dengan hatimu melakukan sesuatu yang tak halal bagimu untuk meniatkannya? Kenapa hatimu terikat
sesuatu yang tak dihalalkan bagimu untukmu secara syar’i? mengapa engkau
membenci apa yang disukai Allah dan kenapa pula menyukai apa yang di benci
Allah?”
Rasulullah ﷺ bersabda: “Pada hari kiamat seorang hamba akan di datangkan,
lalu Allah akan berfirman, “Bukankah Aku telah menjadikan untuk mu mata,
telinga, harta dan anak-anak? Dan Aku juga telah menundukkan untuk mu binatang
dan tanah dan Aku biarkan kamu mengepalai dan menikmatinya?”
Dalam riwayat
shahih Muslim disebutkan, “Kamu bersenang-senang (maksudnya, kamu menikmati
makanan dan minuman). Apakah dahulu kamu tidak meyakini akan bertemu dengan-Ku
pada harimu ini? (artinya, tidaklah kalian dahulu memiliki keyakinan bahwa
kalian akan bertemu dengan-Ku pada hari ini, yaitu di hari kiamat). Maka orang itu
(orang kafir) menjawab,”Tidak!” Maka, Allah berfirman kepadanya,”Hari ini aku
akan melupakanmu sebagaimana dahulu kamu telah melupakanku.” (HR. Tirmidzi no.
2352 di shahihkan Al-Albani)
Maksudnya, aku
biarkan kamu berada dalam azab. Sebagaimana dahulu kalian membiarkan syariatku
serta menyia-nyiakan agamaku dan tidak percaya adanya pertemuan dengan-Ku.
Maka, hendaknya
setiap insan merasa takut kepada Allah dan bertakwa kepada Nya dalam menjaga
pendengaran, penglihatan, dan hal lainnya. Serta, hendaknya menyadari bahwa
semua yang berlalu didepan matanya dan lewat telinganya serta yang terbesit
dalam hatinya, itu semua kelak akan diminta pertanggung jawaban di hadapan
Allah Swt.
Apabila ia
mengarahkannya kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah.
Akan tetapi, jika ia mengarahkannya kepada kejelekan, maka ia betul-betul telah
merugi dan kecewa. Sebab, akan menimbulkan akibat yang berupa penyesalan dan
kerugian yang nyata.
0 Post a Comment:
Posting Komentar