Defenisi
Teknologi Pembelajaran
Definisi
teknologi pembelajaran Dunia pendidikan saat ini dituntut untuk dikembangkanya
pendekatan pembelajaran. hal ini seiring dengan perkembangan psikologi peserta
didik, dinamika sosial, serta dinamika sistem pendidikan pada setiap negara
yang terus berubah.
UU No 20 Tahun
2003 pasal 1 ayat 2 menerangkan bahwa “Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan zaman. Oleh karena itu, perancangan dan
perkembangan pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan IPTEK.
Nurdyansyah memperejelas “The education world must innovate in a whole. It means that all the
devices in education system have its role and be the factors which take the
important effect in successful of education system”.
Proses pembelajaran melibatkan berbagai pihak, tidak hanya melibatkan pendidik dan siswa. Namun, peran dari bahan ajar juga sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dimaksudkan untuk tercapaianya suasana tertentu dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik nyaman dalam belajar.[1]
Hakikat
belajar yaitu proses interaksi dari selururh kondisi disekitar peserta didik.
Belajar diartikan suatau proses pengarahan untuk pencapaian tujuan dan proses
melakukan perbuatan melalui pengalaman yang diciptakan. Untuk mencapai
kompetensi perlu ada pengukuran / penilaian. Penilaian hasil belajar memerlukan
sebuah pengolahan dan analisis yang akurat.
Secara
etimologi kata teknologi berasal dari kata “techne” yang artinya berarti
serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu
objek atau kecakapan tertentu atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau
metode. Pendidikan teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis
ilmu pengetahuan terapan. Teknologi juga bisa berarti keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang di perlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia, sedangkan teknologi sangat mempunyai peranan penting bagi
pendidikan.
Pendidikan
merupakan investasi setiap Negara, apalagi bagi negara yang berkembang yang
giat membangun Negaranya . Mutu pendidikan tergantung kepada mutu guru dalam
membimbing proses belajar-mengajar .Sejak berabad-abad orang berusaha untuk
mencari jalan meningkat mutu metode mengajar dengan prinsip-prinsip atau asas-asas
dedaktif. Namun demikian di anggap bahwa mengajar itu masih terlampau banyak
merupakan seni yang banyak bergantung kepada bakat dan kepribadian guru. Di zaman
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, para ahli berusaha untuk
meningkatkan mengajar itu menjadi suatu ilmu atau science . Dengan metode
mengajar yang ilmiah, di harapkan proses belajar mengajar itu lebih terjamin
keberhasilannya . inilah yang sedang di usahakan oleh teknologi pendidikan .
sebuah obsesi bahwa pada suatu saat, mengajar atau mendidik itu menjadi suatu
teknologi yang dapat dikenal dan dikuasai langkah-langkahnya.
Teknologi pendidikan memandang sebagai suatu masalah
yang harus di hadapi secara rasional dengan menerapkan metode pemecahan
masalah. Di samping itu perkembangan teknologi pendidikan didunkung oleh
perkembangan yang pesat dalam media komunikasi seperti radio, televise,
internet dan ynag dapat dimanfaatkan bagi tujuan instruksional.[2]
Penerapan Teknologi
Penerapan teknologi pembelajaran baru tersebut akan
membawa perubahan besar yang berpengaruh terhadap administrasi dan fasilitas sekolah,
metode pembelajaran, serta peranan guru dan siswa.
Agar teknologi pembelajaran yang baru tersebut dapat
dimanfaatkan secara optimal diperlukan suatu profesi baru yang berperan dalam
pengelolaan dan penyusunan desain, implementasi dan evaluasi program pendidikan
secara penuh.
Teknologi merupakan bagian integral dalam setiap
budaya. Makin maju suatu budaya, makin banyak dan makin canggih teknologi yang
digunakan. Meskipun demikian masih banyak di antara kita yang tidak menyadari
akan hal itu. Teknologi diterapkan di semua bidang kehidupan, di antaranya
bidang pendidikan. Teknologi pendidikan ini karenanya beroperasi dalam seluruh
bidang pendidikan secara integratif, yaitu secara rasional berkembang dan
terjalin dalam berbagai bidang pendidikan.
Teknologi pendidikan adalah sebuah konsep yang sangat
kompleks dan memiliki definisi yang kompleks pula. Bilamana kita berfikir
tentang Teknologi Pendidikan, kita dapat memikirkannya
dalam tiga cara yaitu sebagai konstruksi teoritik, sebagai bidang garapan dan sebagai
profesi.
Fungsi Media Dalam Pembelajaran
Fungsi media dalam pembelajaran selain untuk menyajikan
pesan sebenarnya ada beberapa fungsi lain yang dapat di lakukan oleh media.
Namun jarang sekali di temukan seluruh fungsi tersebut di penuhi oleh media
komunikasi dalam satu system pembelajaran. Sebaliknya suatuprogram media
tunggal sering kali dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus secara simutan. Fungsi
tersebut antara lain :
Memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar
Pada permulaan pembelajaran, siswa perlu di beru tahu
tentang pengetahuan yang akan di perolehnya atau keterampilan yang akan di
pelajarinya. Kepada siswa harus di pertunjukkan apa yang akan di harapkan
darinya, apa yang harus dapat dilakukan untuk menunjukkan bahawa ia telah
menguasai bahan pelajaran.dan tingkatkemahiran yang di harapkan.untuk
pemebelajaran dalam kawasan perilaku psikomotorik atau kognitif, media visual
khususnya yang menampilkan gerak dapat mempertunjukkan kinerja yang harus di
pelajari siswa. Dengan demikian dapat menjadi model perilaku yang diharapkan
dapat di pertunjukkannya pada akhir pembelajaran.[1]
Memotivasi siswa
Salah satu peran yang ummum dari media komunikasi
adalah memotivasi siswa. Tanpa memotivasi, sangat mungkin, pembelajaran, tidak
menghasilkan belajar. Usaha untuk memotivasi siswa sering kali di lakukan
dengan menggambarkan sejelas mungkin keadaan di masa depan, di mana siswa perlu
menggunakanhan pengetahuan yang telah di peroleh. Jika siswa menjadi yakin
tentang relevansi pembelajaran dengan kebutuhannya di masa depan, ia akan
termotivasi mengikuti pembelajaran.
Media yang sesuai untuk menggambarkan keadaan masa
depan adalah media yang dapat menunjukkan (show) sesuatu atau menceritakan(tell)
hal tersebut.bila teknik bermain peran di gunakan seperti lawak atau drama
pengalaman yang di raskan siswa akan lebih kuat. Film juga seringkali di
produksi dan di gunakan untuk tujuan motivasi dengan cara yang lebih alami.
Media yang sesuai untuk menggambarkan keadaan masa
depan adalah media yang dapat menunjukkan (show) sesuatu atau menceritakan(tell)
hal tersebut. Bila teknik bermain peran di gunakan seperti lawak atau drama
pengalaman yang di raskan siswa akan lebih kuat. Film juga seringkali di
produksi dan di gunakan untuk tujuan motivasi dengan cara yang lebih alami.
Menyajikan informasi
Dalam system pembelajaran yang besar yang terdiri dari
beberapa kelompok dengan kurikullum yang sama, media seperti film dan televisi
dapat di gunakan untuk menyajikan informasi. Guru kelas bebas dari tugas mempersiapkan
dan menyajikan pelajaran, ia dapat menggunakan energinya kepada fungsi-fungsi
yang lain seperti merencanakan kegiatan siswa, mendiagnosa masalah siswa ,
memberikan konseling secara individual. Ada tigajenis variasi penyajian
informasi:
a. Penyajian dasar, membawa siswa kepada pengenalan pertama terhadap materi pembelajaran, kemudian di lanjutkan dengan diskusi, kegiatan siswa atau “review” oleh guru kelas.
b. Penyajian pelengkap, setelah penyajian dasar di lakukan oleh guru kelas, media di gunnakan untuk membawa sumber-sumber tambahan ke dalam kelas, melakukan apa yang tidak dapat di lakukan dengan cara apapun .
c. Penyajian pengayaan, merupakan
informasi yang bukan merupakan bagian dari tujuan pembelajaraan, di gunakan
karena memiliki nilai motivasi dan dapat mencapai perubahan sikap dari dalam
siswa.
Merangsang diskusi
Kegunaan media untuk merangsang diskusi sering kali disebut sebagai papan loncat, diambil dari bentuk penyajian yang relative singkat kepada sekelompok siswa dan di lanjutkan dengan diskusi. Format media biasanya menyajikan masalah atau pertanyaan, sering kali melalui drama atau contoh pengalaman manusia yang spesifik. Penyajian media di harapkan dapat merangsang pemikiran, membuka masalah, menyajikan latar belakang informasi dan memberikan fokus diskusi. Film atau video sering kali digunakan untuk tujuan ini.
Mengarahkan kegiatan siswa
Pengarahan kegiatan merupakan penerapan dari metode pembelajaran yang disebut metode kinerja atau metode penerapan . Penekanan dari metode ini adalah pada kegiatan melakukan . Media dapat di gunakan secara singkat atau sebentar-sebentar untuk mengajak siswa mulai dan berhenti. Dengan kata lain program media digunakan untuk mengarahkan siswa melakukan kegiatan langkah. Penyajian bervariasi , mulai dari pembelajaran sederhana untuk kegiatan siswa, seperti tugas pekerjaan rumah sampai pengarahan langkah demi langkah untuk percobaan laboratorium yang kompleks. Permainan merupakan metode pembelajaran yang sangat disukai khususnya bagi siswa sekolah menegah, memiliki nilai motivasional yang tinggi, melibatkan siswa lebih baik dari pada metode pembelajaran yang lain.
Melaksanakan latihan dan ulangan
Dalam belajar keterampilan, apakah itu bersifat kognitif ataun psikomotorik. Pengulangan respons-respons dianggap sangat penting untuk kemajuan kecepatan dan tingkat kemahiran. Istilah “drill” di gunakan untuk jenis respons yang lebih sederhana seperti menerjemahkan kata-kataasing atau mengucapkan kata-kata asing “Practice” biasanya berhubungan dengan kegiatan yang lebih kompleks yang membutuhkan koordinasi dari beberapa keterampilan dan biasanya merupakan penerapan pengetahuan, misalnya latihan olahraga tim atau individual, memecahkan berbagai bentuk masalah.
Penyajian
latihan adalah proses mekanisme murni dan dapat di lakukan dengan sabar dan tak
kenal lelah oleh media komunikasi, khususnya oleh media yang dikelola oleh
komputer. Laboratorium bahasa juga salah satu contoh media yang di gunakan
untuk pengulangan dan latihan.
Menguatkan belajar
Penguatan sering kali disamakan dengan motivasi, atau
digolongkan dalam motifasi. Penguatan adalah kepuasan yang dihasilkan dari
belajar, di mana cenderung meningkatkan kemungkinan siswa merespons dengan tingkah
laku yang diharapkan, setelah diberikan stimulus. Penguatan paling efektif
diberikan beberapa saat setelah respons diberikan. Karena itu harus
terintegrasi dengan fungsi media yang membangkitkan respon siswa, seperti
fungsi 3,4,5,6,8, jenis penguatan yang umum di gunakan adalah pengetahuan
tentang hasil . suatu program media bertanya kepada siswa, kemudian siwa
menyusun jawabannya atau memilih dari beberapa kemungkinan jawaban. Setelah
siswa menentukan jawabannya, ia sangat termotivasi untuk segera mengetahui
jawabannya, ia sangat termotivasi untuk segera mengetahui jawaban yang benar . Jika
jawaban siswa benar dan ia tahu, ia di kuatkan, bahkan jika jawabannya salah ,
evaluasi dari jawabannya , menujukan seberapa dekat jawabannya mendekati
kebenaran, juga dapat menguatkan. Media apa pun yang dapat di gunakan untuk
menyajikan informasi juga mampu menyajikan pertanyaan dan merangsang siswa
untuk menjawab. media apa pun yang mampu melakukan fungsi ini, ia juga mampu
memberikan jawaban benar terhadap responsnya, sehingga memberikan latihan
terhadap perilaku yang kompleks yang mampu membutuhkan lingkungan khusus.
Contoh yang sering di temukan adalah simulator mobil yang di gunakan latihan
dan simulator pesawat yang di gunakan untuk terhadap pertanyaan kognitif
setelah siswa di beri kesempatan menjawab, sehingga memungkinkan membandingkan
dan memperoleh pengetahuan tentang hasil seseorang mungkin.
Memberikan pengalaman simulasi
Simulator adalah alat untuk menciptakan lingkungan
buatan secara realistis dapat merangsang siswa dan bereaksi pelatihan pilot.
Instruktuf biasanya menjadi bagian dari system, memberikan penilaian segera dan
menyelipkan kerusakan pada system untuk memberikan siswa latihan mengatasi
masalah. Media komunikasi seringkali memegang peranan penting dalam simulasi,
sejak siswa harus mengkomunikasikan informasi kepada mesin dan sebaliknya mesin
menginformasikan pengguna tentang pencapaiannya. Simulator tidak terbatas pada
system yang kongkret dan “self contained” tetapi dapat di aplikasikan pada
system yang lebih abstrak seperti ekonomi nasional dari Negara kuno, anggaran
belanja system sekolah atau fungsi bantuan kedutaan dalam negara Afrika.
Program computer dapat memungkinkan simulasi system yang kompleks, menerima
masukan dari siswa, menghitung hasil dan menginformasikan kepada siswa melalui
media komunikasi tentang perubahan yang di lakukan dalam system. Jenis lain
dari simulasi adalah permainan, mensimulasikan system yang kompetitif dengan
dua atau lebih siswa atau kelompok belajar berinteraksi satu sama lain. Karenasangat
mirip dengan simulator yang dapat merefleksikan kenyataan, permainan dapat
mengembangkan respon yang siap ditransfer ke dunia yang sebenarnya. Bermain
peran juga merupakan bagian dari teknik simulasi yang dapat di gunakan untuk
merekam suatu pertemuan antara siswa dan seseorang yang mensimulasikan
kehidupan nyata seseorang siswa di latih berinteraksi dengannya.
Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Manakalah kita melihat manfaat media pembelajaran tidak lain adalah memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa, dalam hal ini membantu siswa belajar optimal. Tetapi di samping itu ada beberapa manfaat lain yang lebih baik khusus. Kemp dan Dayton (1985), mengidentifikasi tidak kurang dari delapan manfaat media dalam kegiatan, yaitu ;
1. Penyampaian materi dapat di seragamkan
Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat di redukasi dan di sampaikan kepada siswa secara seragam. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian tentang suatu ilmu melalui media yang sama akan menerima informasi yang persis sama seperti yang di terima teman – temannya.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
Media dapat menyampaikan informasi yang tepat didengar (audio) dan dapat di lihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap. Media dapat membangkitkan keingin tahuan siswa, merangsang mereka untuk beraksi terhadap penjelasan guru. Dengan demikian media dapat membantu guru menghidupkan suasana kelasnya dan menghindari suasana mononton dan membosankan
3. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif.
Media harus di rancang dengan benar, media dapat membantu
guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secarah aktif. Tanpa media , guru
mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa saja. Namun dengan
media, para guru dapat mengatur kelas mereka sehingga bukan hanya kelas
dominasi guru atau guru yang aktif, tetapi juga siswa yang lebih banyak
berperan.
4. Jumlah waktu belajar-mengajar
dapat di kurangi
Sering kali para guru menghabiskan wakutu yang cukup banyak untuk menjelaskan suatu materi. Pada hal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu jika mereka memanfaatkan media pendidikan dengan baik.
5. Kualitas belajar siswa dapat ditinggalkan
Penggunaan media tidak hanya membuat proses belajar-mengajar lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi pelajaran secarah lebih mendalam dan utuh. Dengar mendengar gurunya saja, siswa sudah memahami permasalahannya dengan baik, tetapi, bila pemahaman itu diperkaya dengan kegiatan melihat media, pemahaman media mereka terhadap isi pelajaran pasti akan lebih baik lagi.
6. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian
rupa sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa
bergantung, misalnya jepang, orang menggunakan televisi atau siaran televisi
terbatas. Media komunikasi yang pada mulanya adalah alat hiburan dan alat
penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didisain untuk tujuan pembelajaran.
Kemudian para ahli melihat potensiyang ada pada media ini untuk di manfaatkan
bagi pendidikan, terlihat potensi yang besar dan luas dari media ini untuk di
gunakan menjadi alat penyampaian pesan-pesan pembelajaran. Maka jadilah ia
media pembelajaran .
Media ini dapat mencapai sasaran anak/
mahasiswa tidak hanya di dalam kelas pada waktu yang sama, bahkan tempat yang
jauh di luar kelas. Ia dapat mencapai sasaran yang terpencil di gunung-gunung
atau di pulau-pulau kecil yang jauh dari sekolah atau pusat belajar. Ia dapat
di gunakan pula untuk pendidikan masyarakat baik untuk meningkatkan kemampuanya
maupun untuk pendidikan / pemberantasan buta huruf .
7. Hubungan media dengan pembelajaran
Pemanfaatan media komunikasi telah berkembang cukup lama di negara-negara maju, yang di maksudkan dengan pemanfaatan media ini ialah media elektronika dan fotografi. Jadi radio, film, televisi, bahkan komputer untuk pembelajaran terprogram. Di negara-negara maju lainnya misalnya jepang, orang menggunakan televisi atau siaran televisi terbatas. Media komunikasi yang pada mulanya adalah alat hiburan dan alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didisain untuk tujuan pembelajaran. Kemudian para ahlimelihat potensiyang ada pada media ini untuk di manfaatkan bagi pendidikan, terlihat potensi yang hbelajar, menyajikan informasi, merangsang diskusi, mengarahkan kegiatan siswa, melaksanakan latihan dan ulangan, menguatkan belajar, memberikan pengalaman simulasi.
a. Manfaat media dalam pembelajaran antara lain : Penyampaian materi dapat di seragamkan, proses pembelajaran bisa lebih menarik, proses pembelajaran lebih interaktif, jumlah waktu belajar mengajar dapat di kurangi.
b. Pemanfaatan media komunikasi telah berkembang cukup lama di negara-negara maju, yang di maksudkan dengan pemanfaatan media ini ialah media elektronika dan fotografi. Jadi radio, film, televisi, bahkan komputer untuk pembelajaran terprogram.
c. Alat teknologi pendidikan dapat mengubah peranan guru
namunperanan guru tidak akan dapat di tiadakan dan akan selalu di perlukan.
DAFTARPUSTAKA
Answari. 2002. Media
Pembelajaran. Jakarta : Penerbit Cipta press
Bachtiar Harsja W.
1984. Teknologi komunikasi pendidikan, Jakarta : penerbit pustekkom Dikbud
Muhammad, M., &
Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo:
Nizamia learning center.
Nurdyansyah, N.,
& Andiek, W. (2015). Inovasi teknologi pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia
learning center.
Nurdyansyah, N.,
& Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum
2013. Sidoarjo: Nizamia learning center.
Nurdyansyah, N., Rais, P., & Aini, Q. (2017). The Role of Education Technology in Mathematic of Third Grade Students in MI Ma’arif Pademonegoro Sukodono. Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School, 1(1), 37-46.
Penulis Makalah : Annisa, Tiara Melati Sukma, Dodi Setiawan Damanik
(Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi)
0 Post a Comment:
Posting Komentar