"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Selasa, 06 Juni 2023

MEMINTA SYAFAAT PARA NABI

Pada saat manusia dalam keadaan padang Mahsyar, tiba-tiba mereka diselubungi cahaya yang lebih terang daripada cahaya matahari yang pernah mereka rasakan panasnya. Sebagian mereka mendesak yang lain selama seribu tahun. Namun, al-Jalil Swt. tidak mengajak bicara kepada mereka sepatah katapun. Karenanya, ketika itu orang-orang pergi kepada Adam a.s. Mereka berkata, “Wahai Adam, wahai bapak manusia, perkara ini sangat berat bagi kami.” Sementara itu orang kafir berkata,”Wahai Tuhan kasihanilah kami walaupun kami harus di masukkan ke dalam neraka.” Hal itu disebabkan oleh kerasnya ketakutan yang mereka saksikan. Mereka berkata,”Wahai Adam, engkau adalah orang yang Allah ciptakan dengan tangan-Nya, disujudkan kepada para malaikat-Nya, dan ditiupkan kepada mu ruh-Nya. mintakanlah syafaat untuk kami didalam putusan qadha.”

Ia diperintahkan dengan segala hal yang dikehendaki Allah Swt. kemudian, ia memperlakukan mereka sesuai yang Dia kehendaki. Adam menjawab,”Saya telah berbuat maksiat kepada Allah ketika Dia melarang saya memakan buah pohon itu. Saya malu untuk berbicara kepada-Nya mengenai hal ini. Karenanya pergilah kalian kepada Nuh a.s karena ia adalah orang pertama yang menjadi Muslim.”

Mereka diam selama seribu tahun dan bermusyawarah tentang apa yang terjadi pada mereka. Kemudian, mereka pergi kepada Nuh. Mereka berkata,”Engkau adalah rasul pertama.” Lalu mereka menyebutkan seperti apa yang disampaikan kepada Adam. Mereka meminta darinya syafaat didalam putusan qadha kepada mereka. Nuh menjawab,”Saya pernah berdoa dank arena doa itu penghuni bumi tenggelam. Sungguh, saya merasa malu kepada Allah Swt. untuk memohonkan hal itu kepada-Nya. Karenanya, pergilah kalian kepada Ibrahim, kekasih Allah. Dialah yang dulu menamai kalian sebagai Muslim. Barangkali ia mau memberi syafaat kepada kalian.”

Kemudian, mereka bermusyawarah tentang apa yang terjadi pada mereka selama seribu tahun. Lalu, mereka mendatangi Ibrahim a.s dan berkata,”Wahai Ibrahim, wahai bapak kaum Muslim. Engkaulah yang dijadikan Allah sebagai kekasih. Karenanya, mintakanlah syafaat kepada Allah untuk kami. Mudah-mudahan Dia memberikan putusan terhadap apa yang terjadi di antara mahkluk-Nya.” Ibrahim menjawab,”Saya telah berdusta terhadap Islam tiga kali. Dengannya saya mendebat agama Allah. Saya merasa malu kepada Allah untuk meminta syafaat kepada-Nya didalam keadan seperti ini. Karenanya, pergilah kalian kepada Musa a.s Ia telah Allah jadikan sebagai lawan bicara (kalim) dan mendekatkannya sebagai oang yang dibisiki. Mudah-mudahan ia bisa memintakan syafaat untuk kalian.”

Mereka pun mengadakan musyawarah tentang apa yang terjadi pada mereka selama seribu tahun. Kemudian, mereka mendatangi Musa a.s dan berkata, “Wahai anak Imran, engkaulah yang Allah jadikan sebagai lawan bicara dan mendekatkanmu sebagai orang yang dibisiki serta diturunkan kepadamu Taurat. Karenanya, mintakanlah syafaat untuk kami didalam putusan qadha.” Keadaan ini telah lama berlangsung, sangat berdesak-desak dan kaki bertumpuk. Orang-orang kafir dan Muslim mengeluh karena lamanya keadaan ini. Musa menjawab,”Saya telah memohon kepada Allah Swt. untuk menghukum keluarga Fir’aun selama beberapa tahun dan agar Dia menjadikan mereka sebagai pelajaran bagi kaum yang lain. Karenanya, saya merasa malu kepada Allah Swt. untuk meminta syafaat kepada-Nya di dalam keadaan seperti ini bersamaan dengan berlakunya sebab-sebab diantara saya dan Dia dalam munajat yang ditampakkan padanya ancaman kebinasaan. Namun, Dia Pemilik Rahmat yang luas dan Tuhan yang Maha Pengampun. Karenanya, pergilah kalian kepada ‘Isa a.s karena ia rasul yang paling benar keyakinannya, paling banyak makrifatnya kepada Allah Swt. paling kerasa kezuhudannya, dan paling jelas kebijaksanaannya. Mudah-mudahan ia dapat memintakan syafaat untuk kalian.”

Mereka bermusyawarah tenatng apa yang terjadi pada mereka selama seribu tahun. Keadaannya menjadi semakin keras dan tempat berdiri semakin sempit. Mereka bertanya, “Hingga kapan kita mendatangi rasul demi rasul dan orang mulia demi orang mulia?” kemudian, mereka mendatangi ‘Isa a.s dan berkata, “Engkau adalah ruh dan kalimat Allah. Engkaulah yang Allah namakan sebagai pemuka di dunia dan akhirat . Karenanya, mintakanlah syafaat untuk kami kepada Tuhanmu di dalam putusan qadha.” ‘Isa a.s menjawab,”Sesungguhnya kaum saya menjadikan saya dan ibu saya sebagai tuhan disamping Allah. Oleh karena itu, bagaimana saya meminta syafaat di sisi Zat yang di sembah bersama-Nya, saya disebut anak bagi-Nya dan Dia disebut bapak bagi saya. Namun, tidakkah kalian lihat kalau salah seorang di antara kalian memilih kantung yang berisi uang dan di atasnya ada penutup, adakah orang yang mengambil isi kantung itu sebelum membuka penutupnya?” Mereka menjawab, “Benar, wahai nabi Allah.”

Selanjutnya, Isa a.s berkata, “pergilah kalian kepada penghulu para Rasul dan penutup para Nabi, saudara bangsa Arab karena ia menjelaskan dakwahnya sebagai syafaat bagi umatnya, padahal kaumnya banyak menyakitinya. Mereka melukai dahinya dan memecahkan giginya. Ia paling baik kebanggaannya dan paling besar kemuliaannya. ‘Isa mulai menyebutkan keutamaan-keutamaan Muhammad Saw. yang belum pernah terdengar oleh telinga mereka sehingga memenuhi jiwa mereka dengan keinginan kembali kepadanya.

Kemudian, mereka berjalan hingga sampai di mimbar Muhammad Saw. mereka berkata kepadanya,”Engkau adalah kekasih Allah. Kekasih adalah erantara yang paling baik. Mintakanlah syafaat untuk kami kepada Tuhan mu. Kami telah pergi kepada bapak kami, Adam a.s, tetapi ia menyuruh kami datang kepada Nuh. Kami telah pergi kepada Nuh, tetapi ia menyuruh kami datang kepada Ibrahim. Kami telah pergi kepada Ibrahim, tetapi ia menyuruh kami datang kepada Musa. Kami telah dpergi kepada Musa, tetapi ia menyuruh kami datang kepada ‘Isa. Kami telah pergi kepada ‘Isa, tetapi ia menyuruh kami datang kepada mu Saw. tidak ada lagi tempat meminta sesudahmu dan tempat lari darimu.” Muhammad Saw. menjawab, “Saya tidak akan memintakan syafaat untuk kalian sebelum Allah memberi izin kepada siapa yang dikehendaki dan di ridhai-Nya.”

Setelah itu, beliau pergi ke pelantara Allah Yang Maha Agung, lalu meminta izin. Beliau diberi izin. Kemudian, beliau membuka tabir, masuk ke dalam ‘Arsy dan menjatuhkan diri untuk bersujud. Beliau tinggal di situ selama seribu tahun. Selanjutnya beliau memuji Allah Swt. dengan pujian-pujian yang belum pernah ada seorang pun yang melantunkannya. Seorang arif mengatakan bahwa pujian-pujian itu adalah yang Allah pujikan atas diri-Nya pada hari ketika selesai menciptakan makhluk-Nya. karenanya, ‘Arsy berguncang karena ketakziman. Beliau telah mencapai lembaran dari al-Shuhuf.

Pada saat itu, tempat manusia menjadi sempit, keadaan mereka bertambah buruk, dan ketakutan mereka bertambah keras. Masing-masing dari mereka dikalungi dengan apa yang mereka bakhlilkan di dunia. Kepada orang yang tidak membayarkan zakat unta akan dikalungkan seekor unta pada lehernya. Unta itu memiliki suara dan berat yang sama dengan gunung yang sangat besar. Kepada orang yang tidak menunaikan zakat sapi akan dikalungkan sapi jantan pada lehernya. Sapi itu memiliki suara dan berat seperti gunung yang sangat besar. Suara unta dan sapi itu seperti Guntur yang menggelegar.

Kepada orang yang menahan zakat pertanian akan dikalungkan pada lehernya karung-karung yang dipenuhi berbagai jenis hasil pertanian yang dibakhilkan, baik gandum yang bagus maupun yang biasa, yang seberat-beratnya. Dibawahnya, Neraka Wail dan kebinasaan memanggilnya. Orang yang menahan zakat harta membawa ular yang berbisa dan ekornya mengikat kepalanya, melingkar dan bergantung pada lehernya sehingga seakan-akan ia dikalungi setiap yang melingkar di bumi. Tiap-tiap orang berseru,”Apakah ini?” Para malaikat menajwab,”Ini adalah akibat dari yang kalian bakhilkan karena kecintaan padanya dan rakus terhadapnya.” Inilah makna firman Allah Swt: “Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan dilehernya pada hari kiamat.” (QS Ali Imran:180)

Ada yang membesar kemaluannya dan mengalirkan nanah sehingga baunya mengganggu orang-orang yang disampingnya. Ada yang disalib di atas tiang dari bara api. Ada yang lidahnya menjulur hingga dada dalam rupa yang sejelek-jeleknya. Mereka itu adalah pezina, homoseks, dan pendusta. Ada lagi yang membesar perutnya seperti gunung. Ia adalah pemakan riba. Setiap dosa telah muncul dengan sejelek-jeleknya rupa dan ditampakkan kepadanya.

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support