Masalah telaga merupakan
permasalahan yang sangat besar pada hari kiamat. Ketika itu seluruh makhluk
sangat membutuhkan air karena rasa haus memotong-motong tenggorokan, memecah
bibir, membakar mulut dan perut mereka. Setiap orang di dunia pernah merasakan
haus, meskipun rasa hausnya tidak sampai membuat tenggorokannya kering,
mulutnya terbakar, dan bibirnya menjadi pecah-pecah. Kalaupun hal itu tidak
pernah di alami, pada bulan Ramadhan yang diberkahi pasti seseorang akan
merasakannya, terlebih ketika bulan Ramadhan di musim panas.
Hal terberat yang dirasakan oleh
manusia di Padang Mahsyar selama hari kiamat yang panjang itu adalah tidak ada
setetes air pun yang bisa mereka dapatkan sehingga mereka merasakan haus, perut
terbakar, dan mulut kering. Akan tetapi, di antara rahmat Allah atas
orang-orang mukmin, dan Dia Maha Mengetahui akan kebutuhan mereka kepada air
pada hari yang sangat berat tersebut, Allah menyiapkan telaga bagi setiap Nabi
yang darinya mereka memberi minum orang-orang beriman dengan sebenar-benar
iman, yang mengikuti jejak mereka di dunia dan mereka pun beriman kepada Nabi
meraka.
Dan telaga terbesar dan terluas
ialah telaga Rasulullah Saw bahkan telaga beliaulah yang paling banyak di
datangi karena banyaknya jumlah orang-orang beriman dan bertauhid yang beriman
kepada Allah sebagai Rabb, Muhammad sebagai Nabi, Islam sebagai agama mereka,
serta mereka pun berikrar dengan dua kalimat syahadat dan beramal shaleh
sebagaimana orang-orang beriman dari umat-umat yang lain.
Di antara rahmat Allah kepada
orang-orang beriman adalah Dia memberi minum dari air telaga yang telah
dipersiapkan bagi para Nabi ‘alaihissalam.
Sebagai hukuman bagi orang-orang
kafir, Allah mengharamkan dan mencegah mereka mendatangi telaga tersebut.
Demikian halnya yang Allah perbuat atas orang-orang yang bermaksiat dan para
pelaku dosa besar disebabkan pelanggaran mereka terhadap hak-hak Allah dari
berbuat zalim, tidak taat, enggan beribadah, dan terus-menerus melakukan
dosa-dosa besar.
Di antara rahmat Allah yang besar,
Dia memberikan telaga Kautsar kepada Rasulullah Saw. Kemudian, beliau bertanya,
“Tahukah kalian apa itu Al Kautsar? Mereka menajwab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui.’ Beliau bersabda, Dia adalah sebuah sungai di surga yang Allah
berikan kepadaku, padanya terdapat kebaikan yang banyak. Umatku akan
mendatanginya pada hari kiamat, bejana-bejananya sejumlah bintang dilangit,
sebagian orang terhalang dari mendatanginya, lantas aku berkata, “Wahai Rabb,
sesungguhnya dia termasuk dari umatku, lalu dikatakan kepadaku: Sesungguhnya
engkau tidak tahu apa yang mereka perbuat sepeninggalanmu.”
lantas, Rasulullah Saw di Tanya
mengenai lebarnya, Beliau bersabda,”Lebarnya dari tempatku hingga ke Oman.”
Abdul Razzaq berkaata, “Lebarnya antara Basrah dan Shan’a, atau antara Aidah
dan Mekah.” atau beliau bersabda, “Lebarnya dari tempatku ini hingga Oman.” Dan
beliau di Tanya mengenai airnya, beliau menjawab, “Airnya lebih putih dari
susu, lebih manis dari madu, padanya terdapat dua saluran yang mengalir dari
surga, salah satunya terbuat dari emas
dan yang lain terbuat dari perak.” (HR. Imam Ahmad no. 281)
0 Post a Comment:
Posting Komentar