Al-Quran Al-Karim telah menggambarkan bagi
kita peristiwa yang menakjubkan tentang kondisi orang-orang mukmin dan kafir
saat menyeberang di atas shirath pada hari kiamat. ketika itu Allah memberikan
kepada orang mukmin cahaya yang sempurna agar dapat melihat apa yang ada di
hadapan mereka saat melintas di atas shirath yang lebih tipis dari sehelai
rambut dan tajam dari pedang. Maka, mereka
pun melintas dengan rahmat Allah, juga dengan cahaya yang telah Allah berikan
kepada mereka.
Al-Quran juga menggambarkan bagi
kita peristiwa yang menimpa orang-orang munafik yang dahulu ketika di dunia,
mereka bersikap munafik, menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran.
Demikian pula, di antara orang-orang mukmin yang sombong, enggan menaati Allah,
mereka berbuat kekejian dan dosa besar, lalu mereka mati dalam keadaan demikian
tanpa bertaubat ataupun memohon ampunan.
Al-Baihaqi telah meriwayatkan dengan sanadnya,
dari Masruq, bahwa Abdullah berkata,” Allah akan mengumpulkan manusia pada hari
kiamat, sampai pada perkataannya, maka di antara mereka ada yang diberi
cahayanya sebesar gunung yang berada di hadapannya, ada pula yang diberi
cahayanya lebih dari itu, ada pula yang di beri cahayanya seperti pohon kurma
yang berada di sebelah kanannya, hingga orang yang terakhir di beri cahayanya
di jari jempol kakinya yang sesekali bercahaya dan sesekali padam, jika
bercahaya ia melagkah dan jika padam ia tetap berdiri.”
Ia melanjutkan, “Lalu melintaslah ia
bersama orang-orang di atas shirath. Dan shirath itu setajam pedang dan sangat
menggelincirkan. Lalu, di katakana kepada mereka, ‘Melintaslah kalian sesuai
dengan cahaya yang kalian miliki.’ Maka, di antara mereka ada yang melintas
secepat meteor, ada pula yang melitas secepat angina, ada pula yang melintas
secepat kedipan mata, da nada pula yang melintas secepat berlari, dan ada pula
yang berjalan dengan cepat sesuai dengan amal perbuatan mereka, hingga tibalah
saat orang yang cahayanya ada di jari jempol kakinya melintas, satu tangannya
jatuh dan satu tangannya lagi menggantung, satu kakinya jatuh dan satu kakinya
lagi menggantung, kedua sisinya terkena api neraka. Ketika telah sampai mereka
berkata,’Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami darimu, setelah
Dia memperlihatkanmu kepada kami, Dia telah memberi kami sesuatu yang tidak
diberikan kepada seorangpun.”
0 Post a Comment:
Posting Komentar