"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Sabtu, 01 Juli 2023

INI KEUTAMAAN DARI SEDEKAH! MOTIVASI DALAM BERAMAL

Sumber Ilmu.com-Bersedekahlah selagi masih memiliki kelebihan harta. Sebab, kalau suatu saat keadaan berganti dan harta tidak ada lagi, baru ingin bersedekah, maka yang tinggal hanyalah penyesalan. Bersedekahlah selagi masih hidup. Sebab, jika saat kematian telah datang, baru ingin bersedekah, maka tidak ada kesempatan lagi untuk itu, dan yang ada hanyalah penyesalan. Dan memang, salah satu perkara yang sangat disesalkan manusia menjelang kematiannya adalah keengganan atau kelalaiannya sehingga tidak bersedekah tatkala hidup.

Seseorang yang bersedekah, berarti meneladani Kedermawanan Allah Swt, meskipun kita tidak mampu menyamai kedermawanan Allah Swt. Tapi demikianlah kita dituntun oleh Rasulullah Saw untuk meneladani sifat-sifat mulia Allah, dalam batas-batas kemampuan kita sebagai makhluk. Salah satu sifat mulia Allah adalah maha Memberi.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi Nabi Saw bersabda,”Sesungguhnya Allah Maha Memberi dan menyukai kedermawanan. Dan Allahmaha Mulia, meyukai kemuliaan.” (HR. Tirmidzi)

Bagi kamu yang suka bersedekah ini keutamaan dari sedekah, dan bagi kamu yang belum mampu untuk bersedekah semoga kiranya dapat memberi manfaat dan motivasi meneladani sifat Allah dan Rasul-Nya ini:

Benteng Api Neraka

Sedekah itu menjadi banteng dari api neraka. Syaratnya adalah ikhlas mencari keridhaan-Nya. Allah Swt tidak semata menilai besar nominalnya. Keikhlasan yang menjadi ukuran utama.

Bersedekah dalam jumlah banyak, namun niatnya hanya untuk mendapatkan popularitas, agar dipuji sebagai orang yang dermawan tidak akan mendapat palaha dari Allah. Demikian pula ketika sedekah itu diungkit-ungkit, sehingga menyakiti perasaan hati penerima. Maka pahala sedekah itu bisa musnah tak berbekas. Allah Swt menggambarkan dalam Al-Quran:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan oang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS Al Baqarah: 264)

Sedekah yang ikhlas bisa menjadi banteng dari api neraka, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda, “Takutlah kamu sekalian terhadap api neraka walauun hanya bersedekah dengan separuh biji kurma.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Maka sebelum maut datang, sebelum terlambat, mari berlomba-lomba memperbanyak sedekah dijalan Allah Swt. Karena harta yang kita sedekahkan itulah yang nanti menjadi penyelamat, dengan niat yang ikhlas dan mencari keridhaan-Nya semata.

Tidak Mengurangi Harta

Sedekah itu tidak mengurangi harta loh…!! Malah sedekah akan melipatgandakan harya yang kita miliki. Ini bagi kamu yang takut harta nya berkurang gara-gara sedekah. Perhatikan ayat dibawah ini, Allah Swt berfirman:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir, pada tiap-tiap bulir 100 biji. Allah Swt melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (Karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata,”Ini perumpamaan yang diberikan Allah Swt menyangkut pelipatgandaan pahala bagi orang yang berinfak di jalan Allah Swt untuk mencari keridhaan-Nya, bahwa kebaikan itu dilipatgandakan mulai dari 10 kali lipat hingga 700 kali lipat.

Sedekah tidak akan mengurangi harta. Sedekah tidak akan menjadikan seseorang jatuh miskin. Sebaliknya, kikir tidak menjadikan seseorang bertambah kaya. Kikir justru menjadikan hidup terasa sempit.

Dalam kehidupan para sahabat, Abdurrahman bin Auf r.a dan Usman bin Affan r.a dikenal sebagai orang-orang kaya yang dermawan. Sejarah mencatat bahwa mereka tidak jatuh miskin, karena kedermawanannya.

Menolak Bencana

            Ternyata sedekah bisa menolak bencana loo…!. Para dermawan biasanya jauh dari kejahatan. Baik pencurian, perampokan, dan sebagainya. Namun, kita pun tidak boleh lantas memvonis bahwa mereka yang ditimpa musibah berarti kikir atau bakhil.

            Bukan seperti itu!

            Kalua ada orang yang dermawan ternyata sering terkena musibah, itu adalah hak AllahSwt. Bila musibah diterima dengan ridho dan sabar akan menumbuhkan rasa cinta Allah Swt kepada dirinya. Allah swt akan menggugurkan dosanya lewat musibah yang ia terima.

            Rasulullah Saw bersabda,”Orang Mukmin, baik laki-laki maupun wanita, senantiasa mendapatkan cobaan, baik dirinya, anaknya maupun hartanya sehingga ia menghadap Allah Ta’ala tanpa membawa dosa.” (HR. Tirmidzi)

            Doa itu  itu bisa menolak takdir. Demikian pula dengan sedekah bisa menolak bencana. Namun, jangan sampai salah niat. Memperbanyak sedekah dengan tujuan terbebas dari bencana atau beharap balasan instan di dunia.

            Sungguh Allah Swt bisa saja memberikan balasan cash di dunia, tapi diakhirat jangan-jangan tidak ada pahala sedikitpun yang diterima. Naudzubillah.

            Sama halnya bisa sedekah hanya diniatkan untuk menolak bencana, membentengi rumah atau perusahaan dari pencurian atau perampokan, jangan-jangan memang diberikan oleh Allah. Rumah dan perusahaan kita benar-benar aman. Namun di akhirat, jangan-jangan kita tidak memperoleh pahala sama sekali.

            Bukti Rasa Syukur

            Allah telah banyak memberikan banyak nikmat kepada kita. Salah satu cara mensyukuri nikmat itu adalah dengan berbagi kepada sesame. Ada hak orang-orang fakir dan miskin yang terkait dengan harta kita.

            Allah menjadikan hidup ini berpasangan. Ada si kaya dan si miskin yang saling membutuhkan. Si kaya berbagi kepada si miskin dan bernilai ibadah. Si miskin bersabar dengan kondisinya dan juga bernilai ibadah. Allah Swt berfirman:

            “Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah.” (QS. An-Nahl: 71)

            Kaya dan miskin adalah skenario hidup di dunia. Saat berlimpah harta, beroleh kesenangan, kita syukuri agar bisa bernilai kebaikan. Sebaliknya, saat dilanda kesempitan, kita bersabar agar memperoleh kebaikan pula.

            Rasulullah Saw bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman. Sungguh semua urusannya adalah yang terbaik. Hal itu tidak akan terjadi bagi siapapun, selain orang yang beriman. Jika mendapatkan kebaikan (nikmat), diapun bersyukur dan syukur itu baik baginya. Jika tertimpa kesulitan (musibah), diapun bersabar dan sabar itu baik baginya.” (HR. Muslim. 7692)

            Sedekah dalam kondisi sempit lebih besar pahalanya dari pada kondisi lapang. Sedekah dalam kondisi miskin lebih besar  pahalanya daripada dalam kondisi kaya dan berlimpah harta. Namun, menyembunyikan lebih baik dari pada menampakkannya.

            Menyembunyikan sedekah, menghindari pujian, itu lebih baik dan maslahat daripada menampakkannya. Lain halnya, bisal sudah menyembunyikan, sudah meluruskan niat, namun pujian berdatangn. Itu tidak disebut riya’.

            Mungkin ada yang beralasan:”Saya bersedekah terang-terangan agar bisa menjadi contoh, dan diikuti oleh orang lain.” Ini tidak mudah wahai sahabat ku….

            Setan akan terus berupaya menggoda korbannya agar menikmati pujian itu. Bila iman tidak kuat, mulailah timbul perasaan sombong dan menepuk dada. Alhasil sedekah yang awalnya murni karena Allah, bisa sirna sia-sia.

            Mengundang Datangnya Rezeki

            Allah tidak pernah menyalahi janji. Sedekah mengundang datangnya rezeki, itu benar. Namun demikian, jangan sampai kita salah niat. Semisal memiliki perusahaan dan ingin omsetnya berlipat, lantas sedekah dengan membabi buta. Bersedekah dengan berlebihan dan mengharapkan balasan secara cash. Merupakan suatu kesalahan dalam emahami firman Allah yang akan mengganti dengan 10 kali lipat, 100 kali lipat bahkan lebih. Padahala Allah Swt mengingatkan kita dalam firman-Nya:

            “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud: 15-16)

            Mengapa ini saya sampaikan? Karena marak praktek sedekah yang sudah mula menyimpang. Sedekah dijadikan ajang “menyogok” Allah Swt. Saat rezeki seret,  perusahaan mulai jatuh, sedekah dijadikan senjata. Asset pun disedekahkan dengan harapan balik modal dengan cepat. Ingin membuktikan janji Allah Swt dala Al-Quran. Padahal, cara memahaminya bukan seperti itu! Namun bagaimana kita niatkan sedekah itu benar-benar karena Allah Swt dan berharap pahala dan ridha-Nya saja. Bukan karena ingin balik modal. Karena jangan sampai, setelah harta habis disedekahkan, kemudian menjadikan perusahaannya bangkrut, lantas menggugat kebenaran ayat Al-Quran.

            Sahabat ku yang di sayang Allah….

            Kalaupun ternyata setelah kita bersedekah, pintu-pintu rezeki seakan terbuka lebar. Rezeki datang laksana air yang membanjir, ya sudah terima saja dengan penuh rasa syukur. Namun jangan sampai ada klaim: “Ini karena sedekah yang saya lakukan.” Cukuplah bagi kita menyerahkan pahala dan balasan sedekah kita di dunia, itu karena rahmat-Nya semata.

            Mendatangkan Keberkahan

            Berkah itu tidak harus banyak nominalnya. Karena jumlah yang banyak, tidak identik dengan keberkahan. Bila ada orang miskin, pendapatannya setiap bulan pas-pasan, cukup untuk makan diri dan keluarganya. Namun kemiskinannya justru menjadikan dia dekat dengan Allah Swt, kemiskinan menjadikan sekecil apapun nikmat di syukuri, tidak iri dan dengki dengan rezeki yang diberikan Allah kepada orang lain, boleh dikatakan rezeki dan hidupnya penuh berkah.

            Sebaliknya bila ada orang kaya yang pendapatannya mungkin 10 kali lipat dari si miskin. Namun keluarganya sering sakit-sakitan, kikir bukan main, jauh dari Allah Swt. Boleh dikatakan banyak harta yang dimilikinya tidak membawa berkah.

            Keberkahan diukur dari dekatnya yang bersangkutan dengan Allah Swt. Maka, berapapun rezeki yang di dapat, selama dekat dengan Allah Swt, maka rezeki itu bernilai berkah. Nah sedekah adalah salah satu pintu yang akan menjadi kita penuh berkah. Semakin dermawan kita, semakin berkah rezeki kita. Insya Allah.

            Saya dan kita semua sepakat. Memberi akan membuat hidup kita bahagia. Memberi sedekah dengan niat ikhlas mencari keridhaan-Nya, akan menjadikan diri kita semakin berbahagia.

            Sialakan buktikan!

Sumber: Dahsyatnya 7 Sunnah Nabi Muhammad Saw

Tulisan ini permintaan dari Rahmad Hidayat (Operator MAS Al Washliyah Desa Pakam)

           

 

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Definition List

Unordered List

Support