Kamu pasti tahu Khalid bin Walid kan? Gelarnya yang gagah, "Saifullah Al Maslul", pedang Allah yang terhunus. Nama itu menggentarkan siapapun yang akan menjadi lawannya dalam pertempuran. Tapi tahukah kamu kapan gelar ini diberikan oleh Rasulullah kepada Khalid bin Walid?
Sepulang dari Ekspedisi Mu'tah, antara 3000 sahabat Rasulullah ﷺ melawan 200 ribu bala tentara Romawi Timur, 3 panglima Islam gugur. Total yang syahid dalam peristiwa itu sejumlah 13 orang, sementara Romawi kehilangan 3350 prajuritnya. Namun pertempuran berakhir seri.
Khalid sebagai panglima pengganti berhasil mundur teratur dari medan tempur kembali ke Madinah. Namun kabar yang sampai ke Madinah, adalah bahwa Kaum Muslimin mendapatkan kekalahan pahit sehingga mereka kabur dari perang. Informasi salah ini membuat sebagian orang menemui rombongan pasukan di gerbang Madinah sembari melakukan protes pada mereka,
.
يا فُرَّار، تفرونَ من الموت في سبيلِ الله !!
.
"Hai kalian orang-orang yang kabur. Kenapa kalian lari dari kesyahidan di jalan Allah?!"
Bahkan dalam beberapa riwayat, para wanita tidak mau membukakan pintu buat para suaminya yang pulang dari Mu'tah, semata-mata karena info salah yang mereka dengar. Wanita-wanita ini kemudian berkata pada suami dan anak lelakinya di balik pintu,
لمَ لمْ تَموتوا مع أصحابِكم في أرضِ القِتال !؟
"Kenapa kalian tidak ikut syahid saja bersama sahabat-sahabat kalian di Medan tempur?"
Hal lain terjadi kepada Khalid bin Walid. Anak-anak kecil Madinah yang masih polos mendatangi Khalid bin Walid sembari melempar pasir dan batu-batu kecil padanya lalu berkata, "Hai kamu yang kabur, mau kemana?!"
.
Sementara itu Rasulullah ﷺ kemudian menenangkan Madinah sembari menegaskan apa yang sebenarnya terjadi. Beliau sangat memahami betapa berat perjuangan para sahabat yang harus menghadapi 200 ribu tentara Romawi. Mereka semua sudah melakukan yang terbaik untuk membela Islam. Rasulullah ﷺ kemudian berkata pada penduduk Madinah...
.
لَيسُوا بالفُرَّار ولَكِنَّهُم الكُرَّار إن شاء الله
.
"Mereka bukanlah orang-orang yang kabur. Justru mereka sudah berjuang dengan kuat, Insyaallah." Dan di peristiwa itulah justru Khalid mendapatkan kabar dan gelar bahwa ia dinamai sebagai "Saifullah Al Maslul." Dan justru kemampuan Khalid untuk membuat pertempuran berakhir draw adalah tanda kejeniusan taktiknya di medan laga.
.
Referensi :
1. Kitab Al Majmu' Syarhu Al Muhazzab Li Asy Syairazi, hal. 152
2. Ruh Al Ma'âny, karya Al Alusi, Jilid 21 hal. 20
3. Al Kamil fi At Târikh, Ibnu Al Atsir Jilid 2 hal. 115
0 Post a Comment:
Posting Komentar