"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Sabtu, 21 Januari 2023

KEDATANGAN TAMU ISTIMEWA

 

Oleh: Mhd. Reza Fahlevi, M.Pd

Kurang lebih seminggu lagi kita akan kedatangan tamu yang begitu istimewa di sisi Allah dan Rasul-Nya. ya itu adalah bulan suci Ramadhan. Ramadhan adalah hadiah besar dari Allah untuk umat nabi Muhammad SAW. Dibulan ini Al-Quran diturunkan, di bulan ini pahala dilipat gandakan, dibulan ini keberkahan disebarluaskan, dibulan ini rezeki orang-orang yang beriman di tambahkan, dibulan ini tidak ada kebaikan, kecuali dilipat gandakan balasannya. Pantas saja umat Islam sangat mengagungkan dan menunggu-nunggu kedatangannya.

Sungguh betapa besar dan betapa banyak karunia Allah bagi-bagikan kepada orang beriman di bulan Ramadhan. Ramadhan yang akan datang kurang lebih seminggu lagi bagi umat Islam ibarat sumber mata air yang tak habis-habis untuk seumur hidup. Karenanya, jangan sia-siakan bulan Ramadhan kecuali kita isi dengan berbagai aktivitas ibadah. Amalan di bulan Ramadhan banyak fadhilah-nya. Melakukan kegiatan dibulan Ramadhan memang luar biasa.

Kehadiran bulan Ramadhan sekali dalam setahun, bukan semata-mata untuk melakukan kewajiban menahan lapar dan haus pada siang hari, akan tetapi lebih dari itu, Ramadhan harus menjadi sekolah spiritual bagi umat Islam, untuk meningkatkan kualitas diri, menjadi manusia seutuhnya.

Kalimat atau ungkapan yang sering diucapkan kaum Muslimin setiap kali datang bulan suci Ramadhan adalah “Marhaban ya Ramadhan” yang berarti “Selamat Datang wahai Bulan Ramadhan”. Secara Bahasa kata “marhaban” itu berasal dari Bahasa Arab, diambil dari kata ‘rahb’ yang berarti ‘luas atau lapang’. Sehingga kata marhaban yang biasa di pakai sebagai ucapan menyambut tamu yang akan datang tersebut, di sambut dan diterima dengan kelapangan dada, penuh kegembiraan, serta dipersiapkan tempat yang luas baginya.

Marhaban ya Ramadhan Selamat datang wahai Ramadhan, adalah ungkapan yang mengandung makna bahwa setiap Muslim menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, dan juga mempersiapkan tempat yang luas untuk Ramadhan, pada tubuh, ruh, hati, jiwa, waktu, tenaga, dan lain-lain, sehingga Ramadhan itu bebas melakukan apa saja yang berkaitan dengan uapaya mengasah jiwa orang yang berpuasa. Jika kita menyambut kedatangan seseorang atau sesuatu dengan kelapangan dada dan kegembiraan, tentu karena yang datang itu sangat kita sukai atau kita senangi, karena kebaikan-kebaikan yang dimilikinya, dan karena kita yang di datangi akan mendapatkan berbagai kebaikan atau keberuntungan dengan kedatangannya. Kita tidak akan senang dan bergembira, serta tidak rela menyediakan tempat bagi tamu yang datang, yang akan membawa keburukan dan akan merugikan kita sebagi tuan rumah, bahkan kita akan berupaya menolak kedatangannya.

Demikianlah, setiap Muslim merasa senang, bergembira, lalu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, menyambut kedatangan bulan Ramadhan, karena bulan suci itu akan mendatangkan berbagai keberuntungan untuk kepentingan dunia dan akhirat, bagi setiap Muslim yang berpuasa dan menghidupkan hari-hari dibulan Ramadhan dengan berbagai amal shaleh.

Orang-orang shaleh terdahulu, ada yang berdoa kepada Allah Swt, enam bulan sebelum datang bulan Ramadhan, agar Allah Swt mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan setelah Ramadhan, agar amalan mereka di bulan Ramadhan di terima oleh Allah Swt. Di antara isi doa mereka adalah, “Ya Allah, Selamatkanlah aku hingga Ramadhan, dan selamatkanlah Ramadhan untukku, dan jadikanlah amalanku padanya, sebagai amalan yang Engkau terima.”

Rasulullah Saw bersabda,”Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan kebaikan dan berkah. Allah meliputi kalian dengan Rahmat-Nya di bulan itu, mengampuni dosa kalian, mengabulkan doa-doa, melihat kalian saling berlomba-lomba, dan membanggakan kalian di hadapan para malaikat. Maka laksanakanlah kebaikan untuk diri kalian sendiri, karena orang-orang yang tidak mendapatkan rahmat Allah akan sengsara.” (HR. Thabrani, disebutkan oleh Al-Mundziri dalam At-Targhib wat Tarhib).

Ketika Allah Swt berfirman,”Hai orang-orang yang beriman di wajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu….”(QS Al Baqarah : 183-184)

Seakan-akan Allah berfirman: Kewajiban ku atas kalian bisa dihitung jari. Namun pemberian-Ku untuk kalian tidak terbatas dan tak bisa di hitung. Ibadah kalian kepada-Ku bisa terlihat. Ketaatan kalian bisa tampak dari waktu ke waktu. Namun pahala dari-Ku untuk kalian berlaku selamanya. Puasa kalian untuk Ku hanya setiap tahun, sedangkan Aku akan berikan kepada kalian surga, sebagai tempat yang paling baik, untuk kalian hidup selamanya di dalamnya (Al-Hafiz Ibnu Al-Jauzi)

 

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan

yang diberkahi. Allah telah mewajibkan atas kalian

untuk berpuasa padanya. Di bulan itu di buka pintu-pintu surga

 dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan dibelenggu”.

(HR. Ahmad dan An-Nasa’i)

Di Kutip dalam Kitab: Mata Air Ramadhan-KH. Muhammad Rusli Amin

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support