Oleh: Mhd. Reza Fahlevi, M.Pd
Kurang lebih seminggu lagi kita akan
kedatangan tamu yang begitu istimewa di sisi Allah dan Rasul-Nya. ya itu adalah
bulan suci Ramadhan. Ramadhan adalah hadiah besar dari Allah untuk umat nabi
Muhammad SAW. Dibulan ini Al-Quran diturunkan, di bulan ini pahala dilipat gandakan,
dibulan ini keberkahan disebarluaskan, dibulan ini rezeki orang-orang yang
beriman di tambahkan, dibulan ini tidak ada kebaikan, kecuali dilipat gandakan
balasannya. Pantas saja umat Islam sangat mengagungkan dan menunggu-nunggu
kedatangannya.
Sungguh betapa besar dan betapa
banyak karunia Allah bagi-bagikan kepada orang beriman di bulan Ramadhan.
Ramadhan yang akan datang kurang lebih seminggu lagi bagi umat Islam ibarat sumber
mata air yang tak habis-habis untuk seumur hidup. Karenanya, jangan sia-siakan
bulan Ramadhan kecuali kita isi dengan berbagai aktivitas ibadah. Amalan di
bulan Ramadhan banyak fadhilah-nya. Melakukan kegiatan dibulan Ramadhan memang
luar biasa.
Kehadiran bulan Ramadhan sekali
dalam setahun, bukan semata-mata untuk melakukan kewajiban menahan lapar dan
haus pada siang hari, akan tetapi lebih dari itu, Ramadhan harus menjadi sekolah
spiritual bagi umat Islam, untuk meningkatkan kualitas diri, menjadi manusia
seutuhnya.
Kalimat atau ungkapan yang sering
diucapkan kaum Muslimin setiap kali datang bulan suci Ramadhan adalah “Marhaban
ya Ramadhan” yang berarti “Selamat Datang wahai Bulan Ramadhan”. Secara
Bahasa kata “marhaban” itu berasal dari Bahasa Arab, diambil dari kata ‘rahb’
yang berarti ‘luas atau lapang’. Sehingga kata marhaban yang biasa di pakai
sebagai ucapan menyambut tamu yang akan datang tersebut, di sambut dan diterima
dengan kelapangan dada, penuh kegembiraan, serta dipersiapkan tempat yang luas
baginya.
Marhaban ya Ramadhan Selamat datang
wahai Ramadhan, adalah ungkapan yang mengandung makna bahwa setiap Muslim
menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, dan juga
mempersiapkan tempat yang luas untuk Ramadhan, pada tubuh, ruh, hati, jiwa,
waktu, tenaga, dan lain-lain, sehingga Ramadhan itu bebas melakukan apa saja
yang berkaitan dengan uapaya mengasah jiwa orang yang berpuasa. Jika kita
menyambut kedatangan seseorang atau sesuatu dengan kelapangan dada dan
kegembiraan, tentu karena yang datang itu sangat kita sukai atau kita senangi,
karena kebaikan-kebaikan yang dimilikinya, dan karena kita yang di datangi akan
mendapatkan berbagai kebaikan atau keberuntungan dengan kedatangannya. Kita
tidak akan senang dan bergembira, serta tidak rela menyediakan tempat bagi tamu
yang datang, yang akan membawa keburukan dan akan merugikan kita sebagi tuan
rumah, bahkan kita akan berupaya menolak kedatangannya.
Demikianlah, setiap Muslim merasa
senang, bergembira, lalu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, menyambut
kedatangan bulan Ramadhan, karena bulan suci itu akan mendatangkan berbagai
keberuntungan untuk kepentingan dunia dan akhirat, bagi setiap Muslim yang
berpuasa dan menghidupkan hari-hari dibulan Ramadhan dengan berbagai amal
shaleh.
Orang-orang shaleh terdahulu, ada
yang berdoa kepada Allah Swt, enam bulan sebelum datang bulan Ramadhan, agar
Allah Swt mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka juga
berdoa selama enam bulan setelah Ramadhan, agar amalan mereka di bulan Ramadhan
di terima oleh Allah Swt. Di antara isi doa mereka adalah, “Ya Allah,
Selamatkanlah aku hingga Ramadhan, dan selamatkanlah Ramadhan untukku, dan
jadikanlah amalanku padanya, sebagai amalan yang Engkau terima.”
Rasulullah Saw bersabda,”Telah
datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan kebaikan dan berkah. Allah meliputi
kalian dengan Rahmat-Nya di bulan itu, mengampuni dosa kalian, mengabulkan
doa-doa, melihat kalian saling berlomba-lomba, dan membanggakan kalian di
hadapan para malaikat. Maka laksanakanlah kebaikan untuk diri kalian sendiri,
karena orang-orang yang tidak mendapatkan rahmat Allah akan sengsara.” (HR.
Thabrani, disebutkan oleh Al-Mundziri dalam At-Targhib wat Tarhib).
Ketika Allah Swt berfirman,”Hai
orang-orang yang beriman di wajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Yaitu) dalam
beberapa hari yang tertentu….”(QS Al Baqarah : 183-184)
Seakan-akan Allah berfirman: Kewajiban
ku atas kalian bisa dihitung jari. Namun pemberian-Ku untuk kalian tidak
terbatas dan tak bisa di hitung. Ibadah kalian kepada-Ku bisa terlihat.
Ketaatan kalian bisa tampak dari waktu ke waktu. Namun pahala dari-Ku untuk
kalian berlaku selamanya. Puasa kalian untuk Ku hanya setiap tahun, sedangkan
Aku akan berikan kepada kalian surga, sebagai tempat yang paling baik, untuk
kalian hidup selamanya di dalamnya (Al-Hafiz Ibnu Al-Jauzi)
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan
yang diberkahi. Allah telah mewajibkan atas kalian
untuk berpuasa padanya. Di bulan itu di buka pintu-pintu surga
dan ditutup pintu-pintu
neraka, serta setan-setan dibelenggu”.
(HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
Di Kutip dalam Kitab: Mata Air Ramadhan-KH. Muhammad Rusli Amin
0 Post a Comment:
Posting Komentar