"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Kamis, 26 Januari 2023

DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN

 


A.    PENGERTIAN EVALUASI DAN FUNGSI EVALUASI

Evaluasi berasal dari kata evaluation (Bahasa Inggris) yang kemudian diserap kedalam Bahasa Indonesia menjadi evaluasi dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia. Kata-kata yang terkandung didalam defenisi tersebut juga menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara berhati-hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Sementara itu, Anas Sudjono mengungkapkan bahwa kata evaluasi bersinonim dengan penilaian. Hal ini dikarenakan evaluation kata dasarnya adalah value, yang berarti nilai. Jadi evaluasi menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dari defenisi diatas maka fungsi dilakukannya evaluasi pembelajaran berbasis pencapaian kompetensi antara lain;

a.     Untuk mengukur kemajuan belajar peserta didik;

b.     Untuk menilai kemajuan belajar peserta didik

c.      Untuk menentukan suatu kebijakan.

Pada fungsi yang pertama, dalam evaluasi pembelajaran dilakukan kegaitan pengukuran. Megukur sendiri pada dasarnyanya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Kemudian pada fungsi yang kedua, dalam evaluasi dilakukan kegiatan penilaian. Menilai sendiri mengandung makna mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, pandai atau kurang pandai, dan sebagainya.

Hasil pengukuran serta penilaian pada kegiatan evaluasi pembelajaran diatas kemudian dijadikan sebagai bahan untuk menentukan kebijaan oleh guru terkait dengan kepentingan pendidikan peserta didiknya. Selain itu, hasil evaluasi juga dapat digunakan sebagai kebijakan untuk menentukan tindakan selanjutnya dalam proses pembelajaran. Inilah yang dimaksud dengan evaluasi berfungsi untuk menentukan suatu kebijakan.

Dengan demikian, evaluasi pembelajaran ini sebenarnya tidak sekedar menilai hasil belajar peserta didik saja, tetapi juga pengukuran dan penilaian terhadap berbagai hal yang mempengaruhi proses pembelajaran, seperti materi pembelajaran, sumber belajar, dan lain sebagainya.

B.     JENIS DAN TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN

Pada tahun 1971, Bloom mengenalkan jenis evaluasi pembelajaran yang terdiri evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Setelah itu, jenis-jenis evaluasi pembelajaran tersebut mengalami perkembangan. Setidaknya ada emapt jenis evaluasi pemeblajaran yang biasanya dilakukan untuk kepentingan pembelajaran sebgai berikut.

a.  Evaluasi Formatif, evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan disetiap peserta didik selesai mempelajari beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai pada mata pelajaran tertentu di satu pokok bahasan mata pelajaran tersebut.

b.   Evaluasi sumatif, yaitu pembelajaran yang dilaksanakan disetiap peserta didik selesai mempelajari beberapa KD yang harus dicapai pada mata pelajaran tertentu pada beberapa poko bahasan mata peljaran tersebut.

c. Evaluasi diagnostic, yaitu evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan sebagai sarana untuk mengdiagnosis berbagai kendala dalam proses pembelajaran.

d.      Evaluasi penempatan, yaitu evaluasi pembelajaran yang dilaksankan untuk menempatkan peserta didik dalam suatu program pendidikan atau jurusan sesuai dengan kemampuan dan minat peserta didik.

Ada dua teknik yang dapat dirancang dan digunakan oleh gury sebagai desainer pembelajaran saat melaksanakan keempat jenis evaluasi pembelajaran diatas. Kedua teknik tersebut adalah sebagai berikut.

a.   Teknik Evaluasi Pembelajaran Tes

Dalam perkembangannya sitilah tes tersebut diadopsi kedalam psikologi dan pendidikan. Didunia pendidikan, khususnya disekolah tes banyak digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik dalam domain kognitif, seperti pengetahuan, pemhaman, apliaksi, analisis, sistesis, dan evaluasi. Hal ini menunjukkan bahwa tes mempunyai makna tersendiri dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran.

Tujuan penggunaan evaluasi pembelajaran dengan instrument tes ini yaitu untuk mengetahu;

1)      Tingkat kemampuan awal peserta didik

2)      Kesulitan belajar peserta didik

3)      Memotivasi peserta didik untuk giat belajar

4)      Hasil belajar peserta didik

5)      Pertumbuhan dan perkembangan prestasi peserta didik

6)      Keberhasilan guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran

7)      Memotivasi guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya.

Pada umumnya guru disekola-sekolah menggunakan tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatann saat melakukan evaluasi pembelajaran.

b.   Teknik Evaluasi Pembelajaran nontes

Jika domain kognitif (pengetahuan) dapat dievaluasi melalui tes tertulis dan tes lisan, sementara domain psikomotorik (keterampilan) dapat dievaluasi melalui tes perbuatan maka instrument evaluasi pembelajaran nontes dapat digunakan untuk mengevaluasi domain afektif (sikap) peserta didik. Berikut jenis evaluasi jenis nontes.

1)      Observasi

2)      Wawancara

3)      Skala Sikap

4)      Daftar Cek

5)      Catatan Insidental

C.    MERANCANG LANGKAH-LANGKAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Pengetahuan kita tentang pengertian dan fungsi evaluasi pembelajaran serta berbagai jenis dan teknik evaluasi pembelajaran merupakan bekal utama bagi kita dalam merancang langkah-langkah evaluasi pembelajaran. Sumiati dan Asra mengungkapkan bahwa langkah-langkah dalam evaluasi pembelajaran terdiri dari tiga tahapan utama sebagai berikut.

a.     Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini bahan-bahan yang diperlukan untuk menyusun evaluasi dihimpun, bahan-bahan tersebut antara lain sebagai berikut.

1)      Kompetensi dasar beserta indicator pencapaian kompetensi tersebut

2)      Runag lingkup dan sistematis materi pembelajaran

3)      Kisi-kisi evaluasi pembelajaran berdasarkan materi pembelajaran

4)      Menulis butir-butir soal dengan bentuk sebagaimana yang dirancang dalam kisi-kisi

5)      Jika diperlukan, soal perlu diuji terlebih dahulu sebelum diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.

b.    Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan evaluasi pembelajaran harus disesuaikan dengan maksud atau tujuan tertentu. Evaluasi formatif dapat dilaksanakan setiap sekali selesai dilakukan proses pembelajaran terhadap satu unit pelajaran tertentu. Sementara itu, evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program, apakah di akhir semester atau dikelas terakhir (ujian Nasional). Sedangkan evaluasi diagnostic dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.

c.     Tahap Pemeriksaan

Dalam tahap pemeriksaaan ini dilakukan penentuan dan pengolahan angka atau skor melalui kegiatan koreksi. Dalam mengoreksi hasil pekerjaan peserta didik, seharusnya guru membuat dan menggunakan kunci jawaban, baik untuk evaluasi dengan tes objektif maupun tes uaraian. Hal ini disamping untuk mempermudah pemeriksaan juga untuk menghindari unsur subjektif dalam memberi angka. Angka yang diperoleh dari hasil pemeriksaan masih dalam bentuk angka mentah. Agar angka masak (angka terjabar) dapat diperoleh maka perlu dilakukan pengolahan dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. 

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support