Tidak ada perbuatan yang sangat mustahil sehingga tidak bisa dilakukan di kehidupan ini. Keseluruhan hidup mu seharusnya di jalani sebagai
laku kepahlawanan.
-Leo Tolstoy-
Tiada yang lebih kita hargai keberanian, tapi
tiada juga yang lebih sedikit jumlahnya. Apa memang begitu adanya? Sesuatu di
hargai karena langka?
Bisa saja.
Namun keberanian yang pertama di antara empat
kebajikan cardinal bukanlah batu permata langka. Keberanian bukan berlian,
produk proses miliaran tahun. Keberanian bukan minyak bumi, yang mesti disedot
dari dalam tanah. Keberanian bukan sumber daya tak terbarukan, yang dibagi
secara acak atau hanya bisa dicapai sebagian pihak.
Bukan. Keberanian adalah sesuatu yang jauh
lebih sederhana. Keberanian bisa diperbaharui. Keberanian adalah sesuatu yang
bisa kita lakukan dalam seketika. Dalam urusan besar dan kecil. Fisik moral.
Kesempatan untuk keberanian tak terbatas, ada
setiap hari, dalam pekerjaan, dirumah, dimana-mana.
Namun tetap saja keberanian itu langka.
Mengapa?
Karena kita takut. Karena kita lebih mudah kalau
tidak terlibat. Karena kita punya urusan lain dan sekarang sedang tak punya
waktu. “saya bukan serdadu” kata kita, seolah bertempur di medan laga adalah
satu-satunya bentuk keberanian yang dunia perlukan.
Kita lebih suka main aman. Saya? Pahlawan? Itu
tampak egois, keterlaluan. Kita serahkan ke orang lain, yang lebih mampu, lebih
terlatih, dan lebih sedikit tanggungannya.
Bisa dimengerti, logis malah.
Namun jika semua orang berfikir begitu, apa
jadinya kita? “mestikah ditunjukkan,” kata penulis dan pembangkang Soviet
Aleksandr Solzhenitsyn, “bahwa sejak zaman dulu kemerosotan keberanian telah dianggap gejala
awalnya akhir?”.
Sebaliknya, semua momen terbesar dalam
sejarah manusia punya kesamaan entah itu pendaratan dibulan atau perjuanagn hak
sipil, laga terakhir di Thermopylae atau seni Renaisans: Keberanian orang-orang
biasa. Orang-orang yang melakukan apa yang perlu dilakukan. Orang-orang yang
berkata, “Jika bukan saya, siapa lagi?
(Dikutip dalam
buku Courage Is a Call to Action-Ryan Holiday)
0 Post a Comment:
Posting Komentar