A. PENGERTIAN DESAIN PEMBELAJARAN
Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar.
Sementarasebagai proses menurut Herbert Simon, desain pembelajaranadalah
proses pemecahan masalah. Tujuan dari sebuah desain menurutnya adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memcahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi
yang tersedia. Jadi, suatu desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan suatu masalah.
Dengan suatu desain, orang dapat melakukan langkah-langkah
yang sistematis untuk memcahkan persoalan tersebut. Dengan demikian,
suatu desain pada hakikatnya merupakan suatu suatu
proses yang bersifat linier yang diawali dari menentukan kebutuhan,
mengembangkan, rancangan untuk merespons kebutuhan,
kemudian mengujicobakan rancangan tersebut dan akhirnya menentukan
proses evaluasi untuk menentukan hasil terkait dengan efektivitas rancangan
yang telah disusun.
B. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PEMBELAJARAN
Di dalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen yang
berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu :
1. Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum ( curriculum
) berasal dari bahasa Yunani, curir yang artinya “pelari” dan curere yang
berarti “tempat berpacu”. yaitu suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari
dari garis start sampai garis finish. Secara terminologis, istilah kurikulum
mengandung arti sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harus ditempuh
atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu tingkatan atau ijazah. Pengertian
kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata pelajaran atau bidang studi dan
kegiatan-kegiatan belajar siswa saja, tetapi juga segala sesuatu yang
berpengaruh terhadap pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan
yang diharapkan. Misalnya fasilitas kampus, lingkungan yang aman, suasana
keakraban dalam proses belajar mengajar, media dan sumber-sumber belajar yang
memadai. kurikulum disini adalah salah satu komponen dari komponen
pembelajaran.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat. Dengan diterapkannya kebijakan pemerintah (Depdiknas) yaitu pengembangan kurikulum operasional dilakukan oleh setiap satuan pendidikan, maka seluruh jajaran di setiap satuan pendidikan harus memiliki pemahaman yang luas dan mendalam tentang landasan pengembangan kurikulum, dan secara operasional harus dijadikan rujukan dalam mengimplementasikan kurikulum di setiap satuan pendidikan yang dikelolanya.
2. Guru
Yang selanjutnya komponen pembelajaran itu sendiri yakni Gutu. Kata Guru berasal dari bahasa Sansekerta “guru” yang juga berarti guru, tetapi arti harfiahnya adalah “berat” yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Di dalam masyarakat, dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju, guru memegang peranan penting. guru merupakan komponen pembelajaran penting dari pembelajaran itu sendiri. Guru merupakan satu diantara pembentuk-pembentuk utama calon warga masyarakat. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Siswa
Yang ketiga komponen pembelajaran pembelajaran itu sendiri yakni siswa. Siswa atau Murid biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikuti suatu program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru. Yang artinya murid juga menjadi komponen pembelajaran. Dalam konteks keagamaan murid digunakan sebagai sebutan bagi seseorang yang mengikuti bimbingan seorang tokoh bijaksana. Meskipun demikian, siswa jangan selalu dianggap sebagai objek belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan serta kemampuan yang berbeda. Bagi siswa, sebagai dampak pengiring (nurturent effect) berupa terapan pengetahuan dan atau kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian.
4. Metode Pembelajaran
Komponen pembelajaran selanjutnya
yakni, Metode pembelajaran adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu
proses belajar-mengajar agar berjalan dengan baik, metode-metode tersebut
antara lain :
a. Metode Tanya Jawab
Banyak sekali metode-metode pembelajaran, metode tersebut menjadi komponen pembelajaran yang penting dalam menentukan keberhasilan dalam sebuah pendidikan tersebut. Metode tanya jawab adalah metode aktif learning yang berpusat pada siswa yang sesuai dengan kurikuylum yang kita gunakan saat ini yakni kurikulum kurtilas yang berpusat pada siswa. Metode Tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu.
b. Metode Diskusi
Metode diskusi juga menjadi metode yang digunakan dealam pembelajaran kurtilas yang mengharuskan peserta didik mampu untuk bekerja sama dalam kelompok. itulah mengapa metode juga penting dalam sebuah pembelajarean dan menjadi komponen pembelajaran. Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
5. Materi Pembelajaran
Komponen pembelajaran selanjutnya
yakni Materi Pembelajaran. Materi juga merupakan salah satu faktor penentu
keterlibatan siswa. Adapun karakteristik dari materi yang bagus menurut Hutchinson
dan Waters adalah:
a. Adanya teks yang menarik.
b. Adanya kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan serta meliputi kemampuan berpikir siswa.
c. Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah mereka miliki.
d. Materi yang dikuasai baik oleh siswa maupun guru.
6. Alat Pembelajaran (Media)
Baca jugan memahamai media pembelajaran Selanjutnya komponen pembelajaran yakni alat pembelajaran (media). Media adalah alat perantara untuk menyampaiakan pesan atau informasi. Seoarang pengajar tidak akan terlepas dariu yang namanaya media pembelajaran seorang guru juga media pembelajaran. Itulah mengapa media menjadi Komponen pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Media pembelajaran adalah perangkat lunak (soft ware) atau perangkat keras (hard ware) yang berfungsi sebagai alat belajar atau alat bantu belajar. Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih.
7. Evaluasi
Komponen pembelajaran yang terakhir
yakni Evaluasi pembelajaran. Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu
“Evaluation”. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Ada pendapat lain yang
mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya,
sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui
sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan
kemampuan belajar.
C. FUNGSIMASING-MASING KOMPONEN PEMBELAJARAN
Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum, guru juga sebagai pengembang kurikulum. Bagi guru, memahami kurikulum merupakan suatu hal yang mutlak.
Setelah guru mempelajari kurikulum
yang berlaku, selanjutnya membuat suatu desain pembelajaran dengan
mempertimbangkan kemampuan awal siswa (entering behavior), tujuan yang
hendak dicapai, teori belajar dan pembelajaran, karakteristik bahan yang akan
diajarkan, metode dan media atau sumber belajar yang akan digunakan, dan
unsur-unsur lainnya sebagai penunjang. Setelah desain dibuat, kemudian KBM atau
pembelajaran dilakukan. Dalam hal ini ada dua kegiatan utama, yaitu guru
bertindak mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua kegiatan tersebut
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada akhirnya
implementasi pembelajaran itu akan menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil ini
akan memberikan dampak bagi guru dan siswa. Setiap komponen pembelajaran akan
salaing terkait satu sama lain.
Komponen pembelajaran utama yang
menentukan pembelajaran itu sendiri yakni guru. Bagi setiap guru, dituntut
untuk memehami masing-masing metode secara baik. Dengan pemilihan dan
penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi pelajaran yang diberikan
kepada siswa, maka akan meningkatkan proses interaksi belajar-mengajar. Siswa
juga akan memperoleh hasil belajar yang efektif dan mendapatkan kesempatan
belajar yang seluas-luasnya. Jika ada salah satu komponen pembelajaran yang
bermasalah, maka proses belajar-mengajar tidak dapat berjalan baik
REFERENSI
NovanArdywiyani,
DesainPembelajaranPendidikan,(Yogyakarta: ArRuzz Media)
0 Post a Comment:
Posting Komentar