"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Sabtu, 21 Januari 2023

BELAJAR JADI GURU SEPERTI BELAJAR NAIK SEPEDA

 

Jatuh dan bangun lagi, gagal dan belajar lagi,

Itu lebih baik dari pada menggagalkan belajar sendiri.

 

Walaupun guru adalah manusia biasa, tetapi ada hal yang harus luar biasa, dimana guru pada saat tertentu ia harus mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan, tetapi juga yang lebih penting adalah ia harus mengambil satu pertimbangan untuk banyak keputusan.

Disaat yang sama guru harus memperhatikan siapa siswa yang baik dan siapa yang nakal, siapa yang cepat dan siapa siswa yang lambat, serta siapa siswa yang butuh apresiasi dan siapa yang butuh koreksi. Guru juga harus menyeimbangkan saat kapan dia harus diam atau saat kapan dia harus mengambil tindakan, dan guru harus mempunyai keputusan.

Seperti sesaat baru belajar naik sepeda motor, bila kita berfikir mekanistik, maka kita harus satu persatu dipelajari, sejak dari bagaimana melakukan starter, pedal gas, injak rem, lihat kedepan, spion dan seterusnya. Setelah itu kita belajar praktek bagaimana melakukan apabila hendak berhenti, belok kanan belok kiri dan seterusnya. Tidak ada alasan lain, tetapi sebagian kita melakukan sambal praktek baru dipelajari ketentuan yang mekanistik, atau ketika praktek ditemukan mekanisme mengendarai sepeda motor. Demikianlah belajar sepeda motor ternyata teori itu sangat penting, akan tetapi praktek itu yang lebih utama.

Seperti belajar naik sepeda motor, bila satu persatu harus dipelajari dari sejak teori, kumpulan teori, baru terakhir mempraktekkannya, tentu akan berubah hasilnya. Seperti sebagian orang lainnya, ketika sepeda motor telah disiapkan, mental dan keberanian telah muncul dihadapan, maka belajar harus dilakukan dengan menyeimbangkan berbagai mekanisme tadi.

Maka sedikitnya ada empat alasan utama mengapa kita harus memadukan antara teori dan praktek pembelajaran yang baik, yakni.

Pertama, menjadi guru adalah mengerti satu persatu seluruh komponen yang ada dalam tugasnya. Dimana masing-masing komponen saling berkaitan dan tahu pula mana komponen yang berlawanan. Menjadi guru yang baik harus mengerti seluruh unsur pendidikan, komponen pendidikan yakni: peserta didik dengan segala keadaaanya, emdia, strategi, tujuan, kurikulum bahkan fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran yang tersedia maupun yang diharapkan.

Kedua, menjadi guru adalah seni memadukan antara hal-hal yang bersifat teoritis dengan suatu teknis. Bila kita melakukan pembelajaran maka langkah pertama adalah mempersiapkan pembelajaran dengan benar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.

Ketiga, menjadi guru adalah seperti composer banyak mempelajari menjadi factor untuk menuju satu keputusan yakni kegiatan pembelajaran. Namun yang lebih penting adalah banyak hal bagaimana menjadi satu factor untuk banyak hal yang sekaligus harus diramu dan dikombinasikan, diputuskan dan menjadi bagian rangkaian kegiatan menuju tujuan. Contoh, ada siswa yang nakal, ada strategi pembelajaran yang panjang, ada pula sumber belajar yang mahal, dan terdapat waktu yang singkat adalah bagian yang harus sesaat diputuskan bagaimana guru melakukan pembelajaran. Guru yang baik memiliki kemampuan manajerial mengkolaborasikan seluruh komponen menajdi satu kesatuan mencapai tujuan pembelajaran.

Keempat, menjadi guruyang tidak dapat mengambil keputusan pada saat yang tepat, adalah sama hanya dengan mengendarai sepeda motor melanggar lalulintas.maka ia akan mendapat teguran dari polisi lalu lintas karena melanggar aturan. Bukan hanya melakukan tugas mengendarai motor dengan benar, akan tetapi taat pada aturan lalu lintas adalah sebuah keharusan. Itulah guru seluruh rangakaian pekerjaannya ada aturan dan nilai yang mengiringi dan memberi makna bila kita kaitkan dengan tugas kehidupan.

Dalam hal inilah maka tugas guru adalah bukan sederhana, tetapi sangat ragam dan kompleks. Akan tetapi merencanakan belajar menjadi guru dengan baik dan benar, khususnya menyeimbangkan antara prakrtek dan teori kemudian praktek dan seterusnya adalah hal penting. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa, guru seharusnya menyadari bahwa mengajar merupakan pekerjaan yang tidak sederhana dan mudah. Sebaliknya mengajar sifatnya kompleks karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan.

Jelaslah bahwa interaksi antara guru, siswa, kegiatan pembelajaran, pengambilan keputusan, nilai seorang guru. Dengan demikian guru yang baik adalah guru yang mampu memahami teori pembelajaran secara tepat, dan mengambil keputusan secara bijak, serta melaksanakan secara tanggung jawab.

(Dikutip dalam buku Konsep Guru dan Pendidikan-Dr. Mardianto, M.Pd)

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support