"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Sabtu, 21 Januari 2023

HATI YANG SEHAT DAN HATI YANG MATI


 Oleh: Mhd. Reza Fahlevi, M.Pd

Kedudukan Hati

Hati adalah pusat penggerak seluruh alat fungsi tubuh dan pembantu kinerjanya. Sebagai pusat, hati berada di tengah-tengah, dilindungi dan di kelilingi tubuh. Hati merupakan organ tubuh yang paling mulia, unsur utama kehidupan, sumber ruh hewani, dan naluri alami.

Hati adalah pusat akal, ilmu pengetahuan, kelembutan, dan keberanian, kemuliaan, kesabaran, ketabahan, cinta, kerelaan, kemarahan, dan seluruh sifat-sifat kesempurnaan. Seluruh anggota baik luar maupun dalam beserta fungsinya merupakan pelayan-pelayan hati. Mata merupakan alat pengawas dan pengintai bagi hati yang dapat menyingkap semua hal yang tampak, ketika mata melihat sesuatu, maka ia akan menyampaikannya pada hati. Karena kuatnya hubungan antara mata dan hati, ketika ada tampak pada mata, maka mata berfungsi sebagai cermin yang menerjemahkan bagi orang yang melihat benda tersebut.

Abu Hurairah, Ra berkata, “Hati adalah raja, anggota tubuh adalah tentaranya. Jika rajanya baik, maka tentaranyanya akan baik. Dan jika rajanya buruk, maka tentaranya buruk.”

Dilihat dari sifat hidup dan matinya hati, maka hati terbagi menjadi tiga keadaan:

1.      Hati yang Sehat

Hati yang sehat adalah hati yang bersih, yakni hati yang harus dimiliki seseorang agar selamat menghadap Allah Swt. Disebutkan dalam firman-Nya,

“(Yaitu) di hari harta, dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”. (QS Asy-Syu’araa: 88-89)

            Al-Qalb as-salim adalah hati yang bersih dari menyekutukan Allah dari segala sisi. Sebaliknya, penghambaannya murni hanya untuk Allah atas kehendak, cinta, pasrah, kembali, tunduk, takut dan harapan. Hati ini murni amalnya karna Allah, mencintai hanya karena Allah dan membenci hanya karena Allah. Memberi hanya karena Allah dan melarang hanya karena Allah.

            Inipun belum cukup sampai disini, hati harus elamat dari tunduk dan patuh pada selain utusan Allah. Hati hanya mengikat dengan ikatan kuat kepada utusan Allah, tidak kepada yang lain, sehingga patuh dan mengikuti utusan Allah semata dalam setiap ucapan dan tindakan, yang meliputi:

a.       Ucapan-ucapan hati yaitu: akidah

b.      Ucapan-ucapan lisan, yaitu kabar dalam hati

c.       Tindakan-tindakan hati, yaitu kehendak, cinta, benci dan hal-hal yang mengiringinya.

d.      Tindakan-tindakan anggota tubuh.

Sehingga yang menjadi hakim/penentu dalam semua aktivitas tersebut, dari kecil sampai yang besar adalah sesuatu yang di bawa oleh Rasul. Ia tidak tergesa-gesa melakukan suatu tindakan baik berupa akidah, ucapan maupun amal.

2.      Hati yang Mati

Hati yang kedua ini merupakan kebalikan hati yang pertama (sehat) yaitu hati yang mati dan tidak ada kehidupan di dalamnya. Ia tidak mengenal Tuhannya, tidak menyembah sesuai perintah Tuhannya, dan Tuhan pun tidak mencintai dan tidak meridhainya. Bahkan ia tetap bertindak menurut syahwat dan kesenangan saja, meskipun itu dimurkai dan dibenci Tuhannya. Ia tidak perduli apakah Tuhannya ridho atau murka ketika menjalankan syahwat dan keinginan nya.

Ia lebih mendahulukan cinta hawa nafsunya dari pada ridho Tuhannya. Maka hawa nafsu adalah pemimpinnya, syahwat sebagai komandannya, kebodohan sebagai penuntunnya, dan lalai adalah kendaraannya.

Dari kejauhan, ia di panggil untuk kembali kepada Allah dan negeri akhirat, namun ia enggan memenuhi panggilan orang yang memberi nasehat, sebaliknya mengikuti setiap langkah dan keinginan setan. Benci dan senangnya tergantung pada dunia. Hawa nafsu telah membuatnya tuli dari selain perkara batil. Keberadaannya di dunia seperti gambaran yang dikatakan tentang malam,

“Ia adalah musuh bagi orang yang pulang dan kedamaian bagi para penghuninya. Barang siapa yang dekat dengan malam, tentu ia akan mendekat dan mencintainya.”

Maka membaur dengan orang yang memiliki hati ini adalah penyakit, bergaul dengannya adalah racun, dan bersanding dengannya adalah kehancuran.

3.      Hati yang Sakit

Hati yang ketiga adalah hati yang memiliki kehidupan namun terjangkit penyakit. Ia memiliki dua unsur yang sesekali setiap dari satu unsur akan menarik pada unsur yang lain dan kemudian ia akan mengarah pada unsur yang dominan. Di dalamnya masih ada unsur kehidupan yakni cinta kepada Allah, iman, ikhlas, dan tawakal. Di dalamnya juga ada unsur kehancuran dan kerusakan, yaitu mencintai syahwat (kesenangan hati) dengan lebih mendahulukannya, ketamakan untuk mencapainya, dengki, sombong, membanggakan diri, dan cinta kemuliaan di dunia dengan memiliki jabatan. Ia di uji dengan dua ajakan, yaitu:

Pertama, ajakan yang mengajaknya kembali kepada Allah, Rasul Nya, dan akhirat. Kedua, ajakan yang mengajaknya menuju dunia yang sesaat. Kemudian ia akan memenuhi ajakan dari pintu yang paling dekat dan paling rendah di sampingnya.

Hati yang pertama adalah hati yang hidup, tunduk, lembut, dan insaf, hati yang kedua adalah hati yang kering dan mati, dan hati yang ketiga lebih dekat dengan keselamatan atau lebih dekat dengan kehancuran.

Hati yang Sehat Tidak Bisa di Pengaruhi oleh Setan

Bisikan-bisikan yang telah dihembuskan oleh setan pada telinga dengan kata-kata, begitu juga dengan hati dengan hal-hal yang syubhat dan keragu-raguan, merupakan fitnah bagi dua hati (hati sakit dan hati mati) dan menjadi penguat bagi hati yang hidup dan sehat. Karena hati sehat menolak hal-hal tersebut, membencinya, dan memusuhinya. Ia tahu bahwa yang benar adalah kebalikannya, sehingga hatinya akan tunduk, tentram, dan patuh pada yang benar. Ia juga mengetahui perkara-perkara batil yang ditimpakan pleh setan, sehingga akan menambah keimanan dan kecintaan pada yang benar serta mengingkari dan membenci hal-hal yang batil.

Hati yang terkena fitnah akan senantiasa dalam keraguan pada hal-hal yang ditimpakan setan. Sedangkan hati yang sehat dan bersih, selamanya tidak akan terpengaruh akan hal-hal yang dimasukkan setan selamanya.

 

(Dikutip dalam Kitab: Thibbul Qulub-Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)

 

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support