Pada masa kekhalifahan Usman bin
Affan, periwayatan hadis tetap dilakukan dengan cara yang sama dengan dua
khalifah pendahulunya. Sikap kehati-hatian dalam menyampaikan dan menerima
periwayatan hadis selalu dipegang oleh Usman bin Affan. Hanya saja, usaha yang
dilakukan oleh Usman bin Affan tidak setegas yang dilakukan oleh Umar bin
Khattab ra. Sikap kehati-hatian Usman bin Affan dapat dilihat, misalnya, pada
saat beliau berkhutbah, dimana beliau meminta kepada para sahabat untuk tidak
banyak meriwayatkan hadis yang mereka tidak pernah mendengar hadis tersebut
pada masa Abu Bakar as-Siddiq rad an Umar bin Khattab ra. Dengan pernyataan
ini, Usman bin Affan ingin menunjukkan bahwa dalam persoalan periwayatan hadis
dirinya ingin juga bersikap hati0hati seperti yang dilakukan oleh khalifah
pendahulunya.
Sikap kehati-hatian yang dilakukan
Usman bin Affan ini tentunya juga berpengaruh kepada banyak sedikitnya beliau
meriwayatkan hadis. Ahmad bin Hambal misalnya, meriwayatkan hadis Nabi Saw yang
diriwayatkan oleh Usman bin Affan ini tidak lebih dari empat puluh buah hadis.
Itupun banyak matan yang terulang karena perbedaan sanad. Atau dengan kata
lain, jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Usman bin Affan tidak sebanyak jumlah
hadis yang diriwayatkan oleh Umar.
Meskipun Usman dalam khutbahnya
menyeru umat Islam untuk berhati-hati dalam meriwayatkan hadis, pada zaman ini
kegiatan umat Islam dalam meriwayatkan hadis telah banyak jika dibandingkan
dengan kegiatan periwayatan hadis pada zaman dua khalifah sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena selain pribadi Usman tidak sekeras Umar, juga karena semakin
luasnya wilayah Islam sehingga mengakibatkan bertambahnya kesulitan
pengendalian periwayatan hadis secara ketat.
Sumber : Ilmu
Hadis Kementerian Agama RI
NB: (Untuk
kalangan Siswa Madrasah Aliyah Kelas X)
0 Post a Comment:
Posting Komentar