"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Selasa, 08 Agustus 2023

UJUB DAN CARA MENGHILANGKAN NYA

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Ubaidah, dari Ibnu Mas’ud, katanya :”Faktor penyebab selamat ada dua, yaitu: Takwallah dan niat. Dan faktor penyebab bisana juga dua, yaitu: Putus asa dan membanggakan amalnya.

Dizaman dahulu ada seorang abid, telah beribadah selama 70 tahun (siangnya puasa) berbuka hanya setiap sabtu, lalu ia punya hajat dan dipanjatkan kepada Allah, tetapi tidak terpenuhi, akhirnya menyesal dan katanya: “Hai badanku sendiri, seandainya kau punya kebaikan, pasti dipenuhi keinginanmu itu, hal ini faktor penyebab adalah dosa (kesalahan) mu sendiri”. Kemudian datanglah malaikat dan berkata: “Hai anak Adam, ketika kamu Tawadhu’ (merendahkan diri), hal itu lebih baik dibandingkan dengan ibadahmu sepanjang 70 tahun itu”.

Kisah serupa juga disampaikan oleh Sya’by “Ada orang diberi keistimewaan (yakni), ketika panas terik dinaungi “awan” dari padanya, kemudian dia (yang punya keistimewaan) itu ujub dan berkata: “Manusia seperti kau ingin berjalan dibawah naunganku? Lalu keduanya berjalan, dan setelah bersimpang jalan (berpisah), tahu-tahu keistimewaan orang itu lenyap, pindah kepada orang yang dihina (awan berbalik menaungi orang yang dihina tadi).

Ditengah-tengah menyampaikan khutbah Umar Abdul Aziz berhenti sebentar, khawatir ada rasa ujub dihatinya, dan ketika menulis, ia merobeknya karena takut ujub seraya berdoa sebagai berikut: “Allhumma inni a’udzubika min syarri nafsi” yang artinya “ Ya Allah aku berlindung kepadamu dari keburukan nafsuku”

Nabi Daud pergi beribadah selama satu tahun dipesisir, sesudah itu berdoa: Ya Tuhan, punggungku terasa panas, pandanganku lemah, air mataku kering, dan aku nelum tahu persis bagaimana tentang nasibku. Lalu dijawab, lewat seekor katak: “Hai utusan Allah, ibadahmu selama satu tahun itu kau undat-undat?

Demi Allah, aku  bertasbih dipesisir ini selama 60 tahun. Juga memuju Tuhan, sampai persendianku terasa gemetar karena takutnya kepada Allah. Kemudian Nabi Daud menangis. Demikian pula dialami oleh Musa A.s sesudah dia membunuh orang tanpa disengaja.

Kisah diatas merupakan pelajaran bagi kita untuk tidak mengungkit, mengeluh apalagi membanggakan amal ibadah yang kita kerjakan. Sebagai seorang muslim kita harus membersihkan hati kita dari sifat ujub. Berikut tips agar dapat menghapus rasa ujub didalam hati kita, yaitu:

1.      Tahu persis bahwa: “Taufik dan hidayah untuk beramal itu dari Allah, lalu  bersyukur kepada Allah dan tidak bangga dengan amalnya.

2.      Tahu persis bahwa nikmat itu dari Allah, dan mensyukurinya serta tidak bangga dengan amalnya.

3.      Takut amalnya tidak diterima, dan otomatis dia tidak bangga atas amalnya.

4.      Menyesali perbuatan dosa-dosanya terdahulu, lalu khawatir mengalahkan kebaikannya, kemudian jauh dari rasa bangga dengan amalnya.

Orang yang tidak tahu persis hasil amalnya (kelak dihari kiamat) pasti tidak berani membanggakannya, dan hal ini adalah menimpa setiap orang, oleh karena itu tidak pantas seseorang ujub atas amalnya.

Sumber: Tanihul Ghafilin-Al Faqih Abu Laits As Samarqandi

 

 

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support