Kitab
“Sunan Abī Dawūd”, disusun oleh Imam
Abū Dawūd ketika beliau di Tarsus, sebuah kota kecil di Irak, selama dua puluh
tahun. Dari 500.000 hadis yang berhasil dikumpulkan, Imam Abū Dawūd hanya
mencantumkan 4.800 hadis dalam kitab sunan-nya. Kitab “sunan”, berbeda dengan
kitab jami’, musnad, atau yang lainnya. Kalau Jāmī’ mencakup semua tema
keagamaan, sedangkan sunan hanya memuat hadishadis yang berkaitan dengan
masalah fikih saja. Sistematika penulisan hadis di dalamnya pun biasa mengikuti
tema-tema yang lazim dalam susunan kitab fikih. Adapun Musnad, adalah kitab
hadis yang disusun berdasarkan sanad hadis mata rantai periwayatan hadis dari
para sahabat Nabi Saw. Biasanya kitab musnad mendahulukan hadis-hadis yang
berasal dari sahabat-sahabat utama. Model kitab musnad seperti ini dapat kita
jumpai semisal pada kitab Musnad Imam Ah ̣mad bin Ḥanbal.
Seleksi
yang dilakukan Imam Abū Dawūd terhadap hadis demikian ketat sebelum dituliskan
dalam kitab Sunan-nya. Hadis hasil seleksi itu oleh Imam Abu Dawud
dikelompokkan ke dalam 35 “kitab” dan sekian ratus “bab”. Masing-masing “kitab”
membicarakan satu tema pokok tertentu, sedangkan setiap “bab” berisi beberapa
buah hadis yang menjelaskan tema pokok tersebut, 35 “kitab” yang dimaksud sebagai
berikut: 1. Kitab at-̣Taharah ̣ 2. Kitab aṣ-Ṣalat 3. Kitab az-Zakat 4. Kitab
al-Luqaṭah 5. Kitab an-Nikaḥ 6. Kitab at-̣Talāq ̣ 7. Kitab aṣ-Ṣaum 8. Kitab
al-Jihad 9. Kitab ad-Ḍahāya 10. Kitab aṣ-Ṣaid 11. Kitab al-Waṣaya 12. Kitab
al-Farā’iḍ 13. Kitab al-Kharaj wa al-Fai Wa al-Imarah 14. Kitab al-Janāiz 15.
Kitab al-Aiman Wa an-Nuẓur 16. Kitab al-Buyu’ wa al-Ijarah 17. Kitab al-Ijārah
18. Kitab al-Aqḍiyah 19. Kitab al-‘Ilm 20. Kitab al-Asyribah 21. Kitab
al-Aṭ'imah 22. Kitab at-Tibb ̣ 23. Kitab al-‘Atqu 24. Kitab al-Huruf Wa
al-Qirā’ 25. Kitab al-Ḥammām 26. Kitab al-Libās 27. Kitab at-Tarajjul 28.
Kitab al-Khatam 29. Kitab al-Fitan 30. Kitab al-Mahdi 31. Kitab al-Malāhim 32.
Kitab al-Hudūd 33. Kitab al-Diyat 34. Kitab as-Sunnah 35. Kitab al-Adab.
Di
dalam “Kitab Sunan”, Imam Abu Dawud
tidak hanya memuat hadis shahih, tetapi juga hadis-hadis hasan, dan hadis-hadis
d ̣a’if yang tidak terlalu lemah. Abu Dawudpun mencantumkan hadis-hadis yang
tidak disepakati oleh para ulama hadis untuk ditinggalkan. Adapun hadis-hadis
yang sangat lemah, tetapi dengan penjelasan sebab-sebab kelemahannya.
Hadis-hadis jenis ini, menurut beliau lebih baik dari pada pendapat orang
semata-mata. Kitab Sunan Abi Dawud ini diakui oleh mayoritas dunia muslim
sebagai salah satu kitab hadis yang paling autentik. Beberapa kitab Syarh dari
Sunan Abi Dawud antara lain:
Syarḥ
Ma’ālim as-Sunan karya Abu Sulaiman Ḥammad bin Muh ̣ammad bin Ibrahim al-Khat
̣t ̣ibī (w. 388 H). ‘Aun al-Ma’būd Syarh
Sunan Abu Dawud karya Syaikh Syarafatul Haq Muhammad Asyraf bin Ali Haidar
as-Siddiqi al-‘Azim Abadi (w. Abad ke-14).
Sumber
: Hadis Ilmu Hadis Kementerian Agama RI
NB:
Untuk Kalangan Siswa Madrasah Aliyah Kelas X
0 Post a Comment:
Posting Komentar