"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Selasa, 15 Agustus 2023

Metode Penyampaian Hadis Pada Masa Rasulullah saw.

Perhatian para sahabat Rasul Saw. yang begitu besar terhadap Al-Quran, tidak membuat mereka surut memperhatikan keberadaan hadis. Karena kecintaan mereka terhadap al-Quran sama besar kecintaan terhadap Rasulullah, maka mereka pun berlomba-lomba melestarikan hadis Nabi.

Berikut beberapa metode penyampaian hadis yang disampaikan oleh Rasulullah Saw kepada para sahabatnya:

Melalui Majelis atau Pengajian-Pengajian

Para sahabat selalu mendatangi pengajian-pengajian yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. Rasulullah Saw selalu menyediakan waktu bagi para sahabat untuk menyampaikan berbagai ajaran Islam. Para sahabatpun selalu berusaha mengikuti berbagai majelis yang disampaikan berbagai pesan-pesan keagamaan walaupun mereka mengikuti secara bergiliran. Jika ada sahabat yang tidak bisa hadir maka disampaikan oleh sahabat-sahabat yang hadir.

Melalui cara ini, para sahabat mendapatkan peluang yang besar untuk menyerap sebanyak mungkin informasi dari Nabi Muhammad Saw. Para sahabat memiliki semagat yang tinggi dan sangat haus akan fatwa-fatwa dari Nabi Muhammad Saw.

Mereka selalu meluangkan waktu untuk hadir ke majelis ilmu Rasulullah. Bahkan sebagian sahabat yang ada yang rela melakukan perjalanan yang sangat jauh untuk meminta solusi atas permasalahan yang mereka hadapi kepada Nabi Muhammad Saw.

Diantara sahabt ada yang sengaja membagi tugas untuk mendapatkan informasi yang berasal dari Nabi Muhammad Saw. Umar bin Khattab misalnya, membagi tugas dengan tetangganya untuk mendapatkan hadis dari Nabi Muhammad Saw. Apabila tetangganya pada suatu saat menemui Nabi, Umar ra pada keesokan harinya demikian seterusnya. Pihak yang bertugas menemui Nabi dan memperoleh berita dari Nabi, mereka segera menyampaikan berita tersebut kepada yang tidak bertugas. Pada saat demikian terjadi periwayatan hadis oleh sahabat dari sahabat yang lain. Hadis tidak semata-mata diriwayatkan dari Nabi, tetapi sebagian diriwayatkan oleh sahabat dari sahabat yang lain.

Peritiwa Yang dialami Rasulullah Saw sendiri

Dalam hal ini Rasul menyampaikan hadis berkaitan dengan peristiwa yang dialaminya sendiri. Secara kebetulan sahabat yang menyertai rasul bisa menyampaikan kepada yang lain.

            Sahahat Bertanya

Di antara para sahabat ada yang mengalami berbagai persoalan kemudian mereka menanyakan langsung kepada Rasulullah Saw tentang bagaimana hukumnya terhadap persoalan tersebut. kemudian Rasulullah segera memberikan fatwa atau penjelasan hukum tentang peristiwa tersebut. kasus yang dialami sahabat apakah kasus yang terjadi pada diri sahabat itu sendiri maupun terjadi pada sahabat yang lain. Singkatnya, jika di antara para sahabat mengalami suatu masalah, para sahabat tidak merasa malu bertanya langsung kepada Rasulullah, maka sahabat tersebut mengutus sahabat lainnya untuk bertanya kepada Rasulullah.

 Sahabat Menyaksikan Langsung

Kadang-kadang ada juga sahabat yang melihat secara langsung Rasulullah Saw melakukan satu-satu perbuatan, hal ini berkaitan dengan ibadah seperti, sholat, zakat, puasa, dan ibadah haji serta ibafdah-ibadah lainnya. Para sahabat yang menyaksikan hal tersebut segera menyampaikan untuk sahabat lain atau generasi sesudahnya, diantaranya yaitu peristiwa yang terjadi antara Rasulullah dengan malaikat Jibril mengenai iman, Islam, Ihsan dan tanda-tanda hari kiamat.

Ceramah atau Pidato ditempat Umum

Melalui ceramah atau pidato ditempat yang terbuka sebagaimana ketika khutbah pada haji Wada’. Pada saat menunaikan haji pada tahun 10 H (631 H) Nabi menyampaikan khutbah yang sangat bersejarah di hadapan ribuan kaum muslimin yang menunaikan ibadah haji. Isi khutbah beliau banyak terkait dengan bidang mu’amalah, siyasah, jinayah, dan hak asasi manusia.

Perbedaan Tingkat Penerimaan Hadis dikalangan Sahabat

Para sahabat memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi untuk menyampaikan sebanyak mungkin apa yang telah diajarkan oleh Nabi. Situasi dan latar belakang sosio-historis mereka amsing-masing menunjukkan keberagaman tingkat penerimaan hadis mereka. Sebagian ada yang tinggal dikota, sebagian lagi ada yang dikampung. Jarak mempengaruhi frekuensi pertemuan mereka dengan Nabi, sehingga juga berdampak pada banyak sedikitnya hadis yang mereka dapatkan.

Pada periode ini, terjadi perbedaan tingkat penerimaan hadis dikalangan sahabat. Sahabat satu dengan yang lain tidak sama dalam hal perolehan dan penguasaan terhadap hadis Nabi Saw. diantara mereka ada yang memiliki banyak hadis sedang yang lain hanya sedikit. hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

·       Perbedaan frekuensi kebersamaan dengan Rasulullah Saw

·   Perbedaaan tingkat kemampuan tulis-menulis dan kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing sahabat

·  Perbedaan waktu masuk Islam. Ada yang masuk Islamnya lebih awal, ada pula yang belakangan.

Para sahabat yang tergolong banyak menerima hadis dari Rasulullah terdapat beberapa kelompok, diantaranya: pertama, mereka yang pertama kali masuk islam atau yanga dikenal dengan as-sabiqun al-awwalun, seperti al-khulafaur-Rasyidin, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib serta Abdullah bin Mas’ud.

Kedua, mereka senantiasa berada disamping Nabi dan bersungguh-sungguh menghafal hadis, seperti Abu Hurairah, atau mereka yang mencatatnya, seperti Abdullah bin Amr bin Ash ra. Ketiga, mereka memiliki usia panjang, seperti Anas bin Malik, Abdullah bin Abbas ra. Keempat, mereka yang secara pribadi erat hubungannya dengan Nabi Saw, seperti Aisyah dan Ummu Salamah.

Sumber : Ilmu Hadis Kementerian Agama RI

NB: (Untuk kalangan Siswa Madrasah Aliyah Kelas X)


 

 

 

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support