"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Rabu, 30 Agustus 2023

BIOGRAFI IMAM TIRMIDZI BESERTA DENGAN KARYA-KARYANYA

Nama lengkapnya adalah Abū ‘Isā Muh ̣ammad bin ‘Isa bin Saurah bin Musa bin adḌah ̣h ̣āk as-Salam al-Bagawī at-Tirmiżī. Dilahirkan di kota Tirmiżī, Iran pada tahun 209 H/824 M. Sejak kecil, ia sudah memiliki hasrat yang besar untuk mempelajari hadis. Oleh karena itu, mencari ilmu sudah menjadi bagian hidupnya. Ia sebagaimana para ulama yang lain berguru tidak hanya kepada satu orang melainkan kepada banyak ulama di berbagai kawasan negara Islam. Merantau dari satu kota ke kota yang lain untuk mencari ilmu merupakan suatu kehormatan bagi yang ingin mendapatkan ilmu secara mendalam. Ia mengunjungi beberapa kota seperti Hijaz, Irak, dan Khurasan.

Imam at-Tirmiżī memiliki berbagai guru di antaranya; Imam al-Bukhārī, Muslim, Abū Dawūd, dan para guru mereka. Adapun para murid at-Tirmiżī yang terkenal antara lain; Makhlul bin Fad ̣al Muh ̣ammad bin Muhżammad al-Anbār Hammad bin Syākir, Abdurrahman bin Muh ̣ammad an-Nafsiyyun, al-Haisyam bin Kulaib as-Syasyi, Ahmad bin Yusuf al-Nasafi, dan Abu al-Abbas Muhammad bin Mahbub al-Mahbubi. Diapun terkenal sebagai seorang yang amanah, kuat dan cepat hapalannya.

Karyanya yanga terkenal adalah al-Jāmi' atau Sunan at-Tirmiżī. Di dalam kitab ini ia mengklasifikasikan kualitas hadis menjadi sahih ̣, hasan, dan da'if. Setelah selesai menulis kitab ini beliau perlihatkannya kepada para ulama Hijaz, Irak, dan Khurrasan. Mereka bersenang hati dan bangga melihatnya.

Beliau berkata : “Aku tulis bukuku ini dan telah aku sodorkan kepada para ulama Hijaz, Irak, dan Khurrasan dan mereka menyenanginya. Barang siapa di rumahnya terdapat kitab Sunan ini, maka seakan-akan di rumahnya ada seorang Nabi yang berbicara.”

Selain kitab Sunan at-Tirmiżī, beliau juga menulis banyak kitab antara lain: Kitab Al- ‘Ilāl, Kitāb At-Tārikh, Kitab Asy-Syamā’il an-Nabawiyyah, Kitab Az-Zuhd, dan Kitab Al-Asmā’ wal-Kunā. Setelah menjalani perjalanan panjang untuk belajar, mencatat, berdiskusi dan tukar pikiran serta mengarang, ia pada akhir kehidupannya mendapat musibah kebutaan, dan beberapa tahun lamanya ia hidup sebagai tuna netra; dalam keadaan seperti inilah akhirnya at-Tirmiżī meninggal dunia. Ia wafat di Tirmiz pada malam Senin 13 Rajab tahun 279 H (8 Oktober 892) dalam usia 70 tahun.

Sumber : Ilmu Hadis kementerian Agama RI

NB : Untuk Kalangan Siswa Madrasah Aliyah Kelas X

 

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support