Ibnul
Mubarak mempunyai nama lengkap Abdullah bin Al-Mubrak bin Wadhīh. Beliau lebih
dikenal dengan nama “Ibnul Mubrak”. Beliau dilahirkan pada tahun 118 H,
termasuk dari golongan ulama mutaqaddim; yang hidup pada masa tābi’-tabi’in,
seorang pemuka ulama awal abad II hijriah. Beliau habiskan usianya dalam
melakukan safarrihlah ilmiah yaitu dengan beribadah, berhaji, berjihad,
berdagang dan menimba Ilmu Hadis.
Menurut
Syaikh Abdul Halim Mahmud yaitu (tokoh ulama dan ilmuan dari Mesir), sedikitnya
ada tiga tokoh sufi utama yang hidup pada abad kedua hijriah; yaitu Sufyan al Tsauri,
Fudhail bin Iyadh, dan Abdullah bin Mubarak. merenungi kisah-kisah inspiratif
dari ketiga tokoh tersebut agar kita sebagai pelajar dapat mengambil teladan,
sikap dan perilaku positif guna mengikuti jejak mereka sebagai kaum muslim.
Di
antara ketiga sufi besar tersebut, Abdullah bin Mubarak adalah sufi yang
dianugerahkan harta kekayaan berlimpah. Berbeda dengan dua sufi lainnya. Konon
Abdullah bin Mubarak adalah seorang pedagang kaya raya dan dermawan. Kekayaan
yang dimiliki Abdullah bin Mubarak dan di sisi lain sebagai seorang sufi,
membuat ayahanda Fudhail bin Iy dh merasa muskyil. Lantas ia bertanya kepada
Abdullah bin Mubarak, “Engkau menyuruh
kami untuk berperilaku zuhud, jauh dari kemewahan dunia dan tidak
berlebih-lebihan, sementara dirimu sendiri memiliki harta kekayaan. Bagaimana
ini?”
Lantas
Abdullah bin Mubarak menjawab pertanyaan tersebut dengan bijak. Ia berkata: “ Wahai Abu Fudhail, aku bekerja sebagai
seorang pedagang agar aku mampu menjaga harga diriku, dan harta yang aku miliki
aku gunakan untuk taat dan beribadah kepada-Nya.”
Selain
itu, beliau juga sangat menghormati para ulama terutama guru-gurunya.Sosok guru
yang pertama kali beliau temui adalah al-Rabī’ bin Anas Al-Khuras ni. sekalipun
gurunya bernama al-Rabī’ dalam dekaman penguasa, namun Ibnul Mubarak tetap
berupaya untuk menimba ilmu darinya. Menimba ilmu hadis walau di balik jeruji
tersebut, beliau berhasil meriwayatkan sekitar empat puluh hadis darinya. Tak
heran beliau mendapatkan gelar sebagai al-Hafīz, Syekhul Islam dan Fakhr
Al-Mujāhidin.
Di
antara guru beliau lainnya adalah Sulaiman At-Taimi, Āshim Al-Ahw l, Humaid
Ath-Thawīl, al-rabi‟ bin Anas, Hisy m bin Urwah, Al-Jarīrī, Ismail bin Abi Kh
lid, Khalid Al-Hadza, dan masih banyak deretan ulama lainnya. Beliau juga
menulis hadis dari orang yang lebih muda dari usianya. Ahmad bin Hanbal
mengatakan, “Belum ada orang yang sezaman
dengan beliau yang lebih rajin dalam menuntut ilmu melebihi bnul Mubarak.”
Di
dalam suatu majelis ilmu ibnul Mubarak juga pernah berkata “Sanad adalah bagian dari agama, jika tanpa ada sanad maka setiap orang
akan berkata apapun yang ia inginkan tentang agama.”
0 Post a Comment:
Posting Komentar