Diriwayatkan oleh al-Imam adz-Dzahabi
Rahimullah di dalam Siyaru A’lamin Nubala` dan al-Hafizh Ibnu Hajar Rahimullah
dalam Tahdzibut Tahzib sebuah kisah dari Ahmad bin ‘Abdillah bin Abi Dawud
bahwasanya ia berkata, “Saya mendengar Abu ‘Isa at-Tirmidzi Rahimullah berkata,
‘Suatu ketika saya sedang dalam perjalanan menuju Mekkah. Dan ketika itu saya
telah menulis dua jilid kitab berisi hadits-hadits yang berasal dari seorang
Syeikh (guru). (secara kebetulan) Syeikh tersebut berpapasan dengan kami. Lalu
saya pun bertanya perihal syeikh tersebut. Mereka menjawab bahwa dia lah orang
yang saya maksud. Kemudian saya menemuinya. Saya mengira bahwa dua jilid kitab
itu ada padaku. Ternyata yang saya bawa bukanlah dua jilid tersebut, melainkan
dua jilid lain yang mirip dengannya. Ketika saya telah bertemu dengannya, saya
memohon untuk mendengar hadits darinya. Dan ia pun mengabulkan permohonan
tersebut. Kemudian ia membacakan hadits yang dihafalnya. Di sela-sela pembacaan
itu ia mencuri pandang dan melihat bahwa kertas yang kupegang masih putih
bersih tanpa ada tulisan apa pun.
Demi melihat hal ini, ia berkata,
‘Tidakkah engkau malu kepadaku?’
Lalu aku pun menjelaskan kepadanya bahwa
apa yang ia bacakan itu telah kuhafal semuanya.
Coba bacakan!’ Suruhnya
Lalu aku pun membacakan seluruhnya secara
beruntun. Ia bertanya lagi, ‘Apakah telah engkau hafalkan sebelum datang
kepadaku?’
‘Tidak,’ jawabku.
Kemudian saya meminta lagi agar ia
meriwayatkan hadits yang lain. Ia pun kemudian membacakan empat puluh buah
hadits yang tergolong hadits-hadits yang Gharib (asing), lalu berkata, ‘Coba
ulangi apa yang kubacakan tadi,’
Lalu aku membacakannya dari pertama sampai
selesai; dan ia berkomentar, ‘Aku belum pernah melihat orang seperti
engkau.".
0 Post a Comment:
Posting Komentar