“Istirahatkan dirimu untuk mengurus (urusanmu sendiri).
Sesuatu yang telah diurus oleh selain untuk dirimu,
maka engkau tidak perlu lagi melakukannya”
Istirahatkanlah dirimu yang begitu
berharga dan sangat Anda cintai itu untuk mengurus sesuatu yang telah diurus
dan diatur oleh Penguasaanmu, seperti megurus rezeki, jodoh, kematian, dan lain
sebagainya. Itu adalah masalah takdir yang tidak dapat diganggu gugat oleh
siapapun. Allah Swt telah menentukannya di Lauh Mahfuz semenjak zaman Azali,
bahkan para malaikat yang berada didekat-Nya pun tidak mengetahui sesuatu yang
ditetapkan-Nya. itu adalah ilmu gaib yang tidak diketahui oleh selain-Nya.
Dalam hal ini, penulis lebih fokus
membicarakan masalah rezeki. Sebab, ada diantara manusia yang menyangka tidak
akan mendapat rezeki atau kehilangan rezeki jika ia memanfaatkan sebagian
waktunya untuk menjalankan kewajiban beribadah kepada-Nya. padahal,
kenyataannya tidaklah seperti itu. Antara ibadah dan usaha dapat disandingkan
dan berjalan bersama-sama.
Jikalau rezeki telah ditentukan
kadarnya oleh Allah Swt, dan seorang hamba tidak akan meninggal sampai
rezekinya tercukupi, maka tidak ada lagi yang perlu anda takutkan. Tugas Anda
hanyalah bekerja dan berusaha, kemudian bertawakkal kepada-Nya. jikalau Dia
memberimu rezeki dengan nominal tertentu setiap harinya, maka itulah bagian
Anda. Tidak usah protes dan mengomel sana-sini, seolah-olah Anda tidak percaya
terhadap ketentuan-Nya.
Sumber: Al Hikam- Syekh Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari
0 Post a Comment:
Posting Komentar