Menyampaikan kebaikan
merupakan suatu anjuran yang di perintahkan Allah dan Rasul-Nya. Bahkan diberi
ganjaran berupa pahala hingga dimasukkan ke dalam surga oleh Allah Swt. Namun yang
paling utama dalam berbuat kebaikan adalah mengajak keluarga terlebih dahulu dalam
ketakwaan kepada Allah kemudian
menegurnya ketika ia enggan mengerjakan perintah dan melanggar larangan-Nya. Diriwayatkan
oleh Tirmidzi dari Umar bin Khattab, dia berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab”.
Maka dari itu
mulailah dari diri sendiri dan keluarga kita terlebih dahulu yaitu dengan
mendidik dan mengajarkan takwa kepada mereka. Mengenalkan Allah sebagai Rabbnya
bukan sekedar kenal tetapi juga menyembah-Nya. Hakikat mengenal Allah sebagai
Tuhan adalah dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan segala
sesuatu apapun. Kemudian mengenalkannya dengan para Nabi-nabi Allah dan
Rasulullah Saw ini sangat penting dikarenakan pengaruh budaya barat yang masuk
dan meracuni generasi muda Islam serta membutakan mereka akan agama, sehingga
agama tidak dianggap penting di zaman sekarang. Mengedepankan tren dan
membelakangi agama merupakan bukti nyata yang terjadi di generasi saat ini.
Coba anda perhatikan
di tengah-tengah masyarakat dan lihatlah bagaimana generasi anak muda Islam
sekarang. Lebih suka mengisi waktu di tongkrongan dibandingkan memenuhi
panggilan azan (sholat) di masjid. Sholat bukan prioritas uatma dalam hidup. Kemudian
coba anda tes bacaan Al-Quran anak muda sekarang, sekiranya ada 10 pemuda
berkumpul dan hanya ada 2 atau 3 diantaranya yang pandai membacanya (Al-Quran),
minat membaca Al-Quran sudah luntur bahkan sudah hilang. Selanjutnya coba anda
perhatikan gaya berpakaian ataupu penampilan anak-anak muda sekarang baik laki-laki dan perempuan, tidak
lagi sesuai dengan anjuran agama. Yang perempuan dengan lantangnya menggunakan
pakaian ketat atau pakaian yang terbuka auratnya. Kemaksiatan dijadikan suatu
kebanggaan bagi mereka bahkan dianggap hebat bagi rekannya. Dan adab sudah
sangat jauh, pemuda tidak lagi menghormati yang tua dan yang tua tidak lagi
memberi contoh yang baik kepada pemuda bahkan terang-terangan memberi contoh
yang tidak baik. Dan masih banyak lagi studi kasus kita perhatikan di tengah
masyarakat yang melanggar perintah dan larangan dari Allah Swt.
Terjadinya pelanggaran-pelanggaran
tersebut tentu dikarenakan kelalain dari kedua orang tua yang tidak membatasi
aktivitas atau tidak mendidik anaknya. Sehingga terjadilah perbuatan-perbuatan
yang melampaui batas yang mengahancurkan keimanan dan ketakwaan nya kepada
Allah.
Maka dari itu sebagai
orang tua yang dititipkan oleh Allah Swt berupa anak sudah semestinya untuk
menjaga, memelihara dan melindungi titipan (anak) tersebut dari api neraka. Sebagaimana
firman Allah Swt:
“Hai Orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluarga mu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(QS. At-Tahrim: 6)
Keterangan.
Wahai yang
mempercayai Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, Muhammad sebagai
nabi dan Rasul, Al-Quran sebagai undang-undang, jagalah dirimu dan keluargamu
dengan mendekatkan diri kepada Allah Pemilik alam semesta, jagalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu-batuan,
malaikat-malaikat yang kasar dan kuat sebagai eksekutornya, melaksanakan apa
yang diperintahkan oleh Tuhan-Nya dan tidak pernah membangkang.
Ad-Dahak berkata, :
“Menjadi kewajiban seorang muslim untuk mengajari anak, keluarga, kerabat, dan
budaknya mengenai hal-hal yang diwajibkan Allah kepada mereka, serta
perkara-perkara yang semestinya dijauhi mereka.”
Lantas bagaimana cara
kita berlindung dari api neraka?
Berlindung dari api
neraka bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:
1.
Iman dan Amal shalih
Allah
menyeru dengan mereka dengan seruan
keimanan, dengan demikian mereka adalah orang-orang yang beriman, sementara
iman dana mal shalih adalah dua hal yang saling berkaitan, hal ini tertera
dalam Al-Quran dalam berbagai ayat Al-Qiran seperti firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan beramal shalih, bagi mereka adalah surga firdaus menjadi tempat
tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.” (QS. Al Kahfi: 107-108)
2.
Shadaqah
Nabi
Saw bersabda: “Jagalah dirimu dari api
neraka walaupun hanya dengan separuh kurma, jika kamu tidak mampu maka dengan
perkataan baik.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Abu Udai bin Hatim)
Ada
sebuah hadits yang ditujukan khusus kaum wanita agar bersedekah jika mampu.
Dari Abu Said al-Khudri berkata, Rasulullah Saw melewati sekelompok wanita, dan
berkata, “Wahai para wanita,
bersedekahlah, karena saya melihat kalian adalah mayoritas penghuni neraka,” mereka
bertanya: “Kenapa wahai Rasulullah?”
Rasulullah Saw menjawab, “Kalian terlalu
sering melaknat dan kufur terhadap suami.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3.
Memberi Makan orang yang Lapar.
Allah
Swt berfirman:
“Apa yang menyebabkan kamu masuk
ke dalam (neraka) Saqar?. Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk
orang-orang yang melaksanakan sholat, dan kami tidak memberi makan orang
miskin.” (QS al
Mudatsir: 42-44)
Nabi
Saw bersabda,: “Berilah makan (orang yang
lapar), tebarkan salam, sambung tali silaturahim, kerjakanlah sholat malam
sementara orang-orang sedang nyenyak tidur, niscaya kamu akan masuk surge
dengan selamat.”
Ini
adalah cabang-cangan keimanan yang akan menyelmatkan seseorang dari neraka.
4.
Memperbanyak Istighfar
Allah
swt berfirman, “Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada
Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(An-Nisa’: 110)
5. Takwa kepada Allah
Yaitu
takut kepada-Nya, serta terus mengingat-Nya baik dalam zahir maupun batin.
Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa itu ditaman-taman dan sungai-sungai, ditempat yang
disenangi dan di sisi Tuhan Yang Maha Berkuasa.” (QS al Qamar: 54-55)
6.
Jujur dalam Perkataan dan
Perbuatan
Rasulullah
Saw bersabda, “Berlaku jujurlah kamu,
karena kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan
mengantarkan menuju surga, dan orang yang jujur akan ditulis Allah sebagai
orang yang jujur.” Sebaliknya kebohongan akan mengantarkan menuju neraka serta
hasil yang buruk, sabda Nabi Saw, “Dan jauhilah kebohongan, karena kebohongan
akan menyebabkan maksiat, dan maksiat mengantarkan manusia menuju neraka.”
7.
Menahan Amarah
Menahan
amarah yaitu mencegah dari keburukan, sementara balasan adalah sesuai dengan
jenis amalnya. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa
yang mampu menahan amarah sedangkan sebenarnya dia bisa melakukannya, maka
Allah akan mengundangnya bersama pemuka-pemuka makhluk, lalu Allah menghadiahi bidadari
yang cantik jelita, dia dapat memilih untuk menikahi bidadari tersebut sesuai
dengan seleranya.” (HR. Ahmad)
Setiap
orang hendaknya membenahi kualitas dirinya dengan ketaatan, memperbaiki
keluarga sebagaimana halnya seorang pengembala menggiring hewan peliharaannya. Dalam
hadis, “Setiap kamu adalah pemimpin, imam
adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap yang ia pimpin, seorang lelaki
adalah pemimpin dalam keluarga dan ia bertanggung jawab terhadap yang ia
pimpin, wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan ia bertanggung jawab
terhadap yang ia pimpin.” (HR. Bukhari)
0 Post a Comment:
Posting Komentar