"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Minggu, 28 Mei 2023

KETIKA IBLIS DI PENJARAKAN

 

Sumber Ilmu.Com- Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa Nabi Sulaiman As berdoa, memohon kepada Allah, “Ya Allah, Engkau telah menundukkan untukku manusia, jin, burung-burung dan para Malaikat. Ya Allah, aku ingin menangkap Iblis, merantai dan memenjarakannya, sehingga manusia tidak lagi berbuat maksiat.”

Atas permohonan Nabi Sulaiman itu, Allah Swt berfirman, “Wahai Sulaiman, tidak ada kebaikannya jika Iblis ditangkap” Tapi Sulaiman tetap memohon, “Ya Allah, (izinkan aku menangkap dan memenjarakan Iblis) keberadaan makhluk terkutuk itu sama sekali tidak mendatangkan kebaikan.” Allah Swt berfirman, “Jika Iblis tidak ada, maka banyak pekerjaan manusia yang akan mereka tinggalkan.”

Nabi Sulaiman tetap memohon, “Ya Allah, aku ingin menangkap dan memenjarakan makhluk terkutuk itu beberapa hari saja.” Karena Nabi Sulaiman terus meminta, maka Allah Swt berfirman, “Tangkaplah Iblis.” Maka nabi Sulaimanpun menangkapnya, kemudian merantai dan memenjarakannya.

Sebagaimana Nabi-nabi Allah yang lain, yang selalu memenuhi kebutuhan makan dari hasil usaha sendiri, maka demikian juga Nabi Sulaiman As mencari nafkah dengan membuat tas, untuk memenuhi kebutuhan hidup beliau. Padahal disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa didapur istana Nabi Sulaiman, setiap hari dimasak 4.000 ekor unta, 5.000 ekor sapi dan 6.000 ekor kambing (untuk dibagi-bagikan kepada orang yang memerlukan).

Meskipun demikian, Nabi Sulaiman tetap membuat tas dan menjualnya kepasar, untuk memenuhi kebutuhan makan beliau. Dan pada suatu hari, Nabi Sulaiman As membuat tas seperti biasanya, dan hendak dijual ke pasar, kemudian hasilnya akan dipakai membeli gandum untuk membuat roti.

Setelah tas dibuat, keesokan harinya Nabi Sulaiman mengutus anak buahnya untuk menjual tas itu ke pasar. Tapi apa yang terjadi? Mereka mendapati pasar itu sepi, tutup, tidak ada sama sekali kegiatan jual beli. Anak buah Nabi Sulaiman kembali dan mengabarkan keadaan pasar kepada beliau. Nabi Sulaiman bertanya,”Apa yang yang telah terjadi?” mereka menjawab, “Kami tidak tahu.”

Akhirnya, tas Nabi Sulaiman tidak bisa dijual. Pada hari berikutnya, anak buah Nabi Sulaiman kembali lagi ke pasar untuk menjual tas, tapi mereka mendapati pasar sepi. Tidak ada kegiatan jual beli. Malah mereka mendapati, orang-orang yang sudah kehilangan gairah hidup, orang-orang berbondong-bondong ke tempat pemakaman, tenggelam dalam mengingat kematian, dan tidak mau lagi bekerja.

Nabi Sulaiman bertanya kepada Allah, “Ya Allah, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa orang-orang tidak mau lagi berusaha mencari nafkah?”

Allah Swt mewahyukan kepada Nabi Sulaiman As, “Wahai Sulaiman, (semua itu disebabkan karena engkau telah menangkap dan memenjarakan Iblis, sehingga manusia tidak lagi bergairah untuk mencari nafkah. Bukankah Aku telah mengatakan kepadamu, bahwa menangkap Iblis itu tidak mendatangkan kebaikan?

Maka Nabi Sulaiman As pun membebaskan Iblis. Keesokan harinya, orang-orang kembali lagi beraktivitas. Pasar ramai lagi dengan kegiatan jual beli. Orang-orang sibuk lagi bekerja mencari nafkah. Wallahu A’lam.

Pelajaran

            Diantara pelajaran yang dapat kita petik dari kisah tersebut adalah, setiap keburukan tetap adalah keburukan. Demikian pula dengan Iblis tetaplah Iblis, makhluk Allah terkutuk. Meskipun demikian, seburuk apapun sesuatu, boleh jadi ada sisi-sisi tertentu, yang bisa mendatangkan hikmah atau pelajaran bagi manusia.

Misalnya, dengan mengetahui tentang Iblis, tentang setan, bagaimana keberadaannya, apa saja yang dilakukannya sebagai perangkap untuk memberdaya dan menyesatkan manusia, maka sebagai manusia kita menjadi sangat waspada, jangan sampai kita terjebak masuk dalam perangkap atau jeratannya, lalu kita selamat.

Salah satu yang diajarkan agama kepada kita adalah, bahwa kemiskinan akan mendekatkan kepada kekafiran, sedangkan kekafiran adalah tujuan yang hendak diraih Iblis dalam tipudaya kepada manusia, yaitu agar mereka menjadi kafir, sebagaimana Iblispun telah ditetapkan sebagai bagian dari golongan yang kafir itu.

Karena itu, jika manusia kehilangan gairah hidup, lalu tidak mau bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang sangat pokok, misalnya untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, pakaian, rumah dan sebagainya, maka yang demikian itu, bisa menimbulkan berbagai keburukan dalam kehidupan manusia tersebut.

Sebab, jika manusia tidak mau bekerja sehingga tidak memiliki uang untuk membeli pakaian, lalu ia membiarkan auratnya terbuka, maka itu merupakan suatu keburukan atau dosa. Jika manusia tidak mau bekerja mencari nafkah, lalu ia menjadi pengemis, maka yang demikian itu adalah perbuatan tercela di sisi Allah.

Jika manusia tidak mau berusaha mencari nafkah, sehingga ia membiarkan tubuhnya menjadi lemah, sehingga tidak bisa melaksanakan ibadah kepada Allah Swt, maka yang demikian ini pula merupakan suatu yang buruk. Bukankah ada ibadah-ibadah tertentu yang mengharuskan tubuh kita harus kuat, karena memang ibadah itu melibatkan peran fisik, seperti sholat, puasa apalgi haji.

Bukankah ada ibadah tertentu yang pelaksanaannya melibatkan peran harta seperti zakat, sedekah apalagi haji, bahkan juga sholat, sedangkan untuk mendapatkan harta yang menopang ibadah itu, harus dengan jalan bekerja atau berusaha.

Dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Definition List

Unordered List

Support