Jatuh dan bangun lagi, gagal dan belajar lagi,
itu lebih baik daripada menggagalkan belajar sendiri.
Sumber Ilmu.com-Walalupun guru adalah manusia biasa, tetapi ada hal yang harus
luar biasa, dimana guru pada saat tertentu ia harus mengambil keputusan dengan
berbagai pertimbangan, tetapi juga yang lebih penting adalah ia harus mengambil
satu pertimbangan untuk banyak keputusan.
Disaat yang sama guru harus
memperhatikan siapa siswa yang baik dan siapa siswa yang nakal, siapa siswa
yang cepat dan siapa siswa yang lambat, serta siapa siswa yang butuh apresiasi
dan siapa siswa yang butuh koreksi. Guru juga harus menyeimbangkan saat kapan
dia harus diam atau saat kapan dia harus mengambil tindakan, dan guru harus
mempunyai keputusan.
Seperti sesaat baru belajar naik
sepeda motor, bila kita berfikir mekanistik, maka kita harus satu persatu
dipelajari, sejak bagaimana melakukan stater, pedal gas, injak rem, lihat
kedepan, spion dan seterusnya. setelah itu kita belajar praktek bagaimana
melakukan apabila hendak berhenti, belok kanan belok kiri dan seterusnya. Tidak
ada alasan lain, tetapi sebagian kita melakukan sambil praktek baru dipelajari
ketentuan yang mekanistik, atau ketika praktek ditemukan mekanisme mengendarai
sepeda motor. Demikianlah belajar sepeda motor ternyata teori itu penting, akan
tetapi praktek itu yang lebih utama.
Dalam hal inilah maka tugas-tugas
guru adalah bukan sederhana, tetapi sangat ragam dan kompleks. Akan tetapi
merencanakan belajar menjadi guru dengan baik dan benar, khususnya
menyeimbangkan antara praktek dan teori dan seterusnya adalah hal yang
terpenting. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa, guru seharusnya menyadari
bahwa mengajar merupakan suatu pekerjaan yang tidak sederhana dan mudah.
Sebaliknya, mengajar sifatnya kompleks karena melibatkan aspek pedagogis,
psikologis, dan didaktis secara bersamaan.
Untuk itu menjadikan belajar sepeda
motor sebagai satu cara untuk menjadi guru yang baik, maka sedikitnya ada empat
alasan utama mengapa kita harus memadukan antara teori dan praktek pembelajaran
yang baik, yakni:
1. Menjadi guru adalah
mengerti satu persatu seluruh komponen yang ada didalam tugasnya. Dimana
masing-masing komponen saling berkaitan dan tahu pula dimana komponen yang berlawanan.
Komponen saling menunjang untuk memulai jalan, saat yang sama melepas pedal
kelos, pada saat itu pula ia memulai secara perlahan menekan stang gas. Janganlah mengendarai
sepeda motor pada saat menaikkan kecepatan gas, pada saat itu pula ia menginjak
pedal rem. Sebuah pekerjaan yang rumit satu-persatu dipahami, tetapi
keterpaduan justru harus dikuasai, karena pekerjaan merupakan satu sistem,
sistem sendiri, sistem operasional, dan sistem mencapai tujuan. Menjadi guru
yang baik harus mengerti seluruh unsur pendidikan, komponen pendidikan yakni;
peserta didik dengan segala keadaannya, media, strategi, tujuan, kurikulum
bahkan fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran yang tersedia maupun yang
diharapkan.
2. Menjadi guru
adalah seni memadukan antara hal-hal yang bersifat teoritis dengan suatu
teknis. Bila kita melakukan pembelajaran maka langkah pertama adalah
mempersiapkan pembelajaran dengan bear sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran, persiapan itu dilakukan sebelum waktu pembelajaran berlangsung.
Namun teori tidak berhenti sebelum melaksanakan pembelajaran, akan tetapi
justru teori akan mudah dimengerti ketika sesuatu praktek pembelajaran
mengalami kesulitan, dan kita dapat menyelesaikannya sebelum kegiatan selesai
dilaksanakan. Guru yang baik tidak takut dengan masalah dilapangan, hal apa
saja yang menjadi kendala justru itu menjadi guru yang baik sebagai pelajaran
bagaimana mengatasinya. Dan disinilah praktek teori, teori praktek akan menjadi
bagian penting bagi seorang guru.
3. Menjadi guru
adalah seperti composer banyak mempelajari berbagai faktor untuk menuju satu
keputusan yakni kegiatan pembelajaran. Namun yang lebih utama adalah banyak hal
bagaimana menjadi satu faktor untuk
banyak tujuan yang sekaligus harus diramu dan dikombinasikan, diputuskan dan
menjadi rangkaian kegiatan menuju tujuan. Contoh: ada siswa yang nakal, ada
strategi pembelajaran yang panjang, adapula sumber belajar yang mahal, dan
terdapat waktu yang singkat adalah bagian yang harus sesaat diptuskan bagaimana
guru melakukan pembelajaran. Kesemua itu adalah bagian dari pertimbangan bahwa
tujuan agar semua siswa dapat terlayani dan mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan. Guru yang baik memiliki kemampuan manajerial mengkolaborasikan
seluruh komponen menjadi satu kesatuan mencapai tujuan pembelajaran.
4. Menjadi guru
yang tidak dapat mengambil keputusan pada saat yang tepat, adalah sama halnya
dengan mengendarai sepeda motor melanggar lalulintas. Maka ia akan mendapat
teguran dari polisi lalulintas karena
melaggar aturan. Bukan hanya melakukan tugas mengendarai motor dengan benar, akan tetapi taat pada aturan
lalulitas adalah sebuah keharusan.
Itulah guru seluruh rangakaian pekerjaannya ada aturan dan nilai yang
mengiringi dan memberi makna bila dikaitkan dengan tugas kehidupan.
Dengan demikian guru yang baik adalah adalah guru yang mampu memahami teori pembelajaran secara tepat, dan mengambil keputusan secara bijak, serta melaksanakan secara bertanggung jawab.
0 Post a Comment:
Posting Komentar