"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Rabu, 24 Mei 2023

Al-Jam’iyatul Washliyah dan Pendidikannya


A.    Al-Jam’iyatul Washliyah dan Pendidikannya

1.      Latar Belakang berdirinya Al-Washliyah

        Berdirinya organisasi Islam Al-Jam’iyatul Washliyah atau yang akrab disebut Al-Washliyah memiliki latar belakang historis yang begitu unik. Bermula dari orang-orang mandailing (etnis Tapanuli) yang merantau ke Medan (dulu di sebut Sumatera Timur) merasa terdesak oleh kaum perantau dari Minangkabau (Sumatera Barat). Walaupun negeri Minangkabau dan Mandailing bertetangga namun kedua kelompok etnik ini sangat berbeda. Kelompok etnis Minangkabau sebagian besar adalah pemeluk islam modernis yang memilki tradisi matrilineal yang kuat terutama dalam hal suksesi,pewaris, identitas, legitimasi dan cenderung untuk merantau. 

        Terdapat perbedaan pendekatan guna menghadapi Muhammadiyah dikalangan perantau Mandailing. Generasi tua cenderung mencari perlindungan sultan-sultan Melayu, mereka mengharapkan Sultan mengguankan kekuasaannya untuk mengekang orang Minangkabau dan Muhammadiyah. Sebelumnya mereka juga tahu bahwa pihak kesultanan pun merasa antipati kepada Muhammadiya. Kondisi ini membuka peluang bagi perantau Mandailing untuk mengadakan berbagai pertemuan degan kaum ulama yang memiliki sekolah sendiri, misalnya Sekolah Islam Tapanuli dan ulama kesultanan (yang bekerja disekolah dan istana kesultanan). Menyikapi pertemuan tersebut, generasi baru perantau Mandailing beranggapan bahwa dalam pertikaian ini, masalahnya bukan hanya sebatas pada hukum Islam, mereka juga menghendaki kemandirian sendiri, tanpa banyak bergantung pada Sultan. Strategi berdikari ini bisa berjalan apabila para ulama Mandailing mampu menyatukan diri dalam suatu organisasi yang kuat seperti Minangkabau dengan Muhammadiyahnya.

            Para pelajar Mandailing merasa bertanggung jawab terhadap misi ini, untuk itu mereka membuka Debating Club (1928) yang dipimpin oleh Abdurrahman Syihab (Putra seorang perantau Mandailing, Haji Syihabuddin, qadhi Sultan Serdan) untuk membahas strategi dan  masalah-masalah yang sedang berlangsung. Dalam grup perdebatan ini, generasi muda sampai pada kesimpulan bahwa perjuangan mereka akan berhasil apabila mereka memiliki sebuah organisasi yang kuat dan memperoleh dukungan yang kuat dari para anggotanya. Setelah beberpa pertemuan dengan ulama, yaitu sebuah pertemuan di rumah Haji Muhammad Joenoes Lubis pada 26 Oktober 1930, para pelajar dan ulama mengeluarkan keputusan untuk mendirikan sebuah organisasi yang bernama Al-Djam’iatoel al-Washlijah. Mereka mengeluarkan surat resmi dalam surta kabar termasuk pada pewarta Deli 30 November 1930.

            Kemudian diumumkan para pengurus Al-Washliyah sebagai berikut :

Ketua                      :  Ismail Banda (Mandailing, guru agama)

Wakil Ketua            :  A. Rahman Syihab (Mandailing, guru agama)

Sekretaris                :  M. Arsyad Thalib Lubis (Mandailing, guru agama)

Wakil sekretaris      :  Adnan Nur Lubis (Mandailing, guru agama)

Bendahara               :  H.M. Jacob (Mandailing, guru agama)

Komisaris                :  H. Syamsuddin (Melayu, guru agama)

                                   H. Yusuf Lubis (Mandailing, guru agama)

                                    H. A. Malik (Mandailing, guru agama)

                                    Aziz Efendi (Mandailing, guru agama)

Penasehat                  : Syaikh H.M.Joenoes (Mandailing, guru agama)

2.      Kurikulum Pendidikan Formal Al- Jam’iyatul Washliyah

            Kurikulum pendidikan Al- Jam’iyatul Washliyah pertama kali diatur pada tanggal 24 Desember 1933. Hal ini dilakukan karena sudah semestinya pelajaran di madrasah Al- Jam’iyatul Washliyah diatur sedemikian rupa, dengan melihat semakin pesatnya perkembangan Al- Jam’iyatul Washliyah di beberapa tepat. Hal itu digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 1

 Kurikulum Tingkat Tajhiziyah  

No

Mata Pelajaran

Nama Buku

Pengarang

1

Al-Qira’ah

Hijaiyah jilid I dan II

Abdul Rahman Ond

2

Al-Ibadah

1. Istinja’, sembahyang dengan praktik

2. pelajaran ibadah

Inisiatif guru Muhammad Arsyad Thalib Lubis

3

At-Tauhid

1. Karangan Guru (Sifat-sifat Tuhan dan

   Rasul)

2. pelajaran Iman

 

Muhammad Arsyad Thalib Lubis

4

At-Tajwid

Pelajaran Tauhid

Muhammad Arsyad Thalib Lubis

5

At-Tarikh

1.Riwayat-Riwayat Rasul

2. Riwayat Nabi Muhammad Saw

Muhammad Arsyad Thalib Lubis

6

Al-Qur’an

Jiz 1 s/d 5

Inisiatif guru

7

Al-Khat

Tidak menggunakan buku

Inisiatif guru

8

Al-Mufradat

Mufradatullah

Ibrahim Latif

9

Al-imia / dikte

Tidak menggunkan buku

Inisiatif guru

10

Membaca latin

Tiga sekawan jilid I,II dan III

Abdoel gani Asjik dan kawan-kawan

11

Membaca latin

Tidak menggunakan buku

Inisiatif guru

12

Berhitung

Gemar berhitung jilid I dan II

J. Biji

13

Bahasa Indonesia

Keadaan-keadaan disekeliling murid

Inisiatif guru


        Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pendidikan keulamaan sudah dilakukan pada pendidikan yang paling rendah, yaiu tingkatt Tajhijiyah selama dua tahun. Pada tingkat ini murid-murid sudah diajarkan tentang pendidikan Islam. Tajhijiyah di Al-Jam’iyatul Washliyah tidak terdapat lagi keberadaannya karena tidak di lagi dipandang relevan untuk dipertahankan namun lebih tepatnya kalau dikatakan sekedar berganti nama. Perubahan Tajhijiyah terjadi seiring dengan perubahan sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Sehingga dewasa ini lebih dikenal dengan dengan Taman pendidikan Al-qur’an dan kemudian berubah menjadi Raudhatul Atfhal.  

Kurikulum Tingkat Ibtidaiyah

No

Mata Pelajaran

Nama Buku

Pengarang

1

Al-Lugah al-Arabiyah
a.   Al-Lugah
b.  Al-Muhadasah

c. Al-Insya’

  1. Durus al-Lugah ‘Arabiyah Jilid I dan II
  2. Al-qira’ah ar-Rasyidah jilid I dan II
  3. Al-mutala’ah al-Hadisah jilid I s/d IV
  4. Lugah at-Takhatub al-musawwarah jilid I dan II
  5.  Al-muhadasah jilid I dan II 
  6. Al-muhadasah Awwawiyah
  7. Madarij al-Insya’ 
  1. Muhammad Yunus
  2. Abdul Fattah Sabr, Dkk.
  3. Muhammad Yunus
  4. Umar Abdul Jabbar
  5. Umar abdul Jabbar
  6. Muhammad Taufiq
  7. Tidak ditemukan  

2

An-Nahwu 

  1.          Matn al-Jurumiyah
  2.           Fusul al-Fikriyah
  3.        Mutamainna 

  1. Muhammad bin Daud al-Sanhaji
  2. Imam al-Khattab 

3

As-sarf 

  1.          Amsilah al-Mukhtalifah
  2.          Matn al-Bina’
  3.        Matn al-Maqsud 

  1. Tidak ditemukan
  2. Abdullah Dangqazi
  3. Imam A. Hanfiah

4

Al-Imla’ / Dikte 

Al-lugah al-Arabiyah Inisiatif guru 

5

Al-khat / menulis 

Khat Nasakh, Riq’ah, menulis Indah Inisiatif guru 

6

Al-Fiqh  

  1.       Matn Taqrib
  2.        Fath al-Qarib 

  1. Syihabudin Abu Suja’
  2. Ali ibnu Qasim 

7

At-Tauhid 

  1.  Al-Aqaid ad-Diniyah jilid II dan III
  2.  Kifayah al-Awam
  3.  Ad-dusuqi ala Umm al Barahim 

  1. Abdul Rahman Saggaf
  2. Ibrahim al-Baijuri
  3. Muhammad ad-dusuqi 

8

Al-akhlak 

  1. Tafsir al-Khallaq fi al-‘Ilm Akhlak
  2. Wasaya’ al-Aba’ li al-Abna
  3. Adab al-ta / Fatat 

  1. Hasan Mas’udi
  2. Muhammad Syakir
  3. Ali Fikri 

9

Al-qur’an 

  1. Al-qur’an dan ulanga Mujawwadan 
 Inisiatif guru

10

At-Tajwid 

  1.  Hidayah al-Mustafid fi 
  2. Ahkam at-ajwid

  1. Muhammad al-Mahmud
  2. Ibrahim Rimah 

11

At-Tarikh

1.   Khulasah Nur al-Yakin jilid I dan II

2.    An-Naba al-Yaqin Nur al-yaqin

  1. Umar Abdul Jabba
  2. Hafiz Hasan al-Mas’udi

12

Al-mahfuzat 

  1. Al-muntakhabat  I dan II
  2. Majmu’an min an-Nazam wa an-Nastar 

  1. Umar Abdul Jabbar
  2. Tidak ditemukan 

13

Makna Al-qur’an 

Juz I s/d X Inisiatif guru 

14

Al-balagah 

1.      Ar-risalah fi al-istirah

2.      Al-Balagah al-Arabiyah as-sawi

3.  Matn Jauhar al-Makmun (al-Ma’ani)

  1. Dardier
  2. Mustafa as-Saw Juwani
  3. Muhammad al-Khudari Bik

15

Al-fara’id 

  1. Tuhfah as-saniyah
  2. Syarh ar-rahbiyah 

  1. Hasan Masysyat
  2. Sibtil Mardini 

16

Al-Hadis 

Matn al-Arba’in Yahya bin Syarifuddin 

17

Membaca latin 

1.      Cahaya jilid I dan II

2.      Dikampung jilid I dan II

3.    Pancaran bahagia 

  1. Tidak ditemukan
  2. Muhammad Syafei
  3. St. Sanip 

18

Berhitung

1.      Gemar berhitung jilid I

2.      Sendi hitungan jilid VI dan VII

3.   Pendidikan akal 

  1. J. Bijli
  2. Tidak ditemukan
  3. Nieuwewenhuizen dan A.C spykermen 

19

Ilmu bumi + Sejarah Indonesia 

Ilmu bumi tanah air jilid I s/d III, sejarah tanah air Rapani

20

Ilmu alam 

Ilmu alam P. Esma 

21

Bahasa Indonesia 

Bahasa Indonesia jilid I s/d V Usman

            Tabel diatas nggambarkan kelanjutan pelajaran dari tingkatan Tajhijiyah ke tingkat yang lebih tinggi yaitu tingkatan Ibtidaiyah. Selain pelajarannya semakin tinggi jumlah literaturnya juga sudah mulai mengalami penambahan. Pada tingkatan ini pelajar tidak hanya dikenalkan pada pelajaran-pelajaran agama isla, akan tetapi diharapkan mampu memahami, menghapal dan mampu membaca kitab-kitab arab yang masih diberi baris atau harakat. Hal ini dijelaskan oleh Raml Abdul Wahid sebagai berikut : Madrasah Ibtidaiyah Al-Jam’iyatul Washliyah tujuannya adalah mengajarkan ilmu-ilmu murni.

            Pelajaran-pelajaran ini akan dilanjutkan pada tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu Tsanawiyah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : 

Tabel 3

Kurikulum Tingkatan Tsanawiyah

No

Mata Pelajaran

Nama Buku

Pengarang

1

At-tafsir

Tafsir al-Jalalain

Jalal ad-Din Suyuti dan jalal ad-din Al-Mahalli

2

Al-hadis

Riyau as-salihin

Yahyabin Syarifuddin an-nawawi

3

Al-fiqh

Tahfah at-Tullab

Zakariyah bin Muhammad bin Ahmad bi zakariyah al-anshari

4

At-Tauhid

Al-Husun al-Hamidiyah

Syaid Husin Affandi

5

Al-akhlak

Mau’izah al-mu’minin

Muhammad Jalal ad-din addimsiqi

6

Ushul fiqh

Al-waraqat

Ahmada ad-Dimyati

7

Al-Faraid

Futuha al-Ba’is (Syar Takhir al-mabugis)

Tidak ditemukan

8

At-Tarikh

Nur al-Yaqin itmam al-wafa’

Muhammad Al-Kudari Bik.

9

Al-balagah

1.qawa’id al-lugah al-Arabiyah

2.Jawahir al-Balagah fi al-ma’ani wa al-bada

Hifni Bik Nasif,Dkk

Ahmad Al-Hasyim

10

Al-lugah Arabiyah

Al-qira’ah ar-Rasyidin jilid III dan IV

A.Fattah sabry, Dkk

11

Qawa’id al-Fiqhiyaah

Al-asybah wa an-naza’ir

Jalal ad-din as-suyuti

12

An-nahwu

Qawa’id al-lugah ‘Arabiyah

Hifni Bik, Dkk

13

Al-Mantiq

Ilm al-Mantiq

Muhammad Nur al-Ibrahim

14

Mustalah al-hadis

1.Minha al-mugis

2.Syarh al-baiquniyah

Hafiz Hasan al-Mas’udi

Muhammad az-zuqani

15

Bahasa Indonesia

Latihan bahasa jilid II

Muchtar, dll

16

Bahasa Inggris

Elementary english jilid I s/d III

Tidak ditemukan

17

Ilmu alam

Tidak ditemukan

J. Silalahi

18

Ilmu hayat

Tidak ditemukan

Guru-guru lawang,dll

19

Ilmu bumi

Tidak ditemukan

B.Siregar, dll

20

Sejarah Indonesia

Sejarah Indonesia

A.D Rangkuty, dll

21

Sejarah dunia

Tidka ditemukan

Basjir Nasution,dll


            Tabel diatas menunjukkan bahwa para pelajar sudah dibiasakan untuk mengenal berbagai literatur kitab kuning. Hal ini dapat dilihat dari berbagai mata pelajaran yang dikemukakan tersebut. pada tingkat Tsanawiyah pelajar sudah bisa memahami berbagai literatur kitab Arab dan diklasifikaskan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pelajaran fikih baik yang berkaitan dengan bersuci, faraid dan muamalat.  Sedangkan kelanjutannya akan dibahas lebih dalam lagi pada tingkatan yang lebih tinggi lagi yaitu al-Qismul Ali. Adapun kurikulum al-Qismul Ali pada  Al-Jam’iyatul Washliyah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4

Kurikulum Tingkatan al-Qismul Ali Al-Jam’iyatul Washliyah

No

Mata Pelajaran

Nama Buku

Pengarang

1

At-Tafsir

1.tafsir al-Baidawi

 

2.tafsir al-Kazin

 

 

3.tanwir al-Mikbas min Tafsir Ibnu Abbas

Qadi Nasiruddin al-Baidawi

Al’ad ad-din Ali bim Muhammad bin Ibrahim al-bagdadi

Muhammad Yakub bin Fadilah

Al-Fairuzabadi Majid ad-din abu at-Tahir

2

Al-hadis

Sahih muslim

Abi al-Husini muslim bin Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi an-Naisaburi

3

Al-fiqh

Al-Mahali

Jalal ad-din al-Mahali

4

Usul al-fiqh

Syarh Jalal al-Mahali ‘ala jam al-jawami

Taj ad-din Abdul Wahab bin Ali as-subki

5

Qawa’id al-fiqhiyah

Al-asybah wa an-Nazair

Jalal ad-din as-suyuti

6

At-Tasawuf

Ar-risalah al-Qusyairiyah

Abu al-Qasim al-Qusyairiyah

7

At-Tarikh

Muhadarat Tarikh al-Umam al-Islamiyah

Muhammad al-khudari, Bik

8

Ad-adyan

Al-adyan

Muhammad Yunus

9

Ilmu al-wad’i

Ilmu al-wad’i

Tidak ditemukan

10

Adab al-munazarah

Al-waladiyah

Muhammad al-Marasyi

11

Bahasa Indonesia

Tidak ditemukan

Inisiatif guru

12

Bahasa Inggris

Tidak ditemukan

Inisiatif guru

13

Ilmu Hayat

Tidak ditemukan

Inisiatif guru

14

Ilmu Tabi’i

Tidak ditemukan

Inisiatif guru

15

Sejarah ilmu bumi

Tidak ditemukan

Inisiatif guru

16

Al-wa’zu wa al-Irsyad

Tidak ditemukan

Tidak ditemukan

         Tabel di atas dapat menunjukkan bahwa pelajaran yang diajarkan di tingkatan al-Qismul Ali merupakan pendidikan tertinggi dan sejajar dengan kurikulum pendidikan yang ada di Universitas al-Azhar untuk tingkatan Aliyah (setingkatan strata satu). Dari sini dapat dilihat bahwa kurikulum Al-Jam’iyatul Washliyah memang dirancang memproduksi ulama yang setara dengan pusat-pusat keulamaan yang ada di Timur Tengah umumnya, Universitas Al-Azhar khususnya. Ramli Abdul Wahid menjelaskan sebagai berikut Madrasah al-Qismul Ali Al-Jam’iyatul Washliyah juga bertujuan mengajarkan ilmu-ilmu agama dan membina kader ulama. Bahkan al-Qismul Ali inilah yang dimaksud sebagai lembaga pendidikan agama tertinggi di Indonesia. Perguruan Tinggi Agama lahir kemudian jauh sesudah kemerdekaan. Karena itu kitab-kitab yang dipelajari disini banyak yang sama dengan kitab-kitab yang dipelajari di Universitas al-Azhar, Kairo.

            Mengenai kurikulum madrasah Al-Jam’iyatul Washliyah ada 2 kurokulum yang dipakai satu diantaranya adalah kurikulum Al-Jam’iyatul Washliyah dan kurikulum SKB 3 Menteri. Pada kurikulum SKB 3 Menteri hanya diambil pelajaran-pelajaran yang tidak ada pada kurikulum Al-Jam’iyatul Washliyah saja. 

Metode Pendidikan Keulamaan

            Sebagai sebuah lembaga pendidikan Al-Jam’iyatul Washliyah telah banyak melahirkan ulama, tentunya dalam melahirkan ulama tersebut dilakukan dengan berbagai metode. Metode berperan penting dalam membentuk pola tersendiri bagi ulama berikutnya. selama menagajr dibeberap madrasah Al-Jam’iyatul Washliyah para muallim mengguanakan metode-metode yang berbeda-beda dalam memberikan pelajaran. Namun pada umumnya mereka sering menggunakan metode ceramah. Sebagaimana hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan di Madrasah Al-Jam’iyatul Washliyah mengenai metode pendidikan, dapat penulis kemukakan bahwa proses pendidikannya sama dengan madrasah-madrasah lain. Seperti Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah Negeri (MAN) atau setara dengan pesantren-pesantren di Sumatera Utara, hanya saja di beberapa madrasah Al-Jam’iyatul Washliyah di fokuskan pada pelajaran agama islam dan bahasa Arab yang bersumber dari kitab kuning. Metode yang diperguankaan dalam kegiatan belajar mengajar sebagaimana hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

a.      Metode ceramah

b.      Metode tanya jawab

c.      Metode tugas

d.     Metode demonstrasi

e.      Metode diskusi

f.       Metode hafalan

g.      Metode lainnya.

            Metode pendidikan keulamaan yang dilakukan oleh ulama-ulama Al-Jam’iyatul Washliyah lebih mirip dengan metode pendidikan yang dilakukan oleh pesantren salaf yang ada di Indonesia. Beberapa metode diadopsi dari Timur Tengah, namun seiring dengan perkembangan zaman metode ini juga mengalami perkembangan. Maka sebagian ulama Al-Jam’iyatul Washliyah juga memperoleh dan mengembangkan metode pendidikan ini. 






Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Definition List

Unordered List

Support