"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Senin, 29 Mei 2023

HATI GURU SEPERTI AIR LAUT

 

Buatlah hati guru seperi air laut, kapar pesiar yang indah masuk kelaut,

Kapal kayu masuk kelaut, sampah masuk kelaut,

Nahkan kotoran masuk kelaut, akan tetapi laut tak pernah menolak

Air laut bahkan menjadi asin tetapi airnya tetap suci lagi mensucikan.

Buatlah hati guru seperti air laut tadi, ada siswa yang baik adalah siswanya, ada siswa yang pendiam siswanya, bahkan ada siswa yang nakal adalah siswanya. Justru guru yang baik adalah karena pengalaman menghadapi macam-macam perangai berbagai siswa, maka ia menjadi guru yang hebat. Mengapa kadang kala sebagian guru ada yang menghindari mengajar di madrasah tertentu, atau menghindari kelas tertentu, atau bahkan kesal dengan siswa tertentu, atau justru sebaliknya seorang guru kadang hanya ingin pada kelas yang ia ingini, dimana ada siswa yang ia kasihi. Tidak perlu mencari alasan, seorang guru akan siap dengan siswa dalam keadaan apapun, karena bila kita berfikir terbalik, bukankah bila setiap siswa menyatakan, kami harus memilih guru yang baik saja baru mau belajar itu justru jadi masalah.

Namun apa yang terjadi selama ini, kadang kala justru guru tidak memberikan tempat pada siswa yang memiliki perbedaan dengan siswa lainnya. Padahal perbedaan tersebut bila dilihat dari perspektif kreativitas dapat saja muncul dengan sendirinya. Dalam hal ini pernah dijelaskan bahwa, garis besar tujuan pendidikan ialah mendorong anak-anak/peserta didik untuk tumbuh sebagai manusia dewasa, mengerti dirinya sendiri dan orang lain, serta mampu memecahkan persoalan hidup yang dihadapi yang terus berkembang dan berubah. Namun kenyataan menunjukkan kurangnya disadari bahwa dalam banyak praktik pendidikan, khususnya pembelajaran, justru di dasari oleh larangan peserta didik bertindak dan berfikir kreatif.

Jadi dengan keadaan siswa apapun, maka gurupun harus siap menghadapi dengan cara apapun, dan sampai kapanpun. Beberapa hal yang patut diperhatikan untuk hal ini adalah sebagai berikut:

1.    Menjadi guru yang baik, diawali dari satu keadaan jiwa dimana ia adalah ingin menjadi guru, dimanapun atau dimadrasah manapun ia akan ditempatkan, atau diterima, maka itu adalah pilihannya. Guru yang baik adalah mereka yang siap merubah keadaan, atau justru dia diberi kesempatan untuk memberikan kebaikan dari keadaan yang belum mendapatkan keuntungan tersebut. Jadilah guru yang siap dimanapun ia ditempatkan.

2.   Menjadi guru yang baik adalah mereka yang tidak harus memilih kelas mana yang harus disenangi, karena guru adalah siap mengajar dikelas berapa, atau kapan saja. Biasanya atas alasan pengalaman, atau atas dasar informasi dari guru lain, maka guru kita kadang tidak mau masuk dikelas tertentu. Guru yang baik adalah dia justru mendapat tantangan, atau pengalaman baru, bagaimana menghadapi kelas yang lain dari sebelumnya, dia tidak harus memilih kelas tertentu seperti kebanyakan guru. Bersenanglah untuk mendapat kelas apapun yang diterima, yang ia jadikan labotarium baru untuk menimbah ilmu tentang keguruan.

3.    Menjadi guru yang lebih baik adalah senang dengan siswa apapun latar belakangnya. Bila ada informasi tentang siswa tertentu yang ada dikelas tertentu kadang cepat menyebar dikalangan guru, pastinya sebagian guru yang kita tidak mau masuk dikelas tersebut dengan alasan tidak mau jumpa atau menjadi beban. Banyangkan seorang guru hanya mengajar pada anak-anak normal, baik-baik, dengan kelas yang dilengkapi fasilitas, hasilnya mereka akan pintar dan lulus ujian. Dan gurupun mendapat penghargaan karena siswanya bauk, lulus 100 %. Benarkah kejadian diatas adalah satu-satunya jalan menjadikan diri kita menuju guru yang baik, tentu tidak. Guru yang baik justru yang mendapat tantangan, elbih dari itu ia kadangmemilih atau menciptakan tantangan tentang kegiatan pembelajaran, dari keadaan siswa yang lebih utama. Jadilah guru yang menerima apapun latar belakang siswa yang ada didalamnya, karena itu menjadi sumber dan gudang inspirasi menuju guru yang baik.

Bila guru telah menerima apa adanya siswa keadaan dalam kegiatan pembelajaran, maka ia akan bekerja dengan senang hati. Said Hawa pernah mengatakan bahwa: “Keteladanan guru yang dapat dicontoh dari rasul adalah tidak meminta upah mengajar, memberi nasehat, mencegah akhlak tercela, tidak mencela ilmu-ilmu yang tidak ditekuninya, membatasi sesuai kemampuan pemahaman peserta didik dan mengamalkan ilmunya.

Air laut asin sendiri, bukan saja disampaikan orang pantai, akan tetapi sampai kegunung, ke kota bahkan sampai ke sekolah. Guru yang baik tidak mesti memilih-milih siapa yang jadi siswanya, akan tetapi guru yang baik akan menjadi pilihan bahkan menjadi idola bagi seluruh siswa. Hal yang ditinggalkan menjadi kesan, ketika siswa satu saat nanti ia menerima dunia apa adanya.

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Definition List

Unordered List

Support