Penulis: Mhd. Reza Fahlevi ZA
Abu Hurairah memiliki nama asli
Abdurrahman bin Sakhr ad-Dausi (lahir 19 Tahun sebelum Hijriyah/589 M dan wafat
pada tahun 57/678 M). ia lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah. Nama panggilan
tersebut yang diberikan oleh Rasulullah SAW berarti bapak Kucing. Nama tersebut
diberikan sebagai pengganti nama masa jahiliyah sebelumnya yaitu ‘Abd Syam bin
Sakhr. Panggilan Abu Hurairah diberikan pada saat Rasulullah Saw melihatnya
membawa kucing kecil yang keluar dari lengan baju gamisnya disatu majelis. Sungguh
mengejutkan. Pada saat para sahabat duduk dihadapan Rasulullah tiba-tiba muncul
seekor kucing dari lengan baju Abu Hurairah. Sejak saat itulah panggilan Abu Hurairah
mencuat dan melekat.
Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani
Daus dari Yaman. Sejak kecil ia sudah menjadi yatim. Ketika mudanya ia bekerja
pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian setelah masuk Islam dinikahinya. Abu
Hurairah masuk Islam pada tahun ke 7 Hijriyah pada tahun perang Khaibar. Pada masa
hidupnya dia seorang pemimpin penghuni suffah, yang mengkosongkan seluruh
waktunya hanya untuk beribadah kepada Allah Swt dan mencari hadis dari
Rasulullah Saw. Suffah adalah salah satu tempat berlindungnya para sahabat di
masjid Nabawi yang zuhud. Abu Hurairah adalah salah seorang sahabat yang
mendapat doa dari Rasulullah Saw. Sehingga hafal terhadap apa yang didengar dan
dilihat. Dalam satu hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dikatakan:
“Abu
Hurairah berkata: Wahai Rasulullah, aku
telah mendengar dari tuan banyak hadis namun aku lupa. Beliau lalu bersabda:
Hamparkanlah selendangmu. Maka aku menghamparkannya, beliau lalu (seolah)
menciduk sesuatu dengan tangannya, lalu bersabda:”Ambillah.” Aku pun
mengambilnya, maka sejak itu aku tidak pernah lupa lagi.” (HR. Bukhari).
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling
banyak meriwayatkan hadis. Diantara yang meriwayatkan hadis darinya adalah Ibnu
Abbas, Ibu Umar, Anas bin Malik, dan lain-lain. Imam Bukhari pernah berkata: “Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadis
dari kalangan sahabat dan tabi’in yang meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah.”
ABU Hurairah memilikim sifat-sifat yang
terpuji diantaranya wara’, takwa, dan zuhud, ahli ibadah, ahli tahajjud
sepanjang malam. Dalam karir politiknya, Abu Hurairah pernah diangkat menjadi
Gubernur Bahrain pada masa Umar bin Khattab. Pada masa khalifah Ali bin Thalib,
ia juga pernah akan diangkat menjadi Gubernur Madinah.
Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat
hafalan Abu Hurairah terhadap hadis Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan
beberapa hadis, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan
memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadis yang ia pernah
sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf. Menurut Baqi’ bin Mukhallad
ia meriwayatkan sebanyak 5.374 hadis.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Abu
Hurairah banyak meriwayatkan hadis, antara lain:
1.
Selalu menghadiri
majelis Nabi Muhammad Saw
2.
Penghuni Suffah
dimasjid Nabawi.ia selalu bersama Nabi Muhammad Saw
3.
Sangat kuat
ingatannya, karena ia salah seorang sahabat yang didoakan Nabi Muhammad Saw,
agar ingatannya kuat.
4.
Banyak mengambil
hadis dari para sahabat senior karena usianya cukup panjang dan hidup selama 47
tahun setelah wafatnya Nabi Saw.
Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu
Hurairah pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul Fatawa Abi Hurairah.
Pada tahun 578 M atau 59 H, Abu Hurairah
sakit dan akhirnya wafat diMadinah, dan dimakamkan di Baqi.
0 Post a Comment:
Posting Komentar