"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Sabtu, 01 April 2023

MENGETUK PINTU SURGA DENGAN RASA LAPAR DAN HAUS


Oleh: Mhd. Reza Fahlevi Za

Rasa lapar, baik karena  berpuasa pada bulan Ramadhan, ataupun karena mengurangi makan dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengendalikan syahwat makan dan minum adalah salah satu jalan untuk meraih kemuliaan di sisi Allah Swt. Salah satu jalan meraih keselamatan di akhirat. Salah satu jalan untuk meraih surga.

Nabi Saw pernah berkata kepada Aisyah ra, “Biasakanlah mengetuk pintu surge, niscaya ia akan dibukakan untuk mu.” Aisyah bertanya, “Bagaimana kami membiasakan mengetuk pintu surga ?” Beliau menjawab, “Dengan rasa lapar dan haus.” (Diriwayatkan dari Al hasan dikutip dari Imam Al-Ghazali). “Orang yang perutnya kekenyangan, tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga” (Diriwayatkan dari Ibnu Abbas)

“Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Allah Swt pada hari kiamat adalah orang yang sering merasa lapar, haus dan banyak cobaan di dunia ini, dan orang yang penuh dengan kasih sayang dan bertakwa kepada Allah. Ketika mereka hadir (ada disuatu tempat), mereka tidak dikenal, dan ketika mereka pergi tidak dicari orang. Akan tetapi bumi mengenal mereka dan para malaikat menolong mereka. Kebanyakan orang merasa bahagia dengan dunia, sedang mereka merasa bahagia dengan ketaatan kepada Allah”…(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah).

Rasa lapar atau sedikit makan dan minum adalah sebuah perilaku yang mulia di sisi Allah Swt, sebab dengan demikian lebih mudah bagi seseorang untuk beribadah kepada Allah, untuk mengerjakan sholat, untuk membaca Al-Quran, untuk berzikir kepada Allah dan lain-lain, yang semua itu merupakan kunci-kunci menuju surga. Karena itu, Lukman al-Hakim pernah menasehati anaknya, “Wahai anakku, jika perutmu penuh (kekenyangan), maka pikiran akan tertidur, kebijaksanaan membeku, dan anggota badan menjadi malas melaksanakan ibadah.”

Selain itu, setiap ibadah dan juga kebaikan menjadi kunci mengantar seseorang ke surga, dan sebaliknya setiap keburukan dan kejahatan menjadi penghalang menuju surga, sedangkan setan senantiasa menghalanginya untuk melaksanakan ibadah, sebaliknya setan selalu mendorong kepada keburukan dan kejahatan, maka rasa lapar merupakan penghalang jalan bagi setan untuk memperdaya.

Sesungguhnya setan berjlan mengikuti aliran darah anak cucu Adam. Karena itu, persempitlah jalan setan itu dengan lapar dan haus.”

Memang Allah memerintahkan kepada kita untuk makan dan minum, asalkan makan dan minum yang halal dan tidak melampaui batas. Sedangkan makanan dan minuman yang halal yang kita makan saja, tidak mudah bagi kita untuk mempertanggungjawabkannya diakhirat, apabila kita bersikap melampaui batas dalam makan dan minum tersebut, maka bagaimana dengan makan dan minum yang haram? Umar bin Khattab ra menasehati, “hati-hatilah terhadap kekenyangan. Sesungguhnya ia akan menjadi badan dalam kehidupan dan menjadi sumber malapetaka setelah kematian.”

Karena itu, banyak kebaikan yang akan menyertai rasa lapar, sebaliknya banyak keburukan yang akan menyertai kekenyangan.

Rasa lapar para pecinta Allah akan menyadarkan mereka. Rasa lapar orang-orang yang bertobat akan menjadi ujian. Rasa lapar para pejuang adalah kemuliaan. Rasa lapar orang-orang yang tabah adalah kekuatan. Dan rasa lapar orang-orang yang zuhud adala hikmah.” (Yahya bin Mua’dz)

Rasa lapar merupakan kekenyangan yang tersimpan di sisi Allah. Dia tidak akan memberikannya kecuali kepada orang-orang yang dicintainya-Nya.” (Abu sulaiman Ad-Darani)

(Dikutip dalam Buku Mata Air Ramadhan)

 

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Definition List

Unordered List

Support