"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Minggu, 11 Desember 2022

SETAN MENYAMAR SEBAGAI AHLI IBADAH

 (Mhd. Reza Fahlevi ZA)

Dikisahkan bahwa ada seseorang yang ahli ibadah, yang sangat taat kepada Allah, rajin dan tekun melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. Karena sangat tekun beribadah kepada Allah Swt, maka apapun yang diupayakan oleh iblis untuk melalaikannya dari ibadah, selalu menemui jalan buntu. Tiba-tiba iblis menjerit, dan berkumpullah para setan, lalu berkata, “Kenapa engkau menjerit?” Iblis berkata, “Aku sudah tang sanggup lagi memperdaya ahli ibadah ini, apakah kalian punya jalan keluar?

Lalu, ada setan yang berkata, “Aku akan merayunya agar berbuat zina.” Iblis berkata,”Percuma saja, karena ia tidak punya hasrat lagi terhadap wanita.” Setan yang lain berkata, “Aku akan menjerumuskannya melalui makanan dan minuman yang lezat.” Iblis berkata, “Percuma, ia telah menampa dirinya bertahun-tahun, sehingga tidak lagi berhasrat pada makanan dan minuman lezat.” Setan ketiga berkata, “Aku akan menipunya melalui jalan ibadah.” Iblis berkata, “Itu bagus. Tapi engkau harus berpura-pura menjadi ahli ibadah.”

Akhirnya, pertemuan iblis dengan para setan itu memutuskan, bahwa setan ketiga itulah yang ditugaskan untuk memperdaya dan menyesatkan ahli ibadah. Kemudian setan tersebut berubah wujud menjadi seorang pemuda, lalu datang dan mengetuk pintu tempat peribadatan sang ahli ibadah tersebut.

Ahli ibadah membuka pintu dan melihat ada seorang pemuda yang datang, ia berkata, “Apa keperluan anda?” Setan berkata, “Aku ini seorang pemuda muslim, namun sayang, kedua orang tuaku penyembah berhala. Mereka menghalangiku melaksanakan ibadah. Aku pernah mendengar, bahwa ada seorang ahli ibadah yang sangat tekun beribadah ditempat ini. Karena itu, aku datang ke tempat tuan, agar bisa beribadah dan mencapai tingkat ibadah tinggi. Tidak inginkah tuan, semua orang menyembah Allah, termasuk saya juga?”

Dengan terpaksa ahli ibadah mempersilakan pemuda itu masuk ke tempat ibadahnya, dan setan (yang berpura-pura menjadi pemuda shaleh) itu langsung melaksanakan shalat didepan sang ahli ia badah. Dan ia terus shalat, hingga menjelang terbenam matahari.

Kebetulan pada hari itu si ahli ibadah sedang melaksanakan puasa. Karena saat buka puasa telah tiba, ia menghidangkan jamuan makan dan mempersilakan pemuda itu makan bersamanya. Tapi pemuda itu tidak mau makan, dengan alasan masih ada waktu. Ia terus melanjutkan ibadah shalatnya. Ahli ibadahpun berbuka puasa dengan makan sepotong roti kering lalu mengerjakan shalat.

Setelah beribadah pada malam itu, ahli ibadah merasa ngantuk dan berkata kepada pemuda tersebut, “Istirahatlah sebentar” Tapi pemuda itu tidak mau beristirahat dan terus mengerjakan ibadah. Kemudian ahli ibadah itu tidur sejenak dan bangun di pertengahan malam, dan ia melihat pemuda itu masih saja melaksanakan shalat.

Dalam hati pemuda ahli ibadah berkata, “Hebat sekali pemuda ini. Dia jauh lebih taat beribadah daripada aku. Ia telah mencapai tingkat ibadah yang sangat tinggi sehingga tidak merasakan lelah. Ketaatan seperti apa yang telah dimilikinya? Kekuatan seperti apa yang telah diberikan Allah kepada pemuda ini, sehingga ia tidak makan, tidak istirahat dan terus melaksanakan ibadah? Aku harus bertanya kepadanya, bagaimana ia bisa mencapai kedudukan beribadah seperti itu?”

Ahli ibadah pun bertanya, tapi pemuda (setan itu tidak menjawab lalu terus saja melaksanakan ibadah. Setelah mengerjakan satu shalat, ia melanjutkan dengan shalat berikutnya. Karena penasaran, si ahli ibadah itu tetap mendesak dan berkata, “Aku hanya menanyakan satu pertanyaan saja dan tolong engkau menjawabnya.” Pemuda itu diam sejenak, dan ahli ibadah itu bertanya, “Apakah yang telah engkau lakukan, sehingga engkau mencapai tingkat seperti ini?

Pemuda itu menjawab, “Aku mencapai tingkat ibadah seperti ini, karena sebelumnya aku pernah melakukan dosa besar, kemudian aku menyesali perbuatan dosa itu dan bertobat kepada Allah. Setelah aku bertobat kepada Allah, setiap kali aku mengingat dosa besar yang telah aku lakukan, aku bertobat lagi, dan semakin kuat semangat ibadahku kepada Allah.”

“Jika tuan ingin mencapai tingkat ibadah seperti aku, maka berbuat dosalah lalu bertobat kepada Allah. Menurutku, yang terbaik untuk tuan adalah berzina, setelah itu bertobatlah kepada Allah, maka tuan akan mencapai tingkat ibadah seperti ini.” Demikian rayuan setan kepada ahli ibadah tersebut.

Ahli ibadah berkata, “Bagaimana aku dapat berbuat zina? Aku sama sekali tidak mengenal perbuatan itu. Lagi pula aku tidak punya uang.” Lalu setan yang berpura-pura jadi pemuda shaleh tadi memberikan uang dua dirham kepada ahli ibadah dan menunjukkan tempat pelacuran kepadanya.

Akhirnya ahli ibadah itu meninggalkan tempat peribadatannya, ia pergi ke kota mencari tempat pelacuran, sesuai petunjuk yang telah diberikan setan, dan iapun menemukannya. Ia masuk ke dalamnya, bertemu seorang pelayan wanita pelacur dan memberikan uang serta minta dilayani oleh pelacur tersebut.

Tapi, demikian Kasih Sayang Allah, yang berkehendak melindungi hamba-Nya dari tipu daya iblis dari kesesatan. Si wanita pelacur itu melihat tanda-tanda keshalehan pada wajah lelaki tua yang datang hendak berbuat maksiat. Di dalam hatinya ia berkata, bahwa lelaki tua tersebut tidak sepatutnya datang di tempat pelacuran.

Wanita itu berkata, “Bagaimana mungkin tuan datang ke tempat seperti ini?” Si ahli ibadah berkata, “Apa urusanmu? Bukankah engkau telah mengambil uang yang telah aku berikan? Sekarang, lakukanlah apa yang aku inginkan.” Wanita itu berkata, “Aku tidak akan melakukannya, sebelum tuan mengatakan padaku yang sebenarnya. Apa sesungguhnya yang telah terjadi?”

Atas desakan wanita, maka ahli ibadah pun menceritakan yang sebenarnya terjadi. Setelah mendengar cerita ahli ibadah, wanita itu berkata, “Hai tuan, meskipun aku rugi karena tidak mendapatkan uang, tapi silakan tuan ambil kembali uang tuan. Aku tidak memerlukan uang tuan ini. Ketahuilah, hai tuan, setanlah yang telah mengantar tuan ke tempat ku ini.”

Tapi si ahli ibadah tetap mendesak untuk melakukan maksiat dengan wanita tersebut, sebab dengan begitu ia akan mencapai tingkat ibadah yang lebih tinggi, sebagaimana nasihat yang diberikan pemuda shaleh, yang sebenarnya adalah setan yang menyamar.

Karena ahli ibadah itu tetap mendesak, maka wanita itu berkata, “Baiklah. Aku akan tetap berada di sini dan siap melayanimu. Tapi, sekarang aku minta tuan kembali dulu kerumah tuan. Jika tuan melihat pemuda itu masih disana, dan sedang sibuk melaksanakan ibadah, maka kembalilah tuan kesini, aku akan memenuhi keinginan tuan.”

Ahli ibadah bersedia memenuhi permintaan wanita tersebut. Ia kembali ketempat peribadatannya. Ternyata di sana ia tidak mendapati seorang pun. Pemuda itu tidak ada lagi. Ahli ibadahpun sadar, bahwa setan terlaknat hendak menyesatkannya. Ia sadar bahwa telah berbuat keliru dan memohon ampunan kepada Allah. Juga ia mendoakan pada Allah agar wanita itu diberi petunjuk oleh Allah, kembali ke jalan yang benar dan diberi keselamatan.

Disebutkan dalam lanjutan kisah di atas, bahwa akhirnya wanita itu bertobat kepada Allah atas segala perbuatan jahatnya selama ini, dan kemudian ia meninggal dunia sebagai hamba yang baik.


Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Definition List

Unordered List

Support