"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Minggu, 11 Desember 2022

MENULIS BUKU SEBAGAI MAS KAWIN


(Oleh: Mhd. Reza Fahlevi ZA) 

Ala al-Din al-Kasani (w. 578 H), pengarang kitab Badai’ al-Shanai’ fi Tartib al-Syarai’, sebuah buku referensi utama fiqih bermazhab Hanafi adalah ulama besar bergelar “Malik al-Ulama” (Raja para ulama). Ia seorang santri/murid Muhammad bin Ahmad al-Samarkand, seorang faqih besar pada zamannya. Kasani mengaji hampir semua kitab-kitab gurunya itu.

Syaikh Ahmad al-Samarkandi (dari Samarkand), sang guru, merasa senang melihat ketekunan santrinya itu. Syaikh mempunyai anak perempuan bernama Fatimah. Sejak kecil ia mengaji kepada ayahnya sampai menguasai banyak ilmu. Ia hafal kitab ayahnya, al Tuflah, dikenal sebagai ulama perempuan (‘allamah, faqihah). Bila sang ayah diminta fatwa oleh masyarakatnya, ia meminta putrinya untuk menjawab, sementara dia sendiri ikut mendengarnya.

Disamping cerdas, Fatimah elok rupa dan menawan. Bahkan, raja-raja diwilayah Turki dan Arab silih berganti datang menemui ayahnya untuk meminang putrinya bagi para putra mahkota mereka. Akan tetapi, tidak satupun yang diterima. Syekh, kemudian menawarkan putrinya kepala Ala al-Din, santrinya yang cerdas dan rajin ibadah itu. Meski Ala al-Din merasa diri tak pantas menikahi putri guru yang sangat dihormatinya itu. Dia juga santri miskin. Namun, permintaan guru tidak etis jika ditolak.

Akan tetapi, Syekh hanya mau menikahkan putrinya jika Al al-Din telah selesai menulis “syarh” (komentar) atas Kitab al-Tuhfah al-Fuqaha, karyanya. Ala al-Din menyanggupinya, bukan hanya karena diminta gurunya, lebih dari segalanya adalah kecantikan dan kecerdasan Fatimah. Maka ia segera menulisnya.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ia dapat menyelesaikan tulisan itu yang diberi judul Badai’ al-Sanai’ fi Tartib al-Syarai’, terdiri dari 7 jilid, masing-masing 450 halaman. Dan kitab inilah yang kemudian menjadi “mahar” atau “mas kawin” si santri miskin itu menyunting putri cantik-cerdas gurunya itu.

Para ulama sezamannya mengatakan, “Si Al al-Din” santri yang sangat beruntung, mendapatkan dua permata nan elok; Fatimah dan Syarh Kitab Tulfah. Dalam pendahuluan kitabnya, al-Kasani mengatakan, “Kitab ini berisi penjelasan mengenai hukum-hukum Islam (ilm al-syarai wa al ahkam). Sesungguhnya telah banyak buku yang ditulis mengenai oleh para guru kita. Semuanya baik dan bermanfaat. Sayangnya, belum banyak yang menyusunnya dengan sistematika yang rapi, kecuali guruku, pewaris al-Sunnah: Syekh Muhammad bin Ahmad bin Abi Ahmad, Rais al-Sunnah (pimpinan al-Sunnah). Aku mengikuti jejaknya dan aku memperoleh petunjuknya.”

Nama lengkap al-Kasani adalah al-Imam ‘Ala al-Din Abi Bakr bin Mas’ud al-Kasani (penduduk Kasan, Turkistan) al-Hanafi (bermazhab Hanafi). Ia meninggal dunia tahun 587 H.

(Dikutip dalam kitab Lisanul Hal-K.H Husein Muhammad)

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Definition List

Unordered List

Support