"Dengan membaca kamu mengenal dunia. Dengan Menulis kamu dikenal Dunia."

murevi18.blogspot.com

Senin, 14 Maret 2022

BULAN YANG DILUPAKAN



Mhd. Reza Fahlevi, M.Pd

(Dikutip dalam kitab: Mukasyafatul Qulub-Imam Al Ghazali)

 

Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan yang memiliki keutamaan dalam nya. Sesuai dengan kalender Hijriah, Sya’ban adalah bulan kedelapan yang di apit dua bulan istimewa yakni, Rajab dan Ramadhan.

Sya'ban menjadi bulan yang sebaiknya diperlakukan layaknya bulan Rajab. Pasalnya bulan ini kerap diabaikan. Padahal di bulan Sya'ban seluruh amal dilaporkan kepada Allah SWT. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini: 

Artinya: Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat menuju Allah. Saya (Nabi) ingin ketika amal saya diangkat dalam kondisi berpuasa. (HR An-Nasa’i dan Ahmad)

Dari beberapa redaksi hadits di atas dapat dipahami bahwa bulan Sya'ban memiliki keistimewaan yang tidak kalah dengan bulan Rajab. Meningkatkan amal ibadah di bulan Sya'ban juga menjadi momentum diangkatnya seluruh amal kepada Allah SWT

Di sebut Sya’ban karena ada beberapa kebaikan yang sangat banyak. Sya’ban diambil dari kata “Asy-Syi’bi”, yaitu jalan di gunung. Jadi Sya’ban adalah jalan kebaikan. Abi Umamah Al Bahili ra. berkata, Rasulullah Saw. pernah bersabda, ‘Apabila datang bulan Sya’ban, maka bersihkanlah dirimu dan perbaikilah niatmu.” Aisyah ra berkata Rasulullah Saw telah berpuasa, sehingga kami mengatakan beliau tidak akan berbuka puasa (tidak puasa). Beliau selalu berbuka, sehingga kami mengatakan beliau tidak puasa. Dan kebanyakan puasa beliau adalah dalam bulan Sya’ban.” Dalam An-Nasa’I dari hadis Usamah ra, berkata, Ya Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa pada sebuah bulan dari bulan-bulan ini, seperti puasamu dibulan Sya’ban” Beliau bersabda, “Itu adalah sebuah bulan,yang biasanya manusia lengah, antara Rajab dan Ramadhan. Dia adalah sebuah bulan di mana amal-amal ini diangkat kepada Tuhan seru sekalian alam. Maka aku suka jika kalau amalku diangkat (dilaporkan), sedangkan aku dalam keadaan puasa.” Dalam riwayat dikatakan, “Beliau telah berpuasa penuh dibulan Sya’ban.” Imam Muslim berkata, “Beliau telah berpuasa bulan Sya’ban, kecuali sedikit.” Riwayat ini menjelaskan riwayat pertama. Jadi yang dimaksudkan dengan penuh adalah bagian yang terbesar.

Dikatakan bahwa sesungguhnya malaikat-malaikat dilangit memiliki dua buah malam hari raya. Sebagaimana orang-orang Islam di bumi juga memiliki dua buah malam hari raya. Lalu hari raya malaikat adalah malam Bara’ah yaitu malam nishfu Sya’ban dan malam lailatul qadar. Sedangkan hari raya orang-orang mukmin adalah hari raya Fitri dan Adha. Karena itulah, maka malam Nishfu Sya’ban disebut malam hari raya malaikat. As-Subki menuturkan dalam tafsirnya, “Sesungguhnya malam nishfu Sya’ban bisa menutup dosa-dosa setahun. Sedangkan malam Jumat bisa menutup dosa-dosa seminggu dan malam lailatul qadar dapat menutup dosa seumur hidup.” Artinya menghidupkan malam-malam ini (dengan ibadah) menjadi sebab ditutupnya (dihapus) dosa. Al-Mundziri meriwayatkan dengan Marfu’ “Barangsiapa yang menghidupkan dua malam hari raya dan malam nishfu Sya’ban, maka hatinya tidak akan mati pada saat hati-hati ini mati.”

Pada bulan Sya’ban juga terdapat peristiwa sejarah yang tidak bisa dilupakan oleh umat Islam, yaitu pindahnya kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Ceritanya ketika Nabi Muhammad saw. menanti-nanti datangnya peristiwa ini dengan harapan yang sangat tinggi. Setiap hari Beliau tidak lupa berdoa hingga Allah SWT mengabulkan penantiannya Maka turunlah ayat, “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS. Al Baqarah; 144)

Malam Nishfu Sya’ban adalah malam tanggal 15 bulan Sya’ban atau separuh dari bulan Sya’ban. Lalu kapan malam Nishfu Sya’ban 2022? Berdasarkan keputusan Lembaga Falakiyah, 1 Sya’ban 1443 H jatuh pada hari Jumat, 4 Mater 2022. Atas dasar penetapan Sya’ban tersebut, maka malam nishfu Sya’ban atau pertengahan bulan Sya’ban tahun ini jatuh pada hari Kamis, 17 Maret 2022. Pada hari nishfu Sya’ban inilah umat Islam dianjurkan untuk menunaikan puasa nishfu Sya’ban selama satu hari, yakni pada tanggal 18 Maret 2022.

Hukum pengerjaannya puasa Sya’ban adalah Sunnah. Cara mengerjakannya sama seperti melakukan puasa Sunnah lainnya. Hanya saja bacaan niat yang membedakannya dengan puasa lainnya. Bacaan niat puasa Sya’ban adalah sebagai berikut:

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’I sunnati Sya’bana lillahi Ta’aala

Artinya: Aku berniat puasa Sunnah Sya’ban esok hari karena Allah Ta’ala”

            Selain mengamalkan puasa Sya’ban 2022, umat Muslim juga dianjurkan untuk mengerjakan amalan lain seperti membaca Al-Quran, melakukan sholat tasbih, ataupun membaca doa Nishfu Sya’ban seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw.

 

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Pengikut

Definition List

Unordered List

Support